c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

25 Oktober 2025

13:42 WIB

Kebiasaan Pagi Yang Perlahan Merusak Jantung

Setiap orang punya rutinitas pagi berbeda-beda, dari bangun tidur hingga berangkat beraktivitas. Meski terdengar sepele, ada beberapa kebiasaan pagi yang justru bisa berisiko pada kesehatan jantung. 

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Satrio Wicaksono

<p id="isPasted">Kebiasaan Pagi Yang Perlahan Merusak Jantung</p>
<p id="isPasted">Kebiasaan Pagi Yang Perlahan Merusak Jantung</p>

Ilustrasi menu sarapan. Foto: Freepik.

JAKARTA - Sebelum memulai aktivitas, terutama di pagi hari, banyak orang merasa seolah sedang berpacu dengan waktu. Di tengah hiruk-pikuk menyiapkan diri untuk berangkat kerja atau mengantar anak ke sekolah, sarapan sering terlewat atau hanya digantikan dengan sepotong roti dan segelas kopi yang diminum terburu-buru tanpa berpikir panjang.

Padahal, kebiasaan seperti itu sebenarnya termasuk kebiasaan yang kurang baik. Meski tampak sepele, melewatkan sarapan atau makan tanpa memperhatikan asupan gizi bisa berdampak pada kesehatan tubuh dalam jangka panjang, terutama bagi jantung dan metabolisme.

Melansir laman EatingWell, dr. Robert Segel, spesialis jantung, mengungkapkan bahwa beberapa kebiasaan pagi yang tampak biasa saja ternyata dapat memberi pengaruh besar terhadap kesehatan jantung, terutama pola makan dengan kadar garam tersembunyi yang tinggi. Banyak makanan sarapan yang tidak terasa asin pun ternyata mengandung natrium berlebih, seperti roti, bagel, muffin, hingga pastry.

Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat memperberat kerja jantung tanpa disadari. Asupan natrium berlebih membuat tubuh menahan cairan, meningkatkan tekanan darah, dan memaksa jantung memompa lebih keras. 

Masalahnya, sebagian besar masyarakat mengonsumsi lebih dari 3.300 miligram natrium per hari, padahal Asosiasi Jantung Amerika hanya merekomendasikan sekitar 1.500 miligram untuk menjaga tekanan darah tetap ideal. Jika sarapan Anda sering berisi daging olahan seperti daging asap atau sosis, risikonya semakin tinggi. 

Selain mengandung garam dalam jumlah besar, makanan ini juga kaya lemak jenuh yang bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL). Kebiasaan sarapan tinggi natrium juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko diabetes tipe 2. 

Orang dengan diabetes memiliki peluang dua kali lebih besar mengalami penyakit jantung, karena kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah. Di sisi lain, banyak menu sarapan praktis justru rendah serat, padahal serat sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan kestabilan gula darah. 

Serat larut yang banyak ditemukan dalam buah, sayur, dan biji-bijian utuh bekerja dengan cara mengikat kolesterol di usus, kemudian membuangnya dari tubuh melalui proses pencernaan alami. Dengan mengonsumsi cukup serat di pagi hari membantu menjaga sistem pencernaan tetap lancar dan memberi perlindungan tambahan bagi jantung.

Kebiasaan Pagi Menyehatkan Jantung

Menjaga kesehatan jantung di pagi hari bukan hanya soal apa yang dimakan, tetapi juga bagaimana kita memulai hari. Ahli gizi Kiran Campbell menyarankan untuk meminum segelas air putih sebelum meneguk kopi. 

Meski terdengar sederhana, langkah kecil ini membantu melancarkan sirkulasi darah dan menjaga tekanan darah tetap stabil. Dehidrasi ringan saja bisa membuat jantung bekerja lebih keras, terutama saat cuaca panas atau aktivitas sedang padat. 

Setelah itu, pastikan sarapan Anda mengandung serat dan protein berkualitas. Protein membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, mengurangi rasa lapar berlebih, dan memberikan energi yang bertahan lebih lama. Campbell merekomendasikan setidaknya 5 gram serat dan 20–30 gram protein di pagi hari untuk membantu tubuh tetap seimbang sepanjang hari.

Selain itu, perhatikan juga konsumsi gula tambahan. Asupan gula berlebih dapat meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, hingga gangguan irama jantung. 

Sebagai gantinya, gunakan buah segar sebagai pemanis alami dan hindari menambahkan gula ke dalam kopi atau teh. Tak kalah penting, semptakan diri untuk bergerak. 

Lakukan peregangan ringan, yoga, atau berjalan santai di sekitar rumah. Aktivitas fisik selama 10–15 menit saja sudah cukup membantu menurunkan tekanan darah, memperbaiki kadar kolesterol, dan menjaga berat badan tetap ideal.

Di tengah rutinitas yang serba cepat, meluangkan waktu sejenak untuk menenangkan diri juga memberi manfaat besar. Stres sering kali diabaikan, padahal memiliki pengaruh kuat terhadap kesehatan jantung. 

Hanya 60 detik untuk bernapas dalam-dalam atau momen hening sebelum memulai hari bisa membantu menurunkan kadar hormon stres dan menstabilkan detak jantung. Dan jika memungkinkan, carilah sinar matahari pagi. 

Paparan cahaya alami di pagi hari dapat membantu menurunkan tekanan darah di malam hari serta memperbaiki ritme biologis tubuh. Jadi, berjalan santai di bawah sinar matahari dapat menyehatkan tubuh, sekaligus menenangkan pikiran.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar