c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

08 September 2025

13:58 WIB

Kalsium Berhubungan Dengan Risiko Depresi Pada Anak

Risiko depresi pada anak ternyata juga dipengaruhi oleh asupan kalsium semenjak masa kehamilan. Bukan hanya untuk tulang dan gigi, kalsium juga berperan dalam fungsi otak dan suasana hati.  

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Kalsium Berhubungan Dengan Risiko Depresi Pada Anak</p>
<p>Kalsium Berhubungan Dengan Risiko Depresi Pada Anak</p>

Ilustrasi anak depresi. Foto: Freepik

JAKARTA - Kondisi depresi pada anak dan remaja disebabkan karena berbagai faktor, dari baik dari sisi psikologis, lingkungan dan sosial, gaya hidup, serta biologis. Ternyata tidak hanya itu, risiko depresi pada anak dan remaja juga bisa dipengaruhi oleh kecukupan kalsium saat masa kehamilan.

Ya, ternyata kalsium memiliki hubungan yang erat dengan masalah mental, termasuk depresi di dalamnya. 

Para peneliti Jepang, seperti dikutip dari Antara melansir Kyodo menyebut, asupan kalsium yang lebih tinggi selama kehamilan menurunkan risiko gejala depresi pada anak-anak. Pasalnya, kalsium punya peran penting dalam fungsi otak dan regulasi suasana hati. 

Tim peneliti menyebut, meskipun riset sebelumnya menunjukkan bahwa peningkatan asupan kalsium dapat membantu mencegah depresi, penelitian tersebut merupakan yang pertama kali mengkaji hubungan antara ibu hamil dan anak-anak mereka.

Tim tersebut menggunakan data dari sebuah studi kesehatan terhadap ibu dan anak-anak mereka di wilayah Kyushu di Jepang barat daya dan Okinawa, dengan memeriksa 873 pasangan yang berpartisipasi dalam penelitian lanjutan ketika anak-anak mereka berusia 13 tahun.

Hasil penelitian yang diterbitkan pada Mei di Journal of Psychiatric Research itu mengungkap, asupan kalsium para ibu selama kehamilan dihitung berdasarkan survei terhadap pola makan masing-masing, tidak termasuk suplemen.

Gejala depresi pada anak-anak berusia 13 tahun ditentukan dengan menggunakan Skala Depresi Pusat Studi Epidemiologi, atau CES-D, berdasarkan penilaian diri. Dalam rentang total 0 hingga 60, tim tersebut mendefinisikan skor 16 atau lebih sebagai indikasi gejala depresi.

Tim tersebut menganalisis data dengan membagi peserta menjadi empat kelompok berdasarkan asupan kalsium mereka selama kehamilan.

Pada kelompok dengan asupan terendah, 28% anak menunjukkan gejala depresi, dibandingkan dengan 18,7% pada kelompok dengan asupan tertinggi.

Konsumsi kalsium harian rata-rata oleh perempuan dalam kelompok dengan asupan tertinggi adalah sekitar 675 miligram, hampir menyamai jumlah yang direkomendasikan untuk perempuan berusia antara 18 dan 29 tahun.

"Asupan kalsium oleh ibu kemungkinan memengaruhi kondisi emosional anak,” kata Profesor Yoshihiro Miyake dari Universitas Ehime.

"Kami dapat mengidentifikasi satu faktor penyebab gejala depresi pada anak-anak," ujarnya, seraya mencatat bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar