c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

04 April 2024

16:41 WIB

Ini Yang Harus Diingat Dari Opor Ayam Dan Rendang Di Lebaran

Opor ayam dan rendang di Lebaran adalah makanan yang 'wajib' ada di meja-meja makan di rumah saudara atau kerabat yang dikunjungi, bersilaturahmi. Ada baiknya diingat kandungan gizi di makanan itu.

Editor: Rikando Somba

<p>Ini Yang Harus Diingat Dari Opor Ayam Dan Rendang Di Lebaran</p>
<p>Ini Yang Harus Diingat Dari Opor Ayam Dan Rendang Di Lebaran</p>

Opor ayam, salah satu makanan khas Idulfitri. Shutterstock/tyasindayanti

JAKARTA -Hari Raya Idulfitri segera tiba. Beragam makanan enak biasanya menjadi suguhan di meja makan.  Salah satu hidangan yang paling populer di momen Lebaran  adalah opor ayam. Berkunjung dari saudara yang satu ke saudara yang lain, kita kerap menjumpai makanan yang sama disajikan. Namun, ada yang harus diingat dari makanan enak ini. 

Ya, kandungan gizi yang dimakan harus lah tetap dalam takaran kesehatan. Ada kondisi individu-individu tertentu yang harus memperhatikan ini. 

“Bagi orang dewasa apalagi yang memiliki riwayat kolesterol dan hipertensi, harus berhati-hati sama kuahnya. Karena selain mengandung santan, makanan berkuah juga mengandung kadar garam yang tinggi,” jelas Ahli Gizi dari Puskesmas Kramat Jati Yola Dwi Jayanti, S.Gz saat diskusi daring bertajuk Kenali Gizi pada Santapan Khas Lebaran di Jakarta, Kamis (4/4).

Yola mengingatkan kepada masyarakat agar memperhatikan kandungan gizi pada hidangan-hidangan Lebaran untuk menjaga agar tubuh tetap sehat selama berkumpul bersama keluarga.

Meskipun memiliki cita rasa yang menggugah selera, namun haruslah diingat makanan tersebut perlu diwaspadai karena mengandung santan dan berkuah.

Selain itu, rendang juga umumnya menjadi primadona saat momen Idulfitri. Namun ternyata dan Vina Irhamma, A.Md.Gz, yang juga ahli gizi , 100 gram rendang mengandung lemak jenuh sebanyak 6,48 gram.

Hal tersebut dikarenakan rendang memiliki bahan utama yakni daging dan santan. Cara memasak daging rendang juga umumnya dibiarkan dalam jangka waktu yang lama. Oleh sebab itu, rendang juga menjadi salah satu lauk pauk yang perlu diwaspadai saat Lebaran.

“Sifatnya itu semakin lama dipanaskan, maka akan semakin jenuh. Rantainya akan semakin panjang. Makanya lemaknya itu bisa besar sekali,” jelas Vina.

Dia mengingatkan, agar tetap bisa menikmati santapan Lebaran dengan aman dan sehat, masyarakat perlu tetap menyertakan sayur dan memperhatikan kalorinya. Misalnya, porsi ketupat sebanyak 50 gram mengandung 80 gram kalori, sayur nangka sebanyak 100 gram mengandung 66 kalori, dan satu potong opor ayam sebanyak 80 kalori, maka total satu piring hidangan ini sebanyak sekitar 240 kalori.

“Tenang, masih 240 kalori. Biasanya kita sekali makan bisa 400 sampai 500 kalori. Jadi masih aman,” kata Yola.

Kendati demikian, Yola mengingatkan agar dalam sehari makanan yang disantap juga bervariasi. Sebab, mengonsumsi hidangan Lebaran terus menerus juga dapat menimbulkan risiko mengganggu kesehatan.

Kudapan Untuk Sahur
Di kesempatan berbeda, praktisi kesehatan masyarakat dr. Ngabila Salama menganjurkan beberapa makanan yang tepat untuk dikonsumsi saat sahur atau pun berbuka puasa. Meski jelang Lebaran, beberapa hari ke depan umat muslim masih menjalani puasa. 

Menurutnya, makanan saat sahur sebaiknya makanan yang dapat membuat perut merasa kenyang dan memberikan energi lebih lama.

"Yang pertama itu sup, baik dari sayuran, serat ataupun daging. Selain membuat kenyang terasa lebih lama, makanan-makanan itu dapat hentikan sel-sel di perut memproduksi hormon yang mengatur rasa lapar dan nafsu makan pada tubuh," kata Ngabila di Jakarta, Selasa.

Makanan berjenis sup dengan kuah bening, kata Ngabila, juga mengandung air yang cukup banyak, sehingga membuat tubuh merasa kenyang lebih lama.  "Berikutnya itu nasi merah yang memiliki kalori lebih rendah jika dibandingkan nasi putih dan indeks glikemik lebih rendah jika dibandingkan dengan nasi putih, mi atau pasta," katanya.

Indeks glikemik rendah dapat membuat proses penyerapan zat gizi akan lebih lambat pada tubuh dan kenyang terasa lebih lama. Selanjutnya, ada kacang-kacangan yang mengandung karbohidrat kompleks dan protein yang bersifat mengenyangkan juga memperbaiki dan membangun jaringan tubuh. 

"Contohnya kacang edamame yang dapat membuat kenyang bertahan lama," imbuhnya.

Selain itu, mengonsumsi telur yang dimasak matang akan menyehatkan dan membuat merasa kenyang lebih lama. Yang harus diingat. berkat kandungan protein dan lemak pada telur yang dapat membuat kamu tidak merasa lapar dalam jangka waktu yang cukup lama.

"Kemudian buah seperti pisang yang membuat kenyang lebih lama selama berpuasa karena kaya mineral seperti magnesium dan potasium," katanya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar