c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

01 Juli 2025

09:39 WIB

Kehidupan Seks Yang Sehat Bisa Menjaga Daya Ingat

Para peneliti menduga bahwa hubungan antara kehidupan seksual dan fungsi kognitif tidak hanya bersifat fisik, tapi juga emosional dan sosial.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p id="isPasted">Kehidupan Seks Yang Sehat Bisa Menjaga Daya Ingat</p>
<p id="isPasted">Kehidupan Seks Yang Sehat Bisa Menjaga Daya Ingat</p>

Ilustrasi pasangan berpegangan tangan. Shutterstock/voy ager.

JAKARTA - Ketika berbicara soal penuaan dan daya ingat, pikiran akan langsung tertuju pada pola makan, olahraga, atau stimulasi otak seperti membaca dan bermain teka-teki silang. Namun, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa ada satu aspek yang sering terlupakan yakni kehidupan seksual.

Melansir laman Meer, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal The Gerontologist oleh peneliti dari Penn State, Amerika Serikat, mengungkap temuan menarik mengenai kaitan antara kepuasan seksual dan penurunan fungsi kognitif. Studi yang dirilis pada Mei 2023 ini melibatkan 818 pria berusia 56 hingga 68 tahun dan dilakukan dalam rentang waktu lebih dari satu dekade.

Hasilnya menunjukkan bahwa penurunan kepuasan seksual dan fungsi ereksi berkaitan erat dengan peningkatan risiko gangguan daya ingat seiring bertambahnya usia. Para peneliti menduga bahwa hubungan antara kehidupan seksual dan fungsi kognitif tidak hanya bersifat fisik, tapi juga emosional dan sosial.

Aktivitas seksual yang sehat diketahui dapat mengurangi stres sebagai faktor risiko utama dalam penurunan fungsi otak. Di sisi lain, seks juga membantu menjaga kesehatan jantung, yang turut mendukung aliran darah ke otak.

Lebih jauh, hubungan intim yang memuaskan memberi rasa keterhubungan, kepercayaan, dan tujuan hidup. Semua elemen ini penting dalam menjaga kesehatan mental, yang pada akhirnya turut memengaruhi ketajaman berpikir dan daya ingat.

Hasil temuan ini menyampaikan pesan yang kuat tentang cara kita memahami proses menua. Menurut Tyler Bell, salah satu peneliti utama dalam studi ini, isu kesehatan seksual sering kali luput dari perhatian ketika membicarakan penuaan.

"Saat kita berbicara tentang penuaan, topik kesehatan seksual cenderung diabaikan. Padahal, mengabaikan aspek ini, khususnya fungsi ereksi dapat berdampak negatif terhadap kemampuan daya ingat seseorang," ujarnya.

Dengan kata lain, mengatasi masalah seksual seperti disfungsi ereksi penting bagi kesejahteraan fisik dan emosional. Upaya itu juga berpotensi membantu memperlambat penurunan fungsi otak.

Walau studi ini berfokus pada pria paruh baya, para ahli meyakini bahwa hubungan antara kepuasan seksual dan daya pikir juga berlaku untuk perempuan dan kelompok usia yang lebih tua. Penelitian lanjutan masih dibutuhkan, namun temuan ini membuka ruang baru untuk melihat seksualitas sebagai bagian dari pendekatan holistik dalam menjaga kesehatan otak.

Seks dan Kesehatan Emosional

Seks bermanfaat untuk kesehatan fisik dan juga memicu pelepasan hormon dan neurotransmitter yang berperan dalam fungsi otak. Misalnya, aktivitas seksual meningkatkan kadar dopamin, yakni zat kimia yang berkaitan dengan perasaan senang, pembelajaran, dan motivasi.

Selain itu, hormon oksitosin atau disebut hormon cinta, membantu mempererat ikatan sosial dan rasa percaya. Aktivitas seksual juga merangsang peningkatan BDNF (brain-derived neurotrophic factor), yaitu protein yang mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel otak. Dengan kata lain, hubungan seksual yang sehat bisa menjadi stimulus alami untuk menjaga vitalitas otak.

Baca juga: Faktor Penyebab Pasangan Menikah Alami Penurunan Ketertarikan

Di luar manfaat fisiologis, aspek emosional dari seks juga penting. Seks yang penuh kasih dan saling pengertian dapat memberi rasa aman, kedekatan emosional, dan makna dalam hubungan. 

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa hubungan sosial yang kuat dan dukungan emosional mampu melindungi otak dari risiko demensia dan depresi. Sebaliknya, gangguan seksual seperti disfungsi ereksi atau penurunan hasrat dapat menimbulkan rasa malu, cemas, bahkan depresi dan semua ini bisa berdampak negatif pada fungsi kognitif.

Kunci dari kehidupan seksual sehat terletak pada komunikasi yang jujur dan terbuka dengan pasangan. Ketika kedua belah pihak merasa nyaman dan saling terhubung, hubungan intim menjadi lebih bermakna. Intimasi emosional yang terbangun dari situ dapat memperkaya kehidupan seksual sekaligus memperkuat ketahanan mental.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar