02 Juli 2025
12:47 WIB
Konsumsi Asam Folat Di Masa Kehamilan, Apa Pentingnya?
Ibu yang sedang hamil sangat disarankan untuk mengonsumsi asam folat. Tidak hanya bermanfaat buat diri tapi juga janin.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Satrio Wicaksono
Ilustrasi Kelas Ibu Hamil. Shutterstock/New Africa |
JAKARTA - Di masa kehamilan, calon ibu sangat disarankan untuk mengonsumsi asam folat. Konsumsi asam folat selama masa kehamilan dapat memberikan sejumlah manfaat baik pada ibu maupun janin
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi lulusan Universitas Padjajaran dr. Boy Abidin menjelaskan, folat merupakan zat gizi mikro yang penting selama kehamilan.
Ada segudang manfaat dari asam folat selama masa kehamilan, seperti merangsang hematopoiesis, meningkatkan pematangan eritrosit, berkontribusi pada perkembangan normal semua organ dan jaringan janin, mengurangi risiko cacat kardiovaskular atau cacat tuba falopi.
Manfaat berikutnya yakni membantu mengurangi risiko kelahiran prematur, berperan dalam pembentukan sistem saraf janin, peningkatan risiko cacat tuba neural janin serta pembelahan dan diferensiasi panggilan embrio atau janin.
Suplementasi asam folat sebesar 0,8 miligram bagi ibu hamil terbukti secara ilmiah dapat mengurangi secara signifikan risiko berbagai cacat lahir.
"Secara ilmiah ini bisa memengaruhi atau menurunkan risiko neural tube defect (NTD) 92%, ada masalah pada saluran urine 44%, ada risiko masalah batu 80 persen, kemudian ini juga ada masalah pada jantung 43%," katanya.
Terdapat tiga macam folat, yang pertama yakni folat alami yang berada di dalam makanan. Jenis folat ini memiliki banyak turunan dalam bentuk tetrahidrofolat (THF) dan biasanya memiliki residu glutamat tambahan (poliglutamat). Ia dapat hancur karena tidak stabil dan tak tahan panas.
Folat kedua yakni asam folat yang memiliki bentuk yang lebih sintetis, lebih stabil dari folat alami. Namun, keberadaan jenis ini memerlukan bantuan dari enzim-enzim lain dalam tubuh untuk bisa diurai menjadi THF.
Jenis terakhir yakni 5-Metil folat yang dapat langsung digunakan oleh tubuh tanpa bergantung pada varian genetik enzim yang bergantung pada folat seperti MTHFR dan DHFR.