c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

26 Maret 2025

17:16 WIB

Kisah Menggetarkan Di Balik No Other Land, Tayang 1 April Di Indonesia

Setelah kemenangan di Oscar, No Other Land kini menjajal pasar penayangan di berbagai negara, termasuk Indonesia.Sebuah film dokumenter yang menyoroti perjuangan masyarakat Palestina di Masafer Yatta

Penulis: Andesta Herli Wijaya

<p>Kisah Menggetarkan Di Balik <em>No Other Land</em>, Tayang 1 April Di Indonesia </p>
<p>Kisah Menggetarkan Di Balik <em>No Other Land</em>, Tayang 1 April Di Indonesia </p>

Film No Other Land. Dok: KlikFilm.

JAKARTA - Film dokumenter No Other Land baru-baru ini meraih penghargaan sebagai Best Documentary Feature di Academy Awards ke-97. Film ini menjadi perhatian dunia, membawa potret dekat tentang situasi keseharian dan perjuangan rakyat Palestina.

Perhatian bagi No Other Land juga meluas karena cerita di balik layar, di mana sang sutradara, Hamdan Ballal, mengalami serangan brutal oleh sekelompok pemukim di Tepi Barat.

Setelah serangan tersebut, Ballal ditahan oleh pasukan Israel dan dibawa ke fasilitas militer tanpa penjelasan yang pasti. Insiden ini memicu kecaman internasional dan menyoroti situasi tegang di wilayah tersebut.

Beruntung, pada 25 Maret 2025, Ballal dibebaskan dengan kondisi luka yang masih terlihat akibat serangan tersebut.

Setelah kemenangan di Oscar, No Other Land kini menjajal pasar penayangan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Film ini dipastikan akan tayang di platform KlikFilm mulai 1 April mendatang.

No Other Land  sendiri adalah film dokumenter yang menyoroti perjuangan masyarakat Palestina di Masafer Yatta menghadapi penggusuran oleh otoritas Israel. Film ini merupakan hasil kolaborasi antara aktivis dan jurnalis Palestina serta Israel, termasuk Basel Adra, Hamdan Ballal, Yuval Abraham, dan Rachel Szor.

Film ini membawa gambaran kuat tentang realitas kehidupan di Masafer Yatta, Tepi Barat, yang menghadapi ancaman penggusuran oleh otoritas Israel. Melalui lensa dokumenter, penonton diajak menyaksikan perjuangan masyarakat Palestina dalam mempertahankan tanah air mereka.

No Other Land menyajikan peristiwa-peristiwa kekerasan yang dialami masayarakat, yang direkam selama masa 20 tahun oleh Basel Adra bersama beberapa tetangganya. Di samping film ini juga menggambarkan kisah persahabatan antara Adra dan Yuval Abraham, seorang jurnalis asal Israel yang menaruh simpati dan kesetiannya pada perjuangan rakyat Palestina.

Setelah penayangan perdananya di Berlin International Film Festival 2024 dan berbagai festival film internasional lainnya, No Other Land akhirnya akan tayang di Indonesia. Produser KlikFilm, Frederica mengatakan, penayangan film ini di Indonesia diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai situasi di Palestina dan mendorong solidaritas global terhadap perjuangan masyarakat di Masafer Yatta.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar