c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

05 November 2025

14:19 WIB

4,5 Jam, Golden Period Terapi Trombolitik Pasein Stroke Iskemik

 Saat seseorang memunculkan gejala stroke iskemik, golden period untuk melakukan terapi trombolitik adaalah 4,5 jam. Lewat dari itu, berisiki mengalami komplikasi. 

Penulis: Annisa Nur Jannah

<p>4,5 Jam, <em>Golden Period </em>Terapi Trombolitik Pasein Stroke Iskemik</p>
<p>4,5 Jam, <em>Golden Period </em>Terapi Trombolitik Pasein Stroke Iskemik</p>

Ilustrasi seorang penderita penyakit stroke. Shutterstock/Mangkorn Danggura

JAKARTA - Stroke merupakan salah satu kondisi gawat darurat medis yang membutuhkan penanganan secepat mungkin. Dalam hitungan menit, suplai darah yang terhenti ke otak dapat menyebabkan kematian sel-sel saraf secara permanen. 

Semakin lama aliran darah terhambat, semakin besar pula bagian otak yang rusak. Pada akhirnya berdampak pada kemampuan gerak, bicara, bahkan kesadaran seseorang.

Salah satu jenis stroke yang paling sering terjadi adalah stroke iskemik, yakni ketika pembuluh darah otak tersumbat oleh bekuan darah atau trombus. Untuk mengatasi hal ini, dunia medis mengenal suatu tindakan penting bernama terapi trombolitik. Terapi ini berfokus membuka kembali sumbatan pembuluh darah tersebut agar aliran darah ke otak dapat segera pulih.

Menurut dpesialis neurologi, dr. Mediane Camellia, terapi trombolitik dilakukan dengan memberikan obat khusus melalui infus yang berfungsi untuk melarutkan bekuan darah penyebab sumbatan. 

"Terapi ini bertujuan mengembalikan aliran darah ke bagian otak yang masih bisa diselamatkan. Semakin cepat diberikan, semakin besar peluang pasien untuk pulih," ujar dr. Camellia dalam Media Gathering yang diadakan RS Premier Bintaro, Selasa (4/11).

Ia menegaskan, waktu adalah faktor paling krusial dalam keberhasilan terapi trombolitik. Berdasarkan penelitian dari The National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS) di Amerika Serikat, pemberian obat trombolitik dalam waktu kurang dari 4,5 jam sejak gejala stroke pertama kali muncul memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. 

"Setelah melewati batas waktu itu, risiko komplikasi meningkat, terutama kemungkinan terjadinya pendarahan otak atau kegagalan terapi," tutur dr. Mediane.

Gejala stroke sendiri sering muncul mendadak, seperti separuh tubuh tiba-tiba lemas, wajah mencong ke satu sisi, sulit berbicara, atau kehilangan keseimbangan. Begitu tanda-tanda tersebut muncul, keluarga harus segera membawa pasien ke rumah sakit yang memiliki fasilitas penanganan stroke darurat. 

Setiap menit sangat berarti karena sel otak tidak bisa bertahan lama tanpa oksigen. Jika terapi trombolitik diberikan tepat waktu, hasilnya dapat luar biasa. 

"Banyak pasien yang tadinya tidak bisa menggerakkan tangan atau kaki, setelah terapi ini bisa kembali beraktivitas. Bahkan, angka kecacatan pasca-stroke menurun signifikan pada pasien yang mendapatkan terapi trombolitik tepat waktu," ungkap dr. Mediane.

Namun, tidak semua pasien bisa langsung menerima terapi ini. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk CT scan kepala untuk memastikan bahwa stroke yang terjadi bukan karena perdarahan. 

Sebab, jika penyebabnya adalah stroke hemoragik atau pecahnya pembuluh darah, pemberian obat trombolitik justru bisa memperburuk kondisi pasien. Karena itu, kecepatan membawa pasien ke rumah sakit sangat menentukan. 

"Sering kali pasien datang terlambat karena keluarga menunggu gejala hilang sendiri atau mencoba pengobatan alternatif terlebih dahulu. Padahal, begitu melewati 4,5 jam, kesempatan memberikan terapi trombolitik sudah hilang,” tuturnya.

Terapi trombolitik sendiri menjadi bukti kemajuan dunia medis dalam menangani stroke iskemik. Namun, keberhasilannya tidak hanya bergantung pada dokter dan obat, tetapi juga pada kesadaran masyarakat untuk mengenali gejala stroke sejak dini dan segera mencari pertolongan medis.

"Dalam kasus stroke, waktu benar-benar berarti otak. Semakin cepat bertindak, semakin besar peluang otak untuk selamat," pungkasnya.



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar