29 Agustus 2022
10:54 WIB
Penulis: Mahareta Iqbal
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Pantai Jeen Womom yang berada di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, menduduki posisi ketiga di dunia dengan populasi penyu belimbing (Dermochelys coriacea) terbanyak di dunia, setelah Papua Nugini dan Kosta Rika. Pantai Jeen Womom menjadi lokasi peneluran penyu terbesar di wilayah Pasifik Barat.
Pasirnya yang lembut, menjadikan Jeen Womom sebagai tempat nyaman buat penyu belimbing betina bertelur. Dengan luas pesisir sekitar 32 ribu hektar, Jeen Womom menjadi tempat berlindung bagi habitat penyu belimbing dari kepunahan, sekaligus sebagai lokasi pengembangan potensi ekowisata bahari dengan kearifan lokal.
Selain penyu belimbing, pantai Jeen Womom juga merupakan dua habitat bagi tiga spesies penyu lainnya, yaitu penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), penyu Hijau (Chelonia mydas), dan penyu Sisik (Eretmochelys imbricata).
Di pantai Jeen Womom ada batu karang raksasa yang disebut batu penyu yang mana didalamnya terdapat habitat penyu belimbing. Uniknya, batu raksasa tersebut juga menyerupai penyu.
Penyu belimbing di Pantai Jeen Womom bermigrasi pergi mencari ubur-ubur dan menyeberang Samudera Pasifik hingga ke perairan California, Amerika Serikat. Penyu Belimbing akan kembali 2-3 tahun mendatang karena mengikuti arus menuju Jeen Womom untuk bertelur.
Tetapi sayangnya, penyu belimbing berada di perairan Internasional yang sering tertangkap jaring dan dipastikan mati. Ditambah, cuaca dan sampah-sampah plastik yang bertebaran di laut menjadi masalah sehari-hari bagi penyu di pantai Jeen Womom.
Selain permasalahan itu, Kawasan Konservasi Taman Pesisir Jeen Womom juga dihadapkan pada beberapa permasalahan, seperti degradasi sumber daya akibat pemanfaatan yang merusak, rendahnya pemahaman dan kepedulian masyarakat akan pentingnya habitat penyu. Ditambah lagi dengan keterbatasan sarana dan prasarana untuk pengembangan wilayah.