25 Mei 2024
12:36 WIB
Kenali Penyebab Dan Gejala Sindrom Iritasi Usus Pada Anak
Sindrom iritasi usus besar (IBS) merupakan kondisi di mana usus besar lebih sensitif dari kondisi normal. Apa penyebab, gejala dan penanganannya?
Editor: Satrio Wicaksono
Ilustrasi anak sedang sakit perut. Freepik
JAKARTA - Irritable Bowel Syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus besar merupakan gangguan pencernaan yang menyebabkan sakit perut, diare, sembelit hingga perut kembung. Kondisi ini dapat terjadi pada setiap orang, termasuk anak-anak.
Jika anak menderita IBS, biasanya mereka akan merasakan sejumlah gejala karena usus besar lebih sensitif dari kondisi normal. Mulai dari sering mengalami sakit perut, perut kembung, diare hingga merasa mual. Karenanya, orang tua perlu untuk memahami kondisi tersebut.
Lantas, apa sebenarnya faktor penyebab dari iritasi usu besar tersebut? Dokter Spesialis Anak-Konsultan Gastrohepatologi, Frieda Handayani menjelaskan, IBS bisa disebabkan bermacam-macam.
"Pertama ketidakseimbangan bakteri baik dan bakteri jahat (di saluran pencernaan). Kedua, bisa karena kekurangan serat, jadi kekurangan buah dan sayur juga bisa menyebabkan IBS," ujarnya, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (25/5).
Oleh karena itu, orang tua perlu memeriksakan kondisi anak jika mereka mengalami gejala IBS dan kondisinya semakin parah. Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu sebelum mendiagnosis langkah perawatan tepat untuk anak.
“Lakukan pemeriksaan ke dokter terlebih dahulu, mulai dari pemeriksaan darah, USG, endoskopi (sesuai kebutuhan),” katanya.
Meskipun sindrom iritasi usus besar ini tidak bisa disembuhkan, tetapi kondisi tersebut dapat diredakan dengan mengelola gejala yang muncul agar anak dapat beraktivitas normal kembali. Gejala IBS dapat diredakan dengan pemberian probiotik (khusus anjuran dari dokter).
Probiotik mirip dengan mikroorganisme yang ada di saluran cerna, sehingga dapat membantu sistem pencernaan dan meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu, IBS juga dapat diredakan dengan memberikan obat khusus (sesuai rekomendasi dokter), serta manajemen stres pada anak dengan membantu mereka fokus melakukan hal menyenangkan serta menenangkan.
“IBS itu bisa berhubungan dengan kondisi emosional,” tutup dr. Frieda.