14 Juni 2025
14:22 WIB
Kemenekraf Ajak BBW Books Majukan Industri Buku Nasional
Indonesia memiliki potensi besar untuk mengekspor buku ke pasar internasional. Namun, perlu upaya peningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, sehingga buku Indonesia dapat bersaing di pasar global.
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Andesta Herli Wijaya
Sesi audiensi Kementerian Ekonomi Kreatif bersama Big Bad Wolf (BBW) Books Indonesia di Jakarta, Rabu (11/6). Dok: Kemenekraf.
JAKARTA - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menjajal peluang kolaborasi bersama Big Bad Wolf (BBW) Books Indonesia untuk mengerek industri perbukuan nasional. Pemerintah dalam hal ini menyoroti perlunya peningkatan literasi serta penguatan daya saing industri buku dalam negeri di kancah internasional.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar mengatakan, kolaborasi bersama Big Bad Wolf (BBW) Books Indonesia bisa meningkatkan kesadaran dan akses baca masyarakat Indonesia.
“Melalui BBW, kita dapat meningkatkan visibilitas dan daya saing industri penerbitan Indonesia di pasar global," kata Irene dilansir dari laman resmi Kemenekraf, Sabtu (14/6).
BBW Books yang bermula dari Malaysia pada tahun 2009 merupakan pameran buku yang terus mendunia serta membawa daya tarik tersendiri di Indonesia. Wamen Ekraf Irene menekankan pentingnya membuat pameran buku di ruang publik untuk meningkatkan kesadaran dan minat baca masyarakat.
"Industri penerbitan memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi dan akses terhadap informasi, serta dapat menjadi the new engine of growth bagi perekonomian nasional," ujar Ekraf Irene.
Irene menyebut Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekspor buku ke pasar internasional sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi buku Indonesia yang dapat bersaing di pasar global. Untuk itu, pihaknya mendorong industri penerbitan Indonesia dapat memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan distribusi dan pemasaran buku.
Lebih jauh, Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekraf Agustini Rahayu menekankan bahwa pertemuan ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan distribusi dan pemasaran buku-buku Indonesia. Deputi Agustini menilai hal itu penting demi memperkuat posisi penerbitan Indonesia.
"Dengan adanya pertemuan ini, kami berharap dapat membuka peluang baru untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi buku serta meningkatkan kesadaran literasi masyarakat Indonesia," kata Deputi Agustini.
Baca juga: Komik Si Juki Terbit di Malaysia, Rilis Versi Bahasa Melayu dan Inggris
Menanggapi hal tersebut, Uli Silalahi sebagai Presiden Direktur BBW Books Indonesia menyatakan bahwa BBW berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran literasi masyarakat Indonesia. Dalam upaya ini, BBW Books tidak hanya menjual buku, tetapi juga berperan dalam mendorong industri perbukuan, meningkatkan kebiasaan membaca, dan menciptakan lapangan kerja.
"Kami ingin menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan, kesadaran literasi, dan pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia melalui penjajakan ini," kata Uli.