c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

13 Juli 2023

10:27 WIB

Kemasan Ramah Lingkungan Mahasiswa UNAIR Raih Penghargaan

Kemasan karya mahasiswa UNAIR ini adalah sebuah produk kemasan yang sejak awal ditujukan untuk mengganti peran styrofoam sebagai kemasan sekali pakai, terutama pada Industri FnB.

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Rendi Widodo

Kemasan Ramah Lingkungan Mahasiswa UNAIR Raih Penghargaan
Kemasan Ramah Lingkungan Mahasiswa UNAIR Raih Penghargaan
Mahasiswa UNAIR terima penghargaan lewat inovasi kemasan produk. Dok. UNAIR

JAKARTA - NaNaRe, produk kemasan ramah lingkungan buatan mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya, sukses menyabet dua gelar sekaligus, yakni gold medal dan special award dalam ajang Japan Design, Idea, and Invention Expo (JDIE) 2023. Ajang besutan World Invention Intellectual Property Associations and Chizal Corporation yang berlangsung pada 7-8 Juli 2023 di Tokyo Ariake Garden Convention Center, Jepang.

Produk buatan enam mahasiswa UNAIR, Sabilla Maidhyana dan Heri Prasetyoning Tias (FKP), Abdul Rohman dan Kevin Gilang Ardiansyah (FEB), serta Amadeo Lemuel dan Muhammad Akmal Rizqullah (FTMM) ini, merupakan sebuah produk kemasan yang sejak awal ditujukan untuk mengganti peran styrofoam sebagai kemasan sekali pakai, terutama pada Industri FnB (food and beverage).

Abdul Rohman menjelaskan bahwa produk NaNaRe ini mereka buat memanfaatkan bahan yang berasal dari limbah tebu dan rumput laut. Pemilihan bahan ini didasarkan karena sifat-sifatnya yang bisa mendukung upaya ramah lingkungan, selain juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

"Jadi, rumput laut dan tebu pada kemasan NaNaRe ini bisa menjadikan produk kemasan kami lebih eco-friendly dari sifatnya yang mudah terurai, tidak toksik, aman dari bahan kimia lainnya, dan juga ekonomis," kata Abdul Rohman, pada Selasa (11/7) dikutip dari halaman resmi UNAIR.

Meski akhirnya sukses mendapatkan dua penghargaan sekaligus, Abdul Rohman mengungkapkan bahwa dirinya dan tim sempat mengalami hambatan jelaskan JDIE 2023. Itu terjadi ketika masa persiapan, di mana beberapa alat dan bahan yang akan mereka gunakan tidak lolos imigrasi.

Kendati hal tersebut tidak lantas menyurutkan semangatnya dan tim untuk berkompetisi pada ajang tersebut. Mereka memutar otak untuk mengubah konsep yang telah dibuat sebelumnya. Salah satunya adalah menggunakan alat dan bahan seadanya dari apa yang bisa mereka temukan di Jepang.

"Kami beberapa kali memungut bahan-bahan bekas di Jepang sebagai hiasan dan properti kami. Kami baru membuatnya H-1, waktu yang cukup singkat untuk persiapan mengingat kami baru sampai penginapan pada hari yang sama juga," kata Abdul Rohman.

Setelah apa yang berhasil mereka dapat, Abdul Rohman berharap agar ajang ini bisa menjadi batu loncatan bagi mereka untuk terus melanjutkan dan mengembangkan produk yang mereka ciptakan. Dan produk NaNaRe bisa dikenal secara luas oleh masyarakat di Indonesia.

"Besar harapan kami agar produk NaNaRe ini dapat lebih masyarakat kenal. Terutama bagi para investor diluar sana agar mau membantu mengembangkan produk yang kami miliki saat ini," tegasnya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar