c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

23 Oktober 2025

08:18 WIB

Kenali Tanda Alergi Susu Sapi Sejak Dini

Sekitar 3% anak disebut mengalami alergi terhadap susu sapi, karenanya penting untuk mengenali gejala sekecil apapun.

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

<p>Kenali Tanda Alergi Susu Sapi Sejak Dini</p>
<p>Kenali Tanda Alergi Susu Sapi Sejak Dini</p>

Seorang siswa taman kanak-kanak Fitrah Insani mencoba memerah susu sapi di peternakan sekaligus temp at pengolahan susu sapi Kedususu, Kedu, Temanggung, Jateng, Selasa (26/1/2016). Antara Foto/Anis Efizudin

JAKARTA - Alergi susu sapi pada anak kini menjadi isu kesehatan penting karena gejalanya sering menyerupai kondisi ringan sehingga sulit dikenali. Akibatnya, banyak anak-anak yang memiliki alergi susu sapi mengalami keterlambatan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Secara global, diperkirakan sekitar 2% sampai 3% anak mengalami alergi susu sapi pada tahun pertama kehidupannya. Di Indonesia, data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat angka kejadian anak alergi susu sapi lebih tinggi, yakni mencapai 2 sampai 7,5%.

Kondisi ini dapat memengaruhi tumbuh kembang anak karena gangguan penyerapan nutrisi penting yang berisiko menyebabkan kekurangan gizi. Maka itu, deteksi dini, pencegahan, dan tatalaksana kebutuhan nutrisi bagi anak dengan alergi susu sapi menjadi sangat penting.

"Alergi susu sapi masih menjadi salah satu tantangan kesehatan anak, baik di Indonesia maupun dunia. Momentum World Allergy Awareness Day 2025 menjadi kesempatan untuk mendorong kesadaran orang tua agar lebih mengenali tanda-tanda awal alergi susu sapi dan memahami pentingnya berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat sejak dini," kata Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin.

Gejala awal anak alergi susu sapi sendiri sering menyerupai flu, kolik, iritasi kulit, atau gangguan pencernaan ringan. Tanda-tanda seperti ruam pada kulit, muntah, diare, sampai anak tampak lebih rewel bisa menjadi sinyal alergi yang perlu diperhatikan. Kendati begitu, setiap anak mempunyai kondisi alergi yang berbeda-beda sehingga tidak semua informasi dapat diterapkan secara umum.

"Konsultasi dengan dokter anak menjadi langkah penting agar diagnosis dapat diberikan secara tepat. Tatalaksana nutrisi yang tepat juga sangat penting untuk anak yang terindikasi alergi, termasuk perlu tidaknya memantang produk susu, pemilihan susu atau formula yang sesuai, serta memastikan anak tetap mendapatkan asupan nutrisi optimal guna mendukung tumbuh kembangnya yang sehat," ucap spesialis anak, dr. Tiara Nien Paramita.

Anak dengan riwayat keluarga alergi memiliki risiko lebih tinggi mengalami alergi susu sapi. Karenanya, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda dan gejala sekecil apapun. Mengingat gejalanya sering mirip dengan kondisi lain dan proses diagnosis memerlukan waktu dan observasi, orang tua yang peka akan membantu dokter menentukan diagnosis lebih cepat dan tepat.

Selain menghambat pertumbuhan fisik, alergi susu sapi juga berpotensi memengaruhi fungsi kognitif dan kualitas hidup anak. Kondisi ini pun sering menimbulkan stres emosional bagi orang tua, terutama para ibu. Oleh karena itu, mengenali gejala alergi susu sapi anak sejak dini menjadi sangat penting.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar