c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

KULTURA

15 Maret 2024

09:09 WIB

Kepatuhan Jadi Kunci Kesembuhan Pasien Endometriosis

Pengobatan endometriosis merupakan pengobatan jangka panjang sehingga membutuhkan komitmen dan keteraturan pasien.

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Rendi Widodo

Kepatuhan Jadi Kunci Kesembuhan Pasien Endometriosis
Kepatuhan Jadi Kunci Kesembuhan Pasien Endometriosis
Ilustrasi anatomi rahim. Shutterstock/SewCreamStudio

JAKARTA - Endometriosis adalah salah satu penyakit kronis yang lumayan banyak diderita oleh wanita di seluruh dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) di 2021 bahkan melaporkan ada sekitar 10% wanita usia produktif di seluruh dunia yang mengalami endometriosis.

Endometriosis sendiri merupakan penyakit yang terjadi akibat munculnya jaringan yang mirip dengan jaringan di dalam lahir, namun tumbuh di luar rahim. Jaringan tersebut memiliki fungsi yang sama seperti jaringan di dalam rahim, seperti bisa menebal, rusak, hingga berdarah pada setiap siklus menstruasi sehingga menimbulkan rasa nyeri.

Walaupun tidak bisa sembuh sepenuhnya, namun dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr. Kanadi Sumapraja mengatakan pentingnya kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan untuk membantu mengatasi gejala endometriosis dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Pasalnya, pengobatan endometriosis merupakan pengobatan jangka panjang sehingga membutuhkan komitmen dan keteraturan pasien.

"Kepatuhan bisa digambarkan sebagai tingkatan perilaku pasien yang menggambarkan sejauh mana upaya mereka dalam mematuhi instruksi dan menyelesaikan pengobatan yang direkomendasikan oleh tenaga medis. Sampai saat ini, kepatuhan masih menjadi tantangan utama karena pengobatan endometriosis membutuhkan waktu yang panjang," ungkap dr. Kanadi dalam keterangannya.

Bukan hanya itu, ia juga menekankan pentingnya support system guna memberikan afirmasi yang positif dan edukasi dari dokter terkait pentingnya menjalankan terapi dengan benar.

Alasannya karena tidak sedikit pasien berhenti di tengah jalan karena menganggap tidak ada perubahan pada dirinya dan merasa pengobatan tidak efektif dan sering mengalami kekambuhan dan rasa nyeri dari endometriosis.

Pengobatan endometriosis sendiri umumnya adalah terapi hormonal, di mana menggunakan obat-obatan yang dapat menekan hormon karena penyakit ini bergantung pada hormon estrogen.

Salah satunya adalah Dienogest, obat yang diketahui mampu mengurangi nyeri pelvis dan nyeri haid terkait endometriosis. Terapi hormonal jangka panjang tersebut terbukti efektif dalam mengelola gejala endometriosis, mencegah progresivitas penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

"Sadari juga faktor risiko dari endometriosis, seperti belum pernah melahirkan, menstruasi usia dini, menopause di usia lanjut, siklus menstruasi yang pendek, memiliki tingkat estrogen yang tinggi, hingga mempunyai kelainan saluran reproduksi. Lakukan pemeriksaan rutin endometriosis agar jika dibiarkan dapat mengalami komplikasi seperti infertilitas dan kanker ovarium," tutup dr. Kanadi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar