c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

03 Oktober 2022

11:26 WIB

Kenali Faktor Risiko Pikun Di Usia Muda

Selain karena faktor genetik, penderita pikun atau demensia juga bisa disebabkan faktor gaya hidup.

Editor: Satrio Wicaksono

Kenali Faktor Risiko Pikun Di Usia Muda
Kenali Faktor Risiko Pikun Di Usia Muda
Ilustrasi kehilangan memori akibat demensia atau kerusakan otak. Shutterstock/pathdoc

JAKARTA - Pikun tidak hanya terjadi pada lansia, tetapi juga bisa menyerang orang yang masih berusia muda. Penyebabnya pun beragam, bahkan gaya hidup juga bisa menjadi salah satu faktor risiko.

"Biasanya terjadi akibat trauma otak setelah kecelakaan, penggunaan NAPZA atau akibat HIV," ujar dokter spesialis saraf, dr. Pukovisa Prawiroharjo, seperti dikutip dari Antara, Senin (3/10).

Selain itu, dirinya menyebut gaya hidup yang tidak sehat juga dapat mendorong terjadinya kepikunan atau demensia pada seseorang. Seperti, kurangnya aktivitas dan olahraga, makanan tidak bernutrisi, mengonsumsi alkohol dan rokok dan mengonsumsi obat tidur yang berkepanjangan.

Faktor risiko lainnya yakni memiliki masalah medis yang sudah ada sebelumnya, misalnya pernah mengalami kecelakaan, penyakit gula darah, kolesterol dan tekanan darah tinggi.

Pukovisa menuturkan, orang-orang dapat menanggulangi pikun salah satunya dengan mengenali tanda dan gejala LALILULELO yang merupakan akronim dari Labil (sering labil emosi atau pendiriannya), Linglung, Lupa, Lemot, dan Logika menurun.

Menurut dia, sekitar 20-30% penderita demensia memiliki hubungan dengan genetik, sehingga khususnya orang dengan riwayat keluarga demensia, perlu melakukan deteksi dini.

Oleh karena itu Pukovisa berpesan agar masyarakat tidak menyepelekan hal tersebut, serta aktif melakukan deteksi dini atas keluhan tentang kepikunan. Karena semakin cepat terdeteksi, akan semakin cepat pula pengobatan atau antisipasinya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar