06 Juli 2021
20:16 WIB
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA – Pagelaran wayang biasanya diisi dengan bahasa Jawa, atau jika tidak, menggunakan bahasa Indonesia. Nah, bagaimana jika wayang kulit dipertunjukkan dengan menggunakan bahasa Jepang?
Itulah yang dilakukan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, dalam rangkaian Indonesia Bazaar. Kegiatan ini memamerkan produk-produk UMKM Indonesia seperti makanan, minuman, hingga produk busana.
Pertunjukan wayang kulit berbahasa Jepang menghadirkan dalang diaspora asal Indonesia. Gelaran yang berlangsung pada Sabtu, pekan lalu, menjadi hiburan tersendiri di antara rangkaian bazar yang digelar.
Pagelaran wayang kulit dan bazar kali ini diselenggarakan di lokasi utama dan distrik keuangan (financial district) di Tokyo, tidak jauh dari Istana Kekaisaran Jepang.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi mengatakan, perpaduan seni budaya dengan produk-produk UMKM itu dimaksudkan untuk mempromosikan budaya Indonesia di mancanegara.
"Saya berharap selain warga Jepang bisa menikmati sajian seni budaya Indonesia, mereka juga bisa membeli produk premium karya 27 UMKM Indonesia yang dijual di tempat ini," ungkap Heri dalam keterangannya, Senin (5/7).
Ia menjelaskan, Indonesia Bazaar yang akan berlangsung sepanjang bulan Juli. Selain mempromosikan produk UMKM sekaligus kesenian Indonesia, kegiatan ini sekaligus untuk mempromosikan destinasi-destinasi wisata Indonesia semakin familiar bagi masyarakat Jepang.
Dalam rangkaian bazar ini, juga dihadirkan novel Laskar Pelangi yang sudah dialihbahasakan ke dalam bahasa Jepang. Buku ini disediakan sebagai bahan bacaan yang bisa diakses oleh para pengunjung bazar yang datang ke lokasi.
Atase Perdagangan, Arief Wibisono mengatakan, kegiatan bazar kali ini merupakan upaya menghadirkan produk-produk UMKM Indonesia secara langsung ke konsumen akhir.
Target bazar yaitu warga di Jepang yang menyukai wisata dan mencari pengalaman baru lewat produk-produk dari luar negeri, salah-satunya Indonesia.
Ia berharap, bazar kali ini mampu menangkap antusiasme masyarakat Jepang yang menginginkan pengalaman wisata pada masa pandemi.
"Perlu dilakukan promosi yang terpadu antara perdagangan, pariwisata, dan investasi. Untuk itu, dengan adanya produk promosi produk Indonesia dan budaya, diharapkan dapat menjadi oase di tengah pandemi bagi masyarakat Jepang, untuk menikmati produk sekaligus budaya Indonesia pada satu waktu di pusat Kota Tokyo," tambahnya.