c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

03 Mei 2024

12:24 WIB

Jurnalisme Hadapi Krisi Lingkungan Jadi Tema Hari Kebebasan Pers Dunia 2024

Tema ini dipilih karena masalah krisis lingkungan yang masih terus terjadi di dunia dan jurnalisme adalah pilar utama yang bisa menggerakkan manusia.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Rendi Widodo

<p>Jurnalisme Hadapi Krisi Lingkungan Jadi Tema Hari Kebebasan Pers Dunia 2024</p>
<p>Jurnalisme Hadapi Krisi Lingkungan Jadi Tema Hari Kebebasan Pers Dunia 2024</p>

Ilustrasi wartawan menuliskan catatan dalam sebuah reportase. Unsplash

JAKARTA - Hari ini, dunia memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia atau World Press Freedom Day yang jatuh setiap tanggal 3 Mei. Hari Kebebasan Pers Sedunia adalah hari yang sangat penting dan diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk merayakan prinsip-prinsip dasar kebebasan pers dan untuk mengevaluasi keadaan jurnalisme.

Hari ini menyoroti bahaya yang dihadapi jurnalis dan pentingnya pekerjaan mereka dalam mempromosikan transparansi, akuntabilitas, dan hak atas informasi.

Dilansir dari laman resmi UNESCO, tema dari perayaan Hari Kebebasan Pers Sedunia 2024 adalah A Press for the Planet: Journalism in the face of the Environmental Crisis atau Pers untuk Bumi: Jurnalisme Menghadapi Krisis Lingkungan. Tema ini dipilih karena masalah krisis lingkungan yang masih ada di dunia.

Pesan yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam PBB keenam Majelis Lingkungan di Nairobi, Kenya menyoroti kegentingan upaya saat krisis lingkungan saat ini. Di mana planet yang kita tinggali menghadapi krisis serius dengan ekosistem yang hancur dan perubahan iklim semakin mengkhawatirkan.

"Ini bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga mengancam kemanusiaan," tegas Guterres.

Dampaknya sendiri dapat dirasakan oleh semua orang, terutama mereka yang paling rentan, mulai dari sungai tercemar hingga naiknya permukaan laut. Untuk itu, perlu kerja sama untuk mengatasi krisis ini, menyadari bahwa masalah lingkungan dan perubahan iklim adalah bagian dari tantangan yang lebih besar yang perlu dihadapi bersama-sama.

Jurnalis dianggap sebagai salah satu pilar utama dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat, meskipun mereka juga berhadapan dengan risiko besar dalam menjalankan tugas, termasuk risiko kekerasan atau intimidasi. Ketika pembahasan tentang lingkungan bahkan menjadi risiko tersendiri bagi para jurnalis, terutama di negara-negara berkembang.

Data dari Komite untuk Melindungi Jurnalis (CPJ) menunjukkan bahwa sejak tahun 2009, sebanyak 30 jurnalis yang meliput isu lingkungan telah tewas. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan merupakan salah satu bidang liputan yang paling berbahaya bagi para jurnalis dengan risiko kekerasan dan ancaman serius.

Kehilangan para jurnalis yang membahas isu lingkungan bukan hanya merugikan bagi bidang profesi saja, tetapi juga berdampak pada masyarakat secara luas. Itulah sebabnya para jurnalis memiliki peran penting dalam menghadirkan informasi tentang isu lingkungan dan perubahan iklim kepada masyarakat, serta memperjuangkan kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan.

Sejarah Hari Kebebasan Pers Sedunia 
Menurut laman resmi PBB, Hari Kebebasan Pers Sedunia pertama kali diusulkan oleh Majelis Umum PBB pada Desember 1993, setelah direkomendasikan dalam sidang ke-26 Konferensi Umum UNESCO pada 1991. Tanggal 3 Mei kemudian ditetapkan sebagai Hari Kebebasan Pers Sedunia, sejalan dengan Deklarasi Windhoek.

Deklarasi ini merupakan hasil pertemuan para jurnalis surat kabar di Afrika dalam sebuah seminar UNESCO di Windhoek, Namibia, pada 29 April hingga 3 Mei 1991. Deklarasi Windhoek menegaskan pentingnya kebebasan pers, perlindungan terhadap kebebasan media oleh pemerintah, serta pentingnya independensi, pluralisme, dan kebebasan berekspresi dalam jurnalisme.

Deklarasi ini muncul sebagai tanggapan terhadap diskriminasi yang dialami para pekerja media kulit hitam di Afrika yang dipicu oleh kebijakan politik apartheid. PBB kemudian menetapkan 3 Mei sebagai Hari Kebebasan Pers Sedunia untuk mengingatkan pentingnya menghormati komitmen terhadap kebebasan pers, mendukung media yang independen, dan menghargai jurnalisme berkualitas.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar