c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

18 Oktober 2024

13:16 WIB

Jefri Nichol Coba Patahkan Stigma Lewat Film Aku Jati, Aku Asperger

Berbeda jauh seperti peran-peran sebelumnya, Jefri Nichol melakoni pemuda asperger yang masuk dalam sindrom autisme. Lewat film ini, dia berharap stigma negatif akan sindrom tersebut terpatahkan. 

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Jefri Nichol Coba Patahkan Stigma Lewat Film <em>Aku Jati, Aku Asperger</em></p>
<p>Jefri Nichol Coba Patahkan Stigma Lewat Film <em>Aku Jati, Aku Asperger</em></p>

Produser, sutradara dan para pemeran Aku Jati, Aku Asperger dalam sesi konferensi pers Gala Premier di Plaza Indonesia XXI, Jakarta, Kamis (17/10). Dok: Validnews/ Andesta.

JAKARTA – Jefri Nichol berperan di film terbaru dari Falcon pictures, Aku Jati, Aku Asperger. Film ini membawa cerita tentang kehidupan penuh tantangan seorang anak dengan asperger, bagian dari sindrom autisme.

Memerankan karakter spesial, Nichol mengaku mendapatkan pengalaman berharga. Selain memainkan karakter yang sangat berbeda dengan peran-perannya selama ini, peran sebagai seorang pemuda asperger membuatnya menjadi lebih memahami orang-orang dengan kelainan, juga lebih berempati.

Dari film ini, Nichol pun memiliki harapan lebih jauh, bisa mengajak penonton untuk memahami lebih baik tentang orang-orang dengan asperger. Bahwa mereka juga manusia, maka perlu dipandang dan diperlakukan dengan penuh hormat.

Perspektif baru yang didapat Jefri Nichol melalui film Aku Jati, Aku Asperger adalah bahwa orang dengan kondisi sindrom tersebut memiliki kualitas yang sama baiknya dengan orang-orang pada umumnya.

“Tadinya aku nggak punya gambaran gimana keseharian orang dengan asperger ini. Tapi setelah film ini, aku lebih punya gambaran, lebih jelas aja, dan juga mematahkan stigma aku atau mungkin juga orang lain misalnya yang berpikir bahwa mereka nggak bisa berfungsi di sosialnya, ternyata bisa kok,” ungkap Nichol saat sesi dialog media usai Gala Premier di Jakarta, Kamis (17/10).

Aku Jati, Aku Asperger menceritakan tentang Jati (Jefri Nichol), seorang pemuda dengan asperger yang berusaha untuk menjalani kesehariannya dengan penuh harapan. Sebagai seorang asperger, dia memiliki keunikan tersendiri, yaitu cenderung ingin memastikan segala dalam kehidupannya berjalan teratur, mulai dari jadwal aktivitas keseharian, jadwal bekerja hingga tidur.

Jati menginginkan segalanya rutin dan stabil, tak menyukai perubahan. Namun kehadiran seorang perempuan bernama Jenar (diperankan Hanggini), membuat ritme itu pada akhirnya berantakan. Dinamika terjadi, dan konflik demi konflik menguji daya tahan Jati, termasuk menguji kemampuannya untuk berkembang dan beradaptasi, bersama-sama dengan sosok kakak yang selalu mendukungnya, Daru (Dikta Wicaksono).

Jefri Nicol mengatakan bahwa dirinya mempelajari berbagai aspek seorang asperger melalui proses riset skenario, serta dibantu dengan arahan sutradara dan masukan-masukan relevan praktisi psikologi. Dari situ, dia menampilkan sosok Jati yang begitu berbeda, seorang asperger yang juga seperti orang-orang pada umumnya, bergulat dengan dinamika pikiran dan emosionalnya.

“Sebenarnya pas baca skripnya, aku kayak pesimis sama diri sendiri, aku bisa nggak ya. Terus setelah reading, selama syuting juga dibantu sutradara bagaimana cara akting jadi asperger. Dan tadi lihat hasilnya, jadi lega,” imbuh Nichol.

Aku Jati, Aku Asperger disutradarai oleh Fajar Bustomi, dengan bintang Jefri Nichol, Hanggini, Carissa Perusset, Livy Renata, Dikta Wicaksono, Willem Bevers, Nopek Novian, Gabriel Prince, serta Vonny Anggraeni.

Dikta Wicaksono yang menjadi partner main Jefri Nichol, mengungkapkan bahwa film Aku Jati, Aku Asperger memiliki makna mandalam bagi dirinya. Dikta mengaku sejak kecil dekat dengan orang berkebutuhan khusus, sehingga ketika dihadapkan dengan cerita ini, Dikta pun merasa seperti menggali lagi pengalaman hidupnya.

“Sejak kecil aku dekat dengan yang berkebutuhan khusus, namun, saat ditawari film ini, aku langsung research tentang sindrom asperger. Setelah tahu, saat produksi film, aku sering diskusi dengan sutradara. Aku juga salut dengan Jefri, karena dia bisa memerankan tokoh dengan sindrom asperger, tapi tidak seperti berakting," jelasnya.

Produser dari Falcon Pictures, Frederica menyebutkan, Aku Jati, Aku Asperger bisa menjadi pengingat bagi penonton tentang pentingnya empati dan penerimaan.

“Lewat Aku Jati, Aku Asperger, kami ingin menyentuh hati penonton, dan mengajak mereka untuk melihat keindahan dalam setiap perbedaan. Film ini adalah suara untuk mereka yang sering kali terpinggirkan," kata Frederica.

Aku Jati, Aku Asperger akan mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 31 Oktober 2024.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar