19 Desember 2024
19:18 WIB
KAI Wisata Lepas Perjalanan Perdana KA Java Priority Gambir – Yogyakarta
KA Java Priority merupakan layanan kereta wisata premium yang dirancang khusus untuk memberikan kenyamanan dan kemewahan sepanjang perjalanan
Kereta Java Priority dari KAI Wisata untuk relasi Gambir - Yogyakarta dan arah sebaliknya, beroperasi selama periode libur akhir tahun. dok.KAI Wisata
JAKARTA- PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) melepas perjalanan perdana Kereta Api (KA) Java Priority rute Gambir - Yogyakarta pulang-pergi, hari ini, Kamis (19/12). KA wisata ini sedianya akan beroperasi hingga tanggal 5 Januari 2025.
"Kami sangat senang dapat meluncurkan perjalanan perdana Java Priority pada rute Gambir - Yogyakarta sebagai dukungan untuk menemani perjalanan liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 kepada pelanggan setia KAI Wisata," kata Hendy Helmy, Direktur Utama KAI Wisata, dikutip dari keterangan resminya di Jakarta, Kamis (19/12)
KA Java Priority merupakan layanan kereta wisata premium yang dirancang khusus untuk memberikan kenyamanan dan kemewahan sepanjang perjalanan. Kereta tersebut dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, antara lain kursi ergonomis yang dapat direbahkan, ruang tunggu VIP, layanan hiburan audio-visual, gratis Wi-Fi, serta pilihan makanan dan minuman premium untuk penumpang.
KA Java Priority terdiri dari tiga tipe kereta, yaitu dua Kereta Imperial, lima Kereta Priority, dan satu Kereta Dining On Train yang difungsikan sebagai kereta makan. Kereta Dining On Train menyediakan berbagai sajian makanan ringan, makanan berat, dan minuman yang dapat dipesan oleh penumpang.
Kereta tersebut memiliki kapasitas total 190 penumpang dan beroperasi pada rute Gambir - Yogyakarta (pukul 12:45 WIB). Sebaliknya, rute Yogyakarta - Gambir diberangkatkan pukul 23:40 WIB. Tiket perjalanan dengan KA Java Priority dibanderol mulai dari harga Rp950 ribu dan dapat dipesan melalui aplikasi Access by KAI.
"Dengan hadirnya KA Java Priority, kami berharap dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lebih eksklusif bagi masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan pariwisata, khususnya di Yogyakarta sebagai destinasi favorit wisatawan," kata Hendy.
Sekadar informasi, nama Kereta Java Priority diambil dari kata “Java” yang merujuk pada Pulau Jawa sebagai simbol kebudayaan, kemajuan, konektivitas, serta menjadi lokasi kereta tersebut beroperasi. Sementara “Priority” menunjukkan komitmen KAI Wisata terhadap layanan yang memprioritaskan kenyamanan dan ketepatan waktu.
“Kereta Java Priority akan digandengkan pada Kereta Api Bogowonto, Brawijaya, Fajar Utama Yogyakarta, Gajahwong, Manahan dan Senja utama Yogyakarta," kata Hendy Helmy.
Menurut Hendy, relasi Gambir - Yogyakarta untuk Java Priority dipilih karena keduanya menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia, termasuk wisatawan mancanegara. Sepanjang bulan Januari - September 2024, Stasiun Yogyakarta mencatat keberangkatan tertinggi untuk wisatawan mancanegara mencapai 103.353 penumpang, diikuti oleh Stasiun Gambir dengan 82.997 penumpang.
Selain itu, penumpang Kereta Wisata terus mengalami peningkatan selama bulan Januari - Oktober 2024 dengan 121.374 penumpang. Angka tersebut naik sebesar 73,77% dibandingkan periode yang sama pada Januari - Oktober 2023, yaitu dengan 69.845 penumpang.
Paket Perjalanan
Tak hanya menyediakan kereta wisata, KAI juga sudah mengikat kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata untuk menghadirkan paket perjalanan wisata ke daerah-daerah yang dilalui jalur kereta api. Kongsi ini dilakukan dalam upaya mendukung pengembangan usaha pariwisata daerah.
"Kami berkolaborasi untuk membuat paket-paket yang menarik ke sejumlah destinasi wisata di daerah," kata Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Dwi Marhen Yono belum lama ini.
Marhen menyampaikan, penyiapan paket-paket wisata ke daerah-daerah yang dilalui jalur kereta api seperti Yogyakarta, Semarang, Sukabumi, dan Tasikmalaya dilakukan bersama PT KAI (Persero), KAI Wisata, dan dinas pariwisata daerah.
"Ini upaya kami sehingga biar orang yang mager di rumah akhirnya tertarik untuk berwisata menggunakan kereta api," imbuhnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pelaku perjalanan wisata sepanjang Januari hingga September 2024 mencapai 754 juta orang. Marhen mengatakan bahwa sekitar 9,5% atau 60-an juta orang pelaku perjalanan wisata menggunakan layanan kereta api.