c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

25 Juli 2025

20:26 WIB

Joko Anwar Is Back, Bawa Film Horor Komedi Ghost In The Cell

Joko Anwar garap film bergenre horor komedi, Ghost in The Cell. Kolaborasi Joko dengan produser Tia Hasibuan. 

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

<p id="isPasted">Joko Anwar<em>&nbsp;Is Back</em>, Bawa Film Horor Komedi <em>Ghost In The Cell </em></p>
<p id="isPasted">Joko Anwar<em>&nbsp;Is Back</em>, Bawa Film Horor Komedi <em>Ghost In The Cell </em></p>

Sutradara Joko Anwar (tengah) saat perkenalan film "Ghost in The Cell" dan pemerannya di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (25/7/2025). ANTARA/Abdu Faisal

JAKARTA - Untuk pertama kalinya Joko Anwar menggarap film bergenre horor komedi, Ghost in The Cell. Proyek ini merupakan kolaborasi Joko dengan produser Tia Hasibuan, di bawah bendera rumah produksi Come and See Pictures. 

"Kita sangat happy banget karena akhirnya kita bikin film yang komedi ya. Kali ini happy, film-film sebelumnya kan temanya ada yang religi horor, horor-horor semua kayaknya, tapi kali ini filmnya fun banget,” kata Joko Anwar dalam konferensi pers, Jumat (25/7).

Joko menguraikan, ide film ini beranjak dari pengalaman panjang dirinya bersama Tia yang sudah menggarap sejumlah film horor sebelumnya. Seperti Pengabdi Setan pertama dan kedua. Kemudian keduanya kembali menggarap horor Perempuan Tanah Jahanam 

"Akhirnya saya kepikiran di mana tempat yang kalau misalnya ada hantu, kita nggak bisa kabur, jadi muncul lah ide ada hantu di penjara, dan Ghost in the Cell ini,” katanya.

Film ini sendiri menceritakan tentang penjara yang dipenuhi oleh orang-orang yang divonis bersalah dan tidak cocok untuk masyarakat. Mereka terjebak di sebuah tempat dan tidak bisa keluar. Dalam film ini diceritakan adanya dua geng yang saling bermusuhan, namun ketika ada hantu di penjara, mereka harus bekerja sama untuk bisa selamat.

"Ghost in the Cell ini kan film horor komedi, jadi kerja kerasnya dua kali. Pertama secara komedi tuh harus perfect banget timing-nya, harus presisi banget. Horornya juga harus presisi banget, dan ini harus dimainkan oleh aktor-aktor yang bukan cuman bisa menguasai kedua genre yang sangat berbeda, tapi juga mereka harus tau tentang real issue,” kata Joko.

Film ini menampilkan sederet aktor berbakat seperti Abimana Aryasatya, Bront Palarae, Danang Suryonegoro, Endy Arfian, Lukman Sardi, Mike Lukock, Yoga Pratama, Morgan Oey, Aming, Kiki Narendra, Rio Dewanto, Tora Sudiro, Almanzo Konoralma, Haidar Saliszh, Dewa Dayana, Faiz Fisal, Jaisal Tanjung, Ho Yuhang serta Magistus Mifta.

Bagi Lukman Sardi, Aming Sugandhi, dan Tora Sudiro ini adalah reuni film komedi Quickie Express yang tayang tahun 2007, yang mana skenarionya ditulis oleh Joko Anwar. Selain itu, film ini juga menyatukan tiga pemeran Pengepungan di Bukit Duri, yakni Morgan Oey, Endy Arfian, Dewa Dayana. 

Selain bertabur bintang, Ghost in the Cell menampilkan para pemain baru, termasuk Magistus Miftah, seorang penari dan pembaca tarot yang didapat melalui open casting di media sosial. Ini sekaligus menjadi debut aktingnya di layar lebar.

Sementara itu, film ini juga menjadi penanda kembalinya Abimana Aryasatya ke layar lebar sebagai pemeran utama setelah terakhir kali membintangi Gundala (2019).

"Film ini adalah pencapaian terbaik Come and See Pictures sejauh ini. Komedi dan horor, dua-duanya adalah genre yang perlu craftmanship dan timing yang presisi. Menggabungkan keduanya adalah challenge terbesar kami dan para kru dan pemain berhasil mencapainya," kata produser Tia Hasibuan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar