c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

17 Juli 2025

13:58 WIB

Jangan Sepelekan Flu, Bisa Jadi Ancaman Besar Di Balik Gejala Ringan

Flu kerap dianggap sepele, padahal bisa penyakit itu bisa jadi pintu masuk dari infeksi yang jauh lebih serius. 

Penulis: Annisa Nur Jannah

<p id="isPasted">Jangan Sepelekan Flu, Bisa Jadi Ancaman Besar Di Balik Gejala Ringan</p>
<p id="isPasted">Jangan Sepelekan Flu, Bisa Jadi Ancaman Besar Di Balik Gejala Ringan</p>

Ilustrasi anak perempuan sedang menutup hidung saat bersin. Shutterstock/kornnphoto

JAKARTA - Di musim pancaroba seperti ini, flu menjadi penyakit langganan yang menyerang banyak orang. Meski kerap dianggap ringan, flu bisa menjadi pintu masuk bagi infeksi yang jauh lebih serius, salah satunya adalah pneumonia.

Melansir laman Healthline, influenza atau yang biasa disebut flu adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan atas, mulai dari hidung, tenggorokan, hingga paru-paru. Penyakit ini sangat mudah menular, terutama melalui percikan udara saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. 

Dalam banyak kasus, flu hanya menimbulkan gejala ringan hingga sedang seperti demam, batuk, pilek, atau nyeri otot. Namun, pada kondisi tertentu, flu bisa berkembang menjadi komplikasi serius yang membahayakan jiwa.

Salah satu komplikasi paling umum dan berbahaya dari flu adalah pneumonia, yaitu infeksi yang menyebabkan peradangan paru-paru. Saat seseorang mengalami pneumonia, kantung udara di paru-paru yang seharusnya terisi oksigen bisa terisi cairan atau nanah. 

Akibatnya, proses pertukaran oksigen terganggu dan kadar oksigen dalam darah dapat menurun drastis. Jika tubuh kekurangan oksigen dalam jangka waktu lama, sel-sel dan organ vital tidak dapat bekerja secara optimal dan hal ini bisa berujung pada kematian apabila tidak segera ditangani.

Siapa Saja Kelompok Rentan?

Tidak semua orang yang terserang flu akan mengalami pneumonia. Namun, ada kelompok-kelompok tertentu yang memiliki risiko lebih tinggi. 

Anak-anak usia dini, misalnya, masih memiliki sistem kekebalan tubuh dan fungsi paru-paru yang belum matang sepenuhnya, sehingga lebih rentan terhadap infeksi lanjutan. Lansia berusia 65 tahun ke atas juga memiliki risiko tinggi karena sistem imun mereka biasanya sudah mulai melemah. 

Selain itu, orang-orang dengan penyakit kronis seperti gangguan paru, jantung, hati, diabetes, atau mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah juga termasuk kelompok yang rawan. Bagi kelompok-kelompok tersebut, flu bukan sekadar demam dan batuk biasa. 

Virus ini bisa menjadi awal dari komplikasi yang membutuhkan perawatan intensif. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan sejak tahun 2014, flu dan pneumonia secara konsisten menempati posisi sebagai penyebab kematian terbanyak di Amerika Serikat.

Artinya, virus ini masuk dalam daftar 15 besar setiap tahunnya. Fakta ini menunjukkan bahwa hubungan antara influenza dan pneumonia bukan sesuatu yang bisa disepelekan dan justru perlu menjadi perhatian serius, terutama dalam upaya pencegahan.

Cegah Pneumonia

Kabar baiknya, baik flu maupun pneumonia bukanlah penyakit yang tidak bisa dicegah. Upaya pencegahan telah terbukti efektif dalam menekan angka kesakitan dan kematian akibat keduanya, dan salah satu langkah pencegahan paling kuat adalah vaksinasi. 

Vaksin influenza direkomendasikan untuk diberikan setiap tahun karena virus flu terus mengalami perubahan. Dengan vaksinasi rutin, tubuh akan membentuk antibodi terhadap varian flu terbaru yang sedang beredar. 

Vaksin flu ini aman dan dianjurkan untuk semua orang mulai dari usia enam bulan ke atas. Selain itu, vaksin pneumokokus juga memiliki peran penting dalam mencegah pneumonia yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. 

Vaksin ini sangat direkomendasikan bagi anak-anak di bawah usia lima tahun, orang dewasa usia 50 tahun ke atas, serta individu berusia 5 hingga 49 tahun yang memiliki risiko tinggi terkena infeksi akibat kondisi medis tertentu. 

Flu memang datang setiap tahun, tetapi dampaknya bisa jauh lebih besar dari yang dibayangkan. Virus ini dapat menyerang daya tahan tubuh, memperparah kondisi kesehatan yang sudah ada, dan membuka jalan bagi infeksi mematikan seperti pneumonia. 

Dengan mengenali siapa saja yang termasuk kelompok rentan serta memahami gejala awal. Melakukan pencegahan melalui vaksinasi dan gaya hidup sehat bisa mengurangi risiko dan melindungi diri dari bahaya yang tidak terlihat.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar