c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

17 Februari 2022

08:04 WIB

Kenali Tanda Kerusakan Kulit Akibat Steroid Dalam Skincare

Kandungan steroid dalam skincare akan memberikan hasil memukau, tapi pemakaian jangka panjang bisa mengakibatkan kulit meradang.

Penulis: Tristania Dyah Astuti

Editor: Satrio Wicaksono

Kenali Tanda Kerusakan Kulit Akibat Steroid Dalam Skincare
Kenali Tanda Kerusakan Kulit Akibat Steroid Dalam Skincare
Ilustrasi peradangan pada kulit wajah. Freepik/dok.

JAKARTA – Menggunakan rangkaian skincare merupakan cara terbaik untuk merawat kulit agar tetap sehat dan cantik. Namun sebelum memutuskan untuk menggunakan skincare, perlu memastikan bahwa kandungan dalam produk skincare tersebut aman, termasuk kandungan steroid di dalamnya. 

Steroid tersedia dalam bentuk obat oral dan topikal. Steroid topikal biasanya digunakan untuk pengobatan dermatitis atopik, dermatitis kontak alergi atau iritan, psoriasis, pemfigus, dan lain-lain. Karena itu, obat ini masuk dalam golongan obat yang pemakaiannya perlu resep atau pengawasan dokter karena memiliki banyak efek samping.

Pada dasarnya steroid merupakan krim anti radang yang memiliki efek hipopigmentasi atau dapat memutihkan. Efek tersebut yang sering disalahgunakan oleh produsen kosmetik illegal.

Indian Journal of Dermatology menyebutkan bahwa efek kerusakan kulit akibat steroid topikal dapat bersifat semi permanen hingga permanen. Pemakaian steroid juga dapat memicu kerusakan dan alergi pada kulit, seperti jerawat, atrofi steroid, rosacea steroid, dermatitis perioral, dan lain sebagainya.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr Listya Paramita, SpKK menjelaskan, pada awal pemakaian, krim dengan kandungan steroid akan memberikan efek yang memukau, di mana kulit wajah terlihat glowing dan merona. Namun pemakaian dalam jangka panjang akan mengakibatkan kulit menjadi meradang.

"Penggunaan krim pemutih bersteroid ini mungkin akan tampak putih dengan cepat. Tapi justru awal mula efek samping yang segera akan diikuti dengan efek samping kerusakan kulit lainnya," kata Listya.

Pada pengguna krim yang mengandung steroid, terdapat tanda-tanda kerusakan kulit seperti, kulit cenderung lebih tipis sehingga pembuluh darah dapat terlihat, kulit menjadi lebih sensitif, wajah memerah, atau wajah menghitam (flek) yang tidak bisa hilang total, bulu halus di area wajah semakin lebat. 

Dalam beberapa kasus, jika pemakaian krim dihentikan secara mendadak biasanya timbul jerawat dan kulit akan memerah.

"Jika memiliki tanda tanda tersebut, maka berhati-hatilah. Cek ulang krim yang digunakan bila perlu hentikan pemakaian agar kerusakan kulit tidak bertambah parah," ujar Listya.

Beberapa jenis steroid yang biasa disalahgunakan dalam kosmetik illegal, yakni Dexametasone, Betametasone, Betametasone 17-valerat, Prednison, Prednisolon, Metil Prednisolon, Triamcinolone Acetonide, Fluocinolon Acetonide, Kortison Asetat.

Yuk cek lagi kandungan kosmetim Anda dan perhatikan jika ada tanda kerusakan kulit. Gunakan skincare yang terdaftar resmi di BPOM atau dalam pengawasan dokter SpKK.

Jika sudah mengalami tanda-tanda kerusakan kulit seperti di atas, segeralah berkonsultasi ke dokter SpKK untuk dapat mengurangi dampak steroid pada kulit.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar