19 Maret 2025
17:06 WIB
Jadi Rest Area, Masjid Di Sepanjang Jalur Mudik Diminta Buka 24 Jam
Para takmir masjid diminta menyediakan fasilitas toilet bersih, tempat istirahat, serta makanan dan minuman berbuka puasa, untuk mewujudkan Masjid Ramah Musafir
JAKARTA - Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) menginstruksikan agar masjid di sepanjang jalur mudik Lebaran buka 24 jam untuk melayani pemudik. Utamanya bagi mereka yang mencari tempat peristirahatan sementara.
"Masjid yang berada di jalur mudik agar buka 24 jam. Berikan layanan terbaik bagi pemudik, seperti toilet bersih, tempat rehat, serta minuman dan makanan untuk takjil," ujar Ketum BKM sekaligus Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad di Jakarta, Rabu (19/3).
Arahan ini sejalan dengan usulan Menteri Agama Nasaruddin Umar agar masjid di sepanjang jalur mudik dijadikan posko atau rest area. Hal ini berguna untuk mengurangi kepadatan di rest area, SPBU, dan fasilitas umum lainnya.
Ia mendorong para takmir masjid untuk menyediakan fasilitas toilet bersih, tempat istirahat, serta makanan dan minuman berbuka puasa. "Wujudkan masjid kita jadi Masjid Ramah Musafir (orang yang sedang dalam perjalanan)," kata Abu.
Saat ini, BKM telah terbentuk di 28.070 lembaga dari pusat hingga daerah, sementara jumlah masjid dan mushalla di Indonesia mencapai 690.434 berdasarkan data Sistem Informasi Masjid (SIMAS).
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah sekaligus Ketua Harian BKM Pusat Arsad Hidayat menambahkan, BKM memiliki peran strategis dalam menjembatani pemerintah dengan pengelola masjid.
Dengan adanya alokasi anggaran revitalisasi BKM di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota pada 2025, ia berharap peran BKM semakin optimal.
"BKM akan terus didorong agar memberi dampak nyata bagi masjid, jamaah, dan masyarakat sekitar. Dalam waktu dekat, kami juga akan menggelar Rakernas BKM 2025 untuk memetakan kondisi terkini dan merancang program strategis ke depan," ujar Arsad.
Dengan penguatan peran BKM dalam pengelolaan masjid, diharapkan masjid tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga pusat pelayanan umat, terutama saat Lebaran dan dalam syiar Al Quran secara nasional.
Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan rencana pemanfaatan masjid di sepanjang jalur mudik sebagai posko alternatif 24 jam bagi para pemudik Idulfitri 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Dengan adanya kebijakan ini, Menag berharap para pemudik dapat beristirahat dengan nyaman di masjid tanpa harus menumpuk di rest area. Apalagi pada momen mudik, penumpukan di rest area menjadi salah satu penyebab kemacetan.
"Hal ini penting untuk mengurangi kepadatan di rest area atau SPBU, yang sering kali menjadi titik kemacetan akibat keterbatasan fasilitas," kata Menag.
Wilayah Situbondo
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menyediakan pelayanan pijat refleksi gratis di masjid sepanjang jalur pantura Situbondo lewat program Masjid Ramah Pemudik dalam upaya mendukung arus mudik/balik Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah. Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo mengemukakan bahwa program Masjid Ramah Pemudik ini untuk memberikan pelayanan kepada pemudik yang melintas di jalur pantura Situbondo.
"Ada 20 masjid yang kami siapkan bagi para pemudik untuk singgah beribadah dan beristirahat. Pemudik juga bisa pijat refleksi," kata Mas Rio, sapaan Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo usai meluncurkan program Masjid Ramah Pemudik Lebaran 2025 di Masjid Besar Nurul Abror Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Sabtu (15/3).
Menurutnya, puluhan masjid yang berada di sepanjang jalur pantura Situbondo tersebut selain bisa menjadi tempat beribadah dan istirahat juga disediakan layanan pijat gratis, dan di lokasi juga terdapat pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Rio menyampaikan, kepada para pengendara yang melintas di jalur pantura Situbondo agar singgah di masjid-masjid yang disiapkan untuk memberi pelayanan kepada pemudik mulai tanggal 20 Maret hingga 6 April 2025.
"Bagi para pemudik yang akan melakukan perjalanan melalui jalur pantura, jangan ragu, mampir ke masjid ramah pemudik di Situbondo," ujarnya.
Ke-20 masjid itu tersedia di sepanjang jalur pantura mulai dari ujung barat di Kecamatan Banyuglugur berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo hingga ujung timur di Kecamatan Banyuputih berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi. Adapun masjid ramah pemudik tersebur, yakni Masjid Besar Babul Jannah di Kecamatan Banyuglugur, Masjid Nurut Taufik di Desa Kalianget, Banyuglugur, Masjid Nurul Huda, Desa Buduan Kecamatan Suboh, Masjid Al Ikhlas di Mlandingan Kulon, Masjid Al Iman Mlandingan kulon.
Selanjutnya Masjid Annur di Desa Selomukti Kecamatan Mlandingan, Masjid Nurur Rahmah, Mlandingan Wetan Kecamatan Bungatan, Masjid Al Bayan di Desa Pasir Putih, Bungatan, Masjid Rahmad di Kembangsambi, Desa Pasir Putih Kecamatan Bungatan. Lalu, Masjid Al-Amin di Kampung Krajan, Desa Klatakan Kecamatan Kendit, Masjid Nurul Abror Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Masjid Agung Al Abror Alun-alun Situbondo, Masjid Al Mukhtar Kecamatan Panji, Masjid Sirojul Fatah di Desa Landangan, Kecamatan Kapongan.
Kemudian, Masjdi Darul Istiqomah di Desa Setonggek Kecamatan Kapongan, Masjid Mizbahul Yaqin di Kecamatan Arjasa, Masjid Darussalam di Desa Lamongan Kecamatan Arjasa, Masjid Miftahul Jannah di Desa Banyuputih Kecamatan Banyuputih, Masjid Ibrahimy 2 Congap, Desa Sukorejo Kecamatan Banyuputih dan Masjid Nurul Muttaqin di Banyuputih.