08 Oktober 2022
16:47 WIB
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Koalisi industri robotika global yang terdiri dari Agility Robotics, ANYbotics, Boston Dynamics, Clearpath Robotics, Open Robotics, dan Unitree Robotics berkomitmen untuk tidak akan membuat robot untuk perang. Dalam bahasa mereka, 'tidak akan mempersenjatai robot buatannya'.
Hal tersebut tertuang dalam surat terbuka untuk seluruh industri robotika dan komunitas industri. Dalam surat tersebut, enam perusahaan itu mengawali dengan komitmen dedikasinya untuk memperkenalkan generasi baru robotika seluler canggih kepada masyarakat.
Di mana robot generasi terbaru ini akan lebih mudah diakses, lebih mudah dioperasikan, lebih otonom, terjangkau, dan mudah beradaptasi dari pada generasi sebelumnya. Selain itu juga mampu menavigasi ke lokasi yang sebelumnya tidak dapat diakses oleh teknologi otomatis atau yang dikendalikan dari jarak jauh.
Mereka percaya bahwa robot seluler canggih akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, sebagai rekan kerja di industri dan pendamping di rumah-rumah. Namun seperti halnya teknologi mutakhir yang menawarkan kemampuan baru, kemunculan robot seluler canggih juga diyakini akan menawarkan kemungkinan penyalahgunaan. Bisa saja disalahgunakan untuk menyerang hak-hak sipil atau untuk mengancam, menyakiti, atau mengintimidasi orang lain.
Maka dari itu, komitmen tanpa persenjataan menjadi perhatian khusus mereka. Mereka percaya bahwa menambahkan senjata ke robot yang dioperasikan dari jarak jauh atau mandiri dan tersedia secara luas, akan meningkatkan risiko bahaya baru dan masalah etika yang serius.
Termasuk, aplikasi yang dipersenjatai dari robot berkemampuan baru ini juga akan merusak kepercayaan publik terhadap teknologi.
"Kami berjanji tidak akan mempersenjatai robot tujuan umum mobilitas canggih atau perangkat lunak yang kami kembangkan, dan kami tidak akan mendukung orang lain untuk melakukannya," tulis koalisi tersebut dalam suratnya.
Jika memungkinkan, mereka juga berjanji akan memastikan dan meninjau dengan cermat setiap aplikasi yang diajukan pelanggannya, tujuannya untuk menghindari potensi senjata tersebut. Termasuk berjanji akan mengeksplorasi pengembangan fitur teknologi yang dapat mengurangi atau mengurangi risiko ini.
Meski sebagai batasannya, mereka juga tidak akan mempermasalahkan jika teknologi yang ada digunakan negara dan lembaga pemerintah mereka untuk membela diri dan menegakkan hukum mereka.
Oleh karena itu, Boston Dynamics dan koalisinya meminta kepada pembuat kebijakan untuk bekerja sama dengan mereka agar turut mempromosikan penggunaan yang aman dari robot dan untuk melarang penyalahgunaannya.
Secara lebih luas, mereka juga meminta setiap organisasi, pengembang, peneliti, dan pengguna di komunitas robotika untuk membuat janji serupa untuk tidak membangun, mengizinkan, mendukung, atau mengaktifkan pemasangan persenjataan pada robot.
Didukung keyakinan bahwa manfaat bagi kemanusiaan dari teknologi ini jauh lebih besar daripada risiko penyalahgunaan, koalisi tersebut mengaku sangat bersemangat tentang masa depan yang cerah di mana manusia dan robot bekerja berdampingan untuk mengatasi beberapa tantangan dunia.
"Kami memahami bahwa komitmen kami saja tidak cukup untuk sepenuhnya mengatasi risiko ini," tegas koalisi perusahaan robotika global.