c

Selamat

Jumat, 29 Maret 2024

KULTURA

23 Juli 2021

19:26 WIB

KILA 2021, Ajakan Membangun Ekosistem Lagu Anak

Lagu merupakan bahasa belajar bagi anak-anak yang memiliki pengaruh terhadap tumbuh kembang

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

KILA 2021, Ajakan Membangun Ekosistem Lagu Anak
KILA 2021, Ajakan Membangun Ekosistem Lagu Anak
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim saat peluncuran program KILA 2021 secara virtual. Dok: Pribadi.

JAKARTA – Kontes Kita Cinta Lagu Anak (KILA) kembali digelar tahun ini. Program yang digelar Kemendikbud Ristek ini diluncurkan bersamaan dengan perayaan Hari Anak Nasional tahun 2021, Jumat (23/7).

KILA adalah program kontes tahunan yang digelar bersama komunitas Kita Indonesia sejak tahun 2020 lalu. Ini merupakan program lomba penciptaan serta lomba menyanyi lagu anak, yang dibuka untuk anak dan masyarakat Indonesia secara umum.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim mengatakan, program KILA adalah bagian dari semangat Merdeka Belajar, untuk memastikan anak-anak mendapatkan bisa belajar dan berkarya dalam suasana riang gembira. Salah satunya yaitu melalui lagu.

Ia meyakini, lagu merupakan bahasa pengajaran bagi anak-anak yang memiliki pengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak. Lagu-lagu tersebut idealnya mengandung nilai budi pekerti, pesan cinta kasih, serta pengetahuan tentang budaya dan alam Indonesia

Namun belakangan Indonesia semakin kekurangan lagu-lagu anak yang berkualitas. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pendidikan anak.

"Oleh karena itu, Kemdikbudristek menghadirkan program KILA sebagai jembatan untuk mengisi kekosongan tersebut. Kila tahun lalu telah menghasilkan karya-karya berkualitas, karya dari anak bangsa yang kami tindaklanjuti dengan perekaman dan pembuatan video musik. Tahun ini kembali membuka kesempatan bagi anak-anak Indonesia untuk menunjukkan kemampuan dan kebahagiaan melalui kila 2021," ungkap Nadiem dalam peluncuran KILA 2021 secara virtual, Jumat (23/7).

Nadiem mengingatkan, semua orang bertanggung jawab untuk memastikan anak-anak terlindungi dan dapat menjalani kegiatan yang menyenangkan, serta memicu kreativitas. Dalam konteks ini, lagu merupakan salah satu cara terbaik untuk itu.

Pada penyelenggaraannya di tahun 2020, program KILA berhasil menjaring ribuan peserta anak-anak untuk kategori menyanyi ataupun peserta umum untuk kategori penciptaan. 

Tahun ini, KILA ditargetkan mampu menjaring lebih banyak lagi peserta yang peduli dengan pembangunan ekosistem lagu anak di Indonesia, lewat pendaftaran (gratis) yang dibuka mulai 23 Juli hingga 23 Agustus mendatang.

"Program acara KILA adalah salah-satu kepedulian kami terhadap kondisi anak-anak Indonesia yang saat ini sangat perlu diperkenalkan kembali dengan lagu-lagu yang sesuai dengan usia mereka. Dan juga mengajak masyarakat yang peduli untuk menciptakan lagu yang sesuai untuk anak Indonesia saat ini," kata Dhenok Bientarno, perwakilan dari Kita Indonesia.

Kontes KILA 2021 mencakup Lomba Cipta Lagu Anak untuk Kelompok Usia Paud dan SD; dan Lomba Menyanyikan Lagu Anak untuk Kelompok Usia Paud dan SD. Kategori pertama bisa diikuti oleh peserta anak-anak maupun umum. Sementara kategori kedua adalah lomba khusus untuk anak-anak. 

Dalam lomba ini, para peserta nantinya juga akan diminta juga untuk menyanyikan lagu-lagu hasil ciptaan para peserta lomba tahun 2020.

Keseluruhan Kontes KILA akan berlangsung secara daring dan akan ditayangkan di berbagai platform digital seperti Indonesiana TV dan akun Budaya Saya, yang dikelola Kemdikbud-Ristek. Di samping itu, untuk memeriahkan acara, juga akan digelar sejumlah program edukasi, diskusi dan lomba hiburan di media sosial.

Membangun Ekosistem Lagu Anak
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud-Ristek, Hilmar Farid mengatakan, program KILA menjadi salah satu media kampanye pembanguan ekosistem lagu anak di Indonesia. Hal ini tak terlepas dari keprihatinan semakin minimnya kehadiran lagu anak mewarnai skena musik tanah air.

Ia berharap program ini menjadi ajang kolaborasi pelaku musik, pelaku industri, masyarakat serta pelaku pendidikan untuk bersama-sama membangun ekosistem tersebut.

"Dalam konteks Hari Anak Nasional 2021, KILA ini adalah potret kontribusi nyata dari kami di bidang kebudayaan. Dan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama di tengah situasi yang sulit ini, yang memungkinkan program ini bisa terwujud," kata Hilmar.

Lebih lanjut Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru, Ahmad Mahendra menjelaskan bahwa ke depannya, program KILA diharapkan menjadi penyumbang benih-benih karya lagu anak di industri musik tanah air.

Direktorat Kebudayaan juga tengah menggagas agar lagu-lagu yang dihasilkan dari program KILA bisa menjadi bagian dari pembelajaran anak di lingkungan pendidikan formal. 

Hal ini agar penyebaran lagu anak menjadi lebih masif lagi, di tengah derasnya arus hiburan orang dewasa di dunia digital saat ini.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER