c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

17 Mei 2025

17:58 WIB

Kelapa, Rahasia Kecantikan Indonesia Sepanjang Masa

Minyak kelapa telah terbukti secara turun-temurun berkhasiat baik bagi kesehatan dan juga kecantikan sepanjang masa. Namun, perlu pengelolaan berbasis riset untuk memastikan aspek keamanannya.

Penulis: Gemma Fitri Purbaya, Annisa Nur Jannah

Editor: Rikando Somba, Andesta Herli Wijaya,

<p id="isPasted">Kelapa, Rahasia Kecantikan Indonesia Sepanjang Masa</p>
<p id="isPasted">Kelapa, Rahasia Kecantikan Indonesia Sepanjang Masa</p>

Virgin coconut oil (VCO) adalah minyak kelapa murni yang dihasilkan dari daging kelapa.Shutterstock/ worradirek

JAKARTA - Dalam merawat kulit dan rambut, Ida (32) tidak melulu harus merogoh kocek dalam-dalam. Salah satu kuncinya sedari dulu adalah menggunakan minyak kelapa.

Pertama kali dia melakukannya adalah saat berkunjung ke rumah neneknya, dulu sekali ketika kecil. Sang nenek yang memang sedari muda menggunakan minyak kelapa sebagai bagian dari rutinitas perawatan rambut, mengajari rahasia kecantikan tradisional itu.

eusai mandi, rambut Ida selalu diolesi oleh minyak kelapa yang ‘katanya’ bagus untuk rambutnya. Awalnya Ida merasa risih, tetapi perlahan dia melihat ada hasil dari penggunaan minyak kelapa itu. Rambutnya yang kering terlihat lebih lembut dan berkilau. Bukan itu saja, rambutnya juga tumbuh lebat.

Minyak kelapanya ini juga bukan yang beli gitu, tetapi buatan nenek sendiri. Lalu, karena bau minyak kelapa kadang suka nggak enak atau apek gitu, nenek suka menambahkan bunga melati pada minyak kelapanya ini supaya baunya semakin wangi dan nggak bau kelapa. Jadi kalau dipakai ke rambut juga jadi wangi dan enak," cerita Ida pada Validnews, Jumat (16/5).

Saat nenek Ida jatuh sakit dan tidak bisa bergerak, minyak kelapa yang awalnya dipakai hanya untuk rambut, mulai digunakan untuk kulitnya. Minyak kelapa itu dibalurkan pada kulit sang nenek setiap hari setelah mandi sebagai pengganti pelembap. Apalagi mengingat kondisi nenek Ida yang sudah lumpuh sangat rentan membuat kulitnya kering akibat tidak dapat digerakkan.

Penggunaan minyak kelapa pada kulit itu berlangsung selama bertahun-tahun, sampai nenek Ida tutup usia. Kulit tubuhnya yang seharusnya keriput khas nenek-nenek usia 80 tahunan sama sekali tidak tampak. Malah, kulitnya sangat kencang dan mulus, meskipun efek penuaan seperti kerutan dan kendur memang terlihat jelas pada wajahnya.

"Iya, bahkan kulitnya terlihat seperti dilapisi plastik saking mulusnya dan tidak ada keriputan sama sekali di tubuhnya ya, terutama di bagian lengan dan kaki. Padahal, beliau hidup sampai usia 80-an dan sudah tidak bisa berjalan lagi. Kalau kata keluarga, mungkin itu karena setiap hari pakai minyak (kelapa-red.),” Ida menambahkan.

Tradisi Olahan Minyak Kelapa

Penggunaan minyak kelapa bukan hal baru di Indonesia. Di Bali, ada tradisi pengolahan minyak kelapa yang disebut lengis tanduasan, yang bermakna minyak kelapa hasil sulingan atau pemurnian. Ini salah satu tradisi yang terkenal, di mana masyarakat secara turun-temurun mengolah kelapa tua menjadi minyak kelapa murni. Minyak ini punya banyak fungsi, termasuk untuk kecantikan, sebagai minyak goreng, hingga digunakan untuk pengobatan tradisional.

Dilansir dalam laman Budaya Bali, lengis tandusan bahkan disebut dalam Usadha Tiwang, sebuah naskah kuno yang membahas berbagai ramuan dan metode pengobatan menggunakan bahan-bahan alami. Minyak ini dianggap memiliki khasiat penyembuhan yang baik untuk berbagai kondisi kesehatan. Misalnya, digunakan dalam terapi pijat karena kemampuannya untuk merelaksasi otot dan meningkatkan sirkulasi darah.

Ketika diaplikasikan pada kulit, minyak ini juga bisa membantu menghangatkan otot yang kaku sehingga memudahkan proses pemulihan setelah aktivitas fisik berat.

Diperkirakan, lengis tandusan telah ada sejak berabad-abad lalu, seiring dengan masuknya agama Hindu ke Bali. Hal ini mengingat dalam konteks spiritual, minyak ini sering digunakan dalam berbagai upacara keagamaan Hindu Bali, seperti melukat atau ritual penyucian diri, ngaturang banten atau persembahan, dan olesan suci dalam beberapa upacara.

Namun tidak berhenti di sana, lengis tandusan bermanfaat pula untuk perawatan tubuh. Minyak kelapa ini mampu berfungsi sebagai kondisioner alami yang efektif dalam menjaga kelembapan kulit. Lengis tandusan dapat menembus kutikula rambut, memberikan hidrasi yang mendalam, dan mencegah kerusakan akibat kekeringan. Minyak ini juga bisa membantu mengurangi kerontokan rambut dan meningkatkan pertumbuhan rambut baru sehingga sering dijadikan pilihan ideal untuk perawatan rambut rutin, bagi mereka yang mempunyai masalah rambut kering atau rusak.

Dalam dunia kecantikan, lengis tandusan berfungsi sebagai pelembap wajah dan tubuh. Kandungan lemak sehat di dalam minyak kelapa tua ini membantu mengunci kelembapan, menjadikan kulit lebih lembut dan kenyal.

Bukan itu saja, minyak ini juga berfungsi sebagai penghilang makeup alami yang efektif mengangkat sisa-sisa makeup tanpa mengiritasi kulit. Penggunaan lengis tandusan rutin dapat membantu menjaga keseimbangan pH kulit dan mengurangi kemerahan serta iritasi, dan memberikan tampilan kulit yang lebih sehat dan bercahaya.

Penggunaan minyak kelapa untuk kecantikan dan perawatan tubuh pun ternyata sudah berlangsung sejak lama, sejak dahulu kala, bahkan dari budaya Bali. Namun, bagaimana kalau dari sisi medis?

Minyak Kelapa Dari Sisi Medis

Spesialis kulit dr. Fitria Agustina mengatakan, minyak kelapa memang telah lama digunakan dalam perawatan kulit, terutama sebagai pelembap, antiinflamasi, dan membantu penyembuhan luka. Itu karena secara ilmiah, minyak kelapa mengandung asam lemak jenuh, khususnya asam laurat tinggi yang bisa memberikan efek antimikroba dan antiinflamasi yang kuat untuk membantu melawan infeksi dan peradangan kulit.

Selain itu, minyak kelapa juga bersifat emolien dan oklusif, sehingga efektif menjaga kelembapan kulit dengan membentuk lapisan pelindung dan mengurangi transepidermal water loss atau kondisi menguapnya air tubuh lewat kulit. Minyak kelapa pun dapat meningkatkan produksi kolagen untuk membantu proses penyembuhan luka dan menjaga elastisitas kulit.

"Secara ilmiah, minyak kelapa mengandung asam lemak jenuh terutama asam laurat, vitamin E, dan antioksidan yang mendukung hidrasi, memperkuat skin barrier, serta melindungi kulit dari radikal bebas dan mikroorganisme. Manfaat minyak kelapa terutama untuk membantu mengurangi masalah kulit kering dan sensitif," kata dr. Fitria saat dihubungi, Jumat (16/5).

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari UCSI University, Cheras, Malaysia pada 2019 juga mengungkap  besarnya manfaat minyak kelapa. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa penggunaan minyak kelapa aman dan terbukti baik untuk kulit, khususnya bagi mereka yang memiliki kondisi kulit dermatitis atopik. Dermatitis atopik sendiri adalah kondisi peradangan kulit yang ditandai dengan munculnya pruritus intens dan eksim.

Peneliti menemukan bahwa minyak kelapa kaya akan antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, dan kandungan lain yang melembapkan--kondisi yang sangat dibutuhkan oleh para pasien dermatitis atopik.

Penelitian lain yang diterbitkan jurnal International Journal of Molecular Sciences pada 2018 menunjukan hal serupa. Kandungan antiinflamasi pada minyak kelapa sangat baik untuk pelindung sekaligus bisa mempercepat penyembuhan luka pada kulit. Khasiat pada minyak kelapa sama dengan minyak kedelai, minyak argan, minyak biji bunga matahari, minyak alpukat, minyak zaitun, dan minyak jojoba.

Meski begitu, dr. Fitria Agustina dia mengatakan bahwa masih belum banyak riset atau penelitian yang secara spesifik menjelaskan manfaat dari penggunaan minyak kelapa ini untuk luka berat atau infeksi serius. Karena itu, penggunaan minyak kelapa pun belum standar dalam terapi medis.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan, menurut dr. Fitria, minyak kelapa bisa memberi efek penyumbatan kulit. Meskipun tidak berbahaya bagi kesehatan, minyak kelapa berpotensi memperburuk kondisi jerawat pada kulit berminyak karena sifat komedogeniknya. Kelapa berpotensi menyumbat pori-pori pada kulit berminyak. Sifat ini ini tidak ditemukan pada bahan alami lainnya, seperti aloe vera maupun centella asiatica.

Memadukan Tradisi dengan Riset

Spesialis kulit dr. Arini Astasari Widodo berbagi perspektif lain. Menurutnya, penggunaan ramuan tradisional seperti minyak kelapa buatan rumahan memiliki nilai budaya yang kuat dan sudah menjadi bagian dari warisan perawatan kulit di banyak keluarga. Namun, dalam sudut pandang medis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Semisal, kebersihan dan stabilitas produk.

"Minyak kelapa rumahan yang dibuat tanpa standar higienis bisa berisiko terkontaminasi oleh bakteri atau jamur, apalagi jika penyimpanannya tidak tepat," kata dr. Arini saat dihubungi, Sabtu (17/5).

Selain itu, minyak kelapa murni yang tidak melalui proses stabilisasi pH atau pengujian dermatologis juga dapat memicu iritasi ringan atau dermatitis kontak pada beberapa orang dengan kulit sensitif ,

Apakah artinya penggunaan minyak kelapa harus dihindari karena ternyata membawa risiko secara medis?

Dr. Arini menjabarkan, kearifan lokal dan pendekatan medis sebenarnya tidak saling bertentangan, melainkan saling melengkapi. Banyak inovasi dermatologi modern yang berakar dari bahan-bahan alami tradisional, seperti kelapa, lidah buaya, ataupun kunyit.

Dia menekankan perlunya perlunya standar yang memadai dalam pemanfaatan bahan dan teknik tradisional untuk kecantikan hingga kesehatan. Bahwa, untuk pengaplikasian bahan-bahan alami dari praktik tradisional, harus ada proses yang dilalui,  semisal perlu diteliti dan diformulasi agar lebih aman dan efektif. Jadi, kata d. Arini, dalam mengadopsi pengetahuan tradisional, proses ilmiah untuk memastikan aspek keamanannya pun perlu dikedepankan.

"Dalam dunia medis kami menyambut baik penggunaan bahan alami, asalkan telah melalui uji efektivitas dan keamanan, termasuk stabilitas produk, potensi iritasi, serta kecocokan pH dengan kulit manusia. Edukasi publik penting agar masyarakat bisa membuat keputusan berdasarkan informasi, bukan hanya tradisi atau tren," imbuh dr. Arini.

Spesialis kulit lainnya, dr. Fransiskus Clinton juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, riset diperlukan sebelum menggunakan bahan-bahan dasar alami, seperti minyak kelapa, yang 'katanya' memiliki segudang manfaat bagi kulit. Dengan begitu, 'katanya' sudah bisa dibuktikan secara ilmiah dan klinis.

"Jadi perlu riset oleh ilmuwan untuk meriset apakah kandungan dengan bahan-bahan kearifan lokal atau produksi warisan keluarga benar berkhasiat atau tidak. Bisa dibandingkan dengan kandungan buatan pabrik gitu. Jadi riset yang dibutuhkan untuk menjembatani gitu, dan itu akan sangat bagus untuk ke depannya," ucap dr. Fransiskus dalam pernyataan tertulis.

Potensi Industrial Bahan-bahan Alami

Warisan pengetahuan lokal seputar khasiat minyak kelapa telah mendorong banyak palaku industri untuk meneliti dan mengembangkan materi tersebut. Kini, ada banyak brand kecantikan lokal yang menggunakan kelapa sebagai bahan utama dalam produk perawatan kulit.

Seperti Utama Spice, UMKM lokal menggunakan kelapa sebagai bahan utama dalam produk perawatan kulitnya. Menurut keterangan perwakilan dari Utama Spice yang enggan disebut namanya, brand ini sejak lama menggunakan kelapa sebagai sumber inovasi produk.

Kelapa, menurut perwakilan itu, merupakan anugerah alam Indonesia yang tumbuh subur tanpa perlu merusak hutan, berbeda dengan kelapa sawit yang sering membutuhkan pembukaan lahan yang besar. Dengan memilih kelapa, mereka tak hanya berorientasi bisnis, melainkan juga hendak mendukung pertanian lokal dan menjaga keseimbangan alam.

Utama Spice sendiri memproduksi dua jenis kelapa, yakni Virgin Coconut Oil (VCO) dan minyak kelapa biasa (CCO). Untuk VCO, mereka menggunakan metode cold-presses agar nutrisi alami seperti vitamin E, antioksidan, dan asam laurat yang ada di minyak kelapa tetap terjaga. Ini menjadikan VCO lebih murni dan efektif untuk perawatan kulit.

"Namun sebagian besar produk Utama Spice menggunakan VCO karena keunggulannya dalam menjaga kelembapan, menenangkan kulit, dan memberikan perlindungan alami. Sementara itu, VCO murni yang kami jual secara terpisah adalah 100% cold-pressed tanpa tambahan apapun, hanya kelapa utuh dan proses yang mempertahankan semua manfaat alaminya," kata perwakilan Utama Spice secara tertulis.

Dia menambahkan, kelapa adalah bahan lokal yang melimpah di Indonesia dan dikenal memberikan kelembapan alami, menenangkan kulit, serta melindungi tanpa meninggalkan rasa berat. Itu juga yang menjadikan kelapa sebagai salah satu pondasi Utama dalam formulasi produk Utama Spice.

Akan tetapi, Utama Spice pun menyadari ada tantangan serius dalam upaya mengembangkan produk berbasis kelapa. Semisal, perubahan iklim mempengaruhi kualitas dan ketersediaan panen kelapa dari tahun ke tahun. Kondisi infrastruktur dasar yang masih terbatas juga menantang, membuat proses logistik lebih sulit, menjadi lebih kompleks dan memakan waktu lama.

"Tantangan lain adalah sifat alami minyak kelapa itu sendiri karena memiliki titik beku sekitar 24 derajat Celsius, minyak kelapa dapat mengeras atau terlihat menggumpal di suhu ruang yang dingin. Walaupun ini sepenuhnya normal dan tidak mempengaruhi kualitas produk, beberapa konsumen yang belum familiar kadang salah paham dan mengira produknya rusak sehingga kami perlu terus mengedukasi," imbuh mereka.

Selain itu, menjaga konsistensi aroma dan tekstur minyak kelapa dari waktu ke waktu juga bisa menjadi sulit karena pengaruh musim, lokasi panen, dan kondisi penyimpanan.

"Kami percaya pilihan yang lebih sadar ini akan terus tumbuh karena merawat diri dan merawat Bumi bisa berjalan beriringan tanpa harus saling mengorbankan," terang Utama Spice.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar