28 Oktober 2024
20:40 WIB
Intip Kain Songket UMKM Dari Palembang Di Jakarta Fashion Week 2025
Songket merupakan salah satu warisan budaya Nusantara yang memiliki makna mendalam. Keindahan dari tradisi lokal ini menjadi menawan dengan sentuhan modern dan stylish.
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Satrio Wicaksono
Desainer dan UMKM dari Palembang bersama PIKA-PI unjuk gigi menampilkan songket Palembang di JFW 2025. Foto: dok. PT Pupuk Indonesia.
JAKARTA - Sebagai pekan mode terbesar di Asia Tenggara, Jakarta Fashion Week (JFW) 2025 yang usai digelar akhir pekan lalu, merupakan ajang tahunan yang bertujuan memberi arahan bagi perkembangan industri mode di Indonesia. Selain itu, JFW juga menjadi ajang bagi para desainer dan pelaku mode lokal untuk menunjukkan kreativitas dan talenta mereka.
Tak hanya desainer perorangan, sejumlah industri pun turut ambil bagian dalam ajang tersebut, salah satunya PT Pupuk Indonesia (Persero) lewat UMKM binaannya yang fokus pada kain songket, wastra khas dari Palembang. Koleksi ini diberi nama dengan tema Menenun Benang Emas Sriwijaya.
Pihaknya turut menggandeng desainer lokal berbakat seperti Maya Ratih dan Temma Prasetio, untuk meningkatkan nilai jual kain songket Palembang yang syarat akan nilai kebudayaan tinggi.
"Indonesia merupakan negara yang kaya akan warisan kebudayaan, termasuk wastra Nusantara yang dihasilkan oleh tangan terampil UMKM lokal. Dan kami percaya bahwa setiap helai songket membawa cerita,” ujar Ketua Umum Perkumpulan Istri Karyawan Pupuk Indonesia (PIKA-PI), Tata Rahmad Pribadi.
Dua Motif Songket nan Stylish
Dijelaskan oleh Tata, kain songket dalam koleksi ini memiliki makna khusus, di mana mencerminkan perjalanan back to the beginning atau kembali ke awal. "Kain songket juga menjadi salah satu warisan budaya tertua di Indonesia," tambahnya.
Kombinasi ini menghasilkan karya wastra baru yang menggabungkan keindahan tradisi lokal dengan sentuhan modern yang stylish dan trendi. Koleksi songket ini menampilkan dua motif baru yakni Setir Nahkoda Kapal dan Burung Phoenix.
Motif Setir Nahkoda Kapal melambangkan kendali, visi, dan tekad untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan. Motif ini melambangkan kekuatan individu untuk menentukan arah kehidupan mereka.
Nahkoda dalam motif ini menunjukkan bahwa setiap orang dapat menentukan arah hidupnya sendiri, serta pentingnya keseimbangan dalam mengambil keputusan.
Sementara itu, motif Burung Phoenix layaknya burung Phoenix yang bangkit dari abu, motif ini menunjukkan ketangguhan budaya nusantara untuk lahir kembali dengan semangat baru di zaman modern. Burung Phoenix juga menggambarkan pentingnya evolusi agar tetap relevan dan tidak terlekang waktu.
Seperti diketahui, tahun ini, JFW 2025 mengangkat tema "Future Fusion: Tradition Meets Innovation", yang menggambarkan perpaduan antara kekayaan tradisi dan inovasi dalam evolusi industri mode Indonesia. Pada JFW 2025 menghadirkan lebih dari 100 desainer lokal dan internasional, termasuk nama-nama besar seperti Sebastian Gunawan, Chossy Latu, BINhouse, Oscar Lawalata, Era Soekamto, dan Denny Wirawan.
Tahun ini, koleksi para desainer dikurasi dengan sangat ketat untuk menonjolkan kreativitas, inovasi dalam penggunaan material, serta mengedepankan prinsip keberlanjutan yang semakin menjadi fokus utama dalam industri fesyen modern.