07 Agustus 2025
15:31 WIB
Kerap Dianggap Tanda Kasih Sayang, Ada Bahaya Di Balik Cupang
Meski tampak sepele, hickey atau yang dikenal dengan istilah cupang sebenarnya bentuk memar ringan akibat pecahnya pembuluh darah di bawah kulit. Ada bahaya lain di baik tanda kasih sayang itu.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Satrio Wicaksono
Ilustrasi pasangan berpegangan tangan. Shutterstock/voy ager |
JAKARTA - Hickey atau yang dikenal dengan istilah cupang, sering kali muncul di leher atau bagian tubuh lainnya setelah melakukan momen intim bersama pasangan. Meski tampak sepele dan kerap dianggap sebagai tanda kasih sayang, cupang sebenarnya adalah bentuk memar ringan.
Dilansir dari Bustle, hickey merupakan tanda kemerahan atau memar yang disebabkan oleh aktivitas mencium atau menghisap pada kulit. Tanda ini muncul akibat pecahnya pembuluh darah di bawah kulit. Semakin lama cupang dilakukan, maka memar yang timbul pun akan semakin gelap karena lebih banyak pembuluh darah di bawah kulit yang pecah.
Namun, apakah hickey ini berbahaya? Sebenarnya, cupang sama seperti memar pada umumnya. Bedanya, hickey merupakan memar yang disengaja atau dilakukan karena alasan khusus oleh pasangan, walaupun bisa juga terjadi tanpa disadari.
Selain itu, cupang mirip dengan metode pengobatan bekam, yakni di mana pembuluh darah pecah akibat terjadinya tekanan sehingga muncul memar kemerahan atau keunguan pada kulit. Hickey bisa timbul pada hampir semua orang, khususnya mereka yang memiliki pembuluh darah tipis atau mengalami kekurangan vitamin tertentu.
Mereka yang kurus dan mempunyai kulit sensitif juga lebih mudah mempunyai cupang karena pembuluh darah mereka lebih dekat. Hickey pun menjadi lebih terlihat dibandingkan orang kebanyakan.
Dilansir dari Webmd, hickey bisa menghilang dengan sendirinya, mulai dari satu hari sampai dua minggu tergantung masing-masing orang. Melakukan kompres dingin selama 15 menit juga bisa menjadi solusi supaya hickey cepat menghilang.
Setelah kompres dingin, baru kompres hangat untuk membantu aliran darah dan mempercepat penyembuhan. Meski begitu, tetap waspada melakukan cupang karena aktivitas ini dapat menularkan penyakit, seperti herpes oral.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, ada 3,7 miliar orang di bawah usia 50 tahun di dunia yang memiliki HSV-1 atau herpes oral. Penyakit ini pun bisa ditularkan melalui cupang. Saat virus herpes oral sedang aktif pada seseorang dan orang tersebut melakukan hickey, virus itu dapat aktif di area yang dilakukan cupang.
Selain itu, pada beberapa kasus hickey juga bisa menyebabkan kondisi fatal seperti stroke loh. Pada 2016 misalnya, seseorang mengalami stroke dan paralisis pada lengan kiri akibat cupang. Alasannya karena cupang tanpa disadari dilakukan di atas pembuluh darah utama sehingga saat pembuluh darah pecah menciptakan pembekuan darah di leher.
Kasus serupa juga pernah terjadi di Meksiko pada 2016, ketika seseorang meninggal setelah memperoleh cupang. Berdasarkan laporan setempat, hickey mengakibatkan pembekuan darah yang mengalir ke otak dan memicu kejang sehingga terjadi stroke dan wafat. Kendati begitu, insiden ini sangat jarang terjadi.