17 Januari 2025
20:45 WIB
Jalan Kaki Setiap Pagi Baik Untuk Otot Dan Otak
Rutin berjalan kaki pada pagi hari juga bisa merangsang sekresi, hormon yang penting bagi otak seperti endorfin dan serotonin serta mencegah kepikunan.
Beberapa warga berolahraga pagi dengan berjalan kaki. ANTARA/Sizuka
JAKARTA - Berolahraga ringan seperti berjalan kaki setiap pagi, selain bisa menguatkan otot juga baik bagi kesehatan otak.
"Berjalan menguatkan otot kita, karena otot-otot kita berkontraksi sehingga kekuatan otot jadi meningkat," kata dokter spesialis kedokteran olahraga dr. Antonius Andi Kurniawan, SpKO dari Rumah Sakit Pondok Indah-Bintaro seperti dilansir Antara di Jakarta, Jumat (17/1).
Andi menyampaikan, orang dengan otot tubuh yang kuat punya risiko lebih rendah mengalami penurunan massa otot pada usia tua. Selain itu, ia melanjutkan, kalau otot-ototnya terlatih maka kepadatan tulangnya juga akan meningkat sehingga risikonya mengalami osteoporosis menjadi lebih rendah.
Dokter Andi menyampaikan, rutin berjalan kaki pada pagi hari juga bisa merangsang sekresi, hormon yang penting bagi otak seperti endorfin dan serotonin serta mencegah kepikunan. Karena itu, ia menganjurkan orang rutin berjalan kaki sekitar 10 ribu langkah setiap hari untuk mendapatkan manfaat optimal bagi kesehatan.
Menurut dia, manfaat kesehatan yang hampir sama juga bisa diperoleh dengan jalan cepat, joging, atau berlari selama kurang lebih 30 menit setiap hari atau lima kali dalam seminggu.
"Kalau boleh bilang, setiap hari dengan berolahraga 30 menit itu biasanya kalau dikonversikan kita berenang, jalan, atau lari itu bisa sampai tiga ribu sampai 4.500 langkah," katanya.
"Kalau kita hanya olahraga 30 menit dan sisanya di kantor duduk saja, itu biasanya hanya dapat enam ribu sampai tujuh ribu langkah," tambahnya.
Dia pun menyarankan, mereka yang hendak berolahraga atau berjalan kaki pada pagi hari mengawalinya dengan pemanasan dan peregangan serta mengakhirinya dengan pendinginan dan peregangan.
Selain itu, menurut dia, mereka yang akan berolahraga atau berjalan kaki pada pagi hari sebaiknya mengenakan sepatu jalan, pakaian olahraga nyaman, dan topi serta menyiapkan bekal air minum.
Kesehatan Mental
Sebelumnya, hasil studi terkini menunjukkan, berjalan 7.000 langkah atau lebih setiap hari bisa membantu memperbaiki kesehatan mental. Dalam tinjauan sistematis yang terbit pada 16 Desember di JAMA Network Open dan dikutip oleh Well and Good pada Selasa (17/122024), para peneliti menganalisis 33 studi berbeda yang melibatkan lebih dari 96.000 orang dewasa berusia di atas 18 tahun.
Setiap peserta studi, yang didiagnosis depresi atau menunjukkan gejala depresi, diminta untuk mengukur jumlah langkah harian mereka menggunakan telepon pintar, pedometer, atau akselerometer.
Setelah meninjau data dari setiap studi, para peneliti menyimpulkan bahwa mereka yang berjalan 5.000 langkah atau lebih setiap hari menunjukkan lebih sedikit gejala depresi dibandingkan dengan mereka yang memiliki jumlah langkah lebih sedikit.
Para peneliti, berdasarkan hasil peninjauan, juga mengaitkan berjalan 7.000 langkah atau lebih setiap hari dengan risiko depresi yang lebih rendah secara umum. Para peneliti menyampaikan, korelasi itu bukan berarti sebab akibat. Artinya, berjalan lebih banyak berhubungan dengan risiko depresi yang lebih rendah, tetapi itu tidak berarti berjalan kaki bisa "menyembuhkan".
Gejala depresi bisa menimbulkan tantangan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Johns Hopkins Medicine menyampaikan beberapa langkah sederhana berikut untuk membantu mengelola depresi.
1. Mulai dengan hal-hal mendasar seperti bangun dari tempat tidur, mandi, dan makan sesuatu. Rutinitas kegiatan sederhana yang demikian dapat menjadi dasar untuk merasa lebih tenang.
2. Tetapkan rutinitas harian. Sesedikit apapun, rutinitas harian dapat membantu memberikan stabilitas saat semuanya terasa kacau.
3. Prioritaskan aktivitas fisik. Berolahraga dapat membantu kesehatan mental, tetapi jangan merasa tertekan untuk melakukannya secara berlebihan. Mulai dengan berjalan kaki sebentar, melakukan peregangan ringan, atau bahkan menari selama beberapa menit mengikuti lagu favorit. Gerakan bisa membantu melepaskan endorfin, yang dapat memperbaiki suasana hati.
4. Tetap terhubung. Depresi sering kali mendorong orang untuk mengisolasi diri, tetapi mengulurkan tangan, bahkan dengan pesan singkat atau panggilan telepon dapat membuat perbedaan besar.
5. Bersikap baik kepada diri sendiri. Hindari mengkritik diri sendiri atas apa yang "seharusnya" dilakukan. Sebaliknya, rayakan kemenangan-kemenangan kecil. Kegiatan kreatif seperti menulis jurnal, menggambar, atau mendengarkan musik dapat membantu memproses emosi.
6. Prioritaskan kebersihan tidur yang baik, hidrasi, dan nutrisi. Kesehatan fisik dan kesejahteraan mental saling terkait erat, jadi sebaiknya perhatikan keduanya.
7. Hubungi terapis, konselor, atau orang terkasih yang terpercaya saat keadaan terasa berat. Pertimbangkan juga untuk berbicara dengan dokter tentang pilihan pengobata.