c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

24 Mei 2024

09:02 WIB

Ini Fungsi Smart Card Untuk Jemaah Haji

Ada yang berbeda dengan penyelenggaraan Ibadah Haji tahun ini, di mana Pemerintah Arab membagikan smart card kepada jemaah sebagai akses untuk ibadah Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). 

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Ini Fungsi <em>Smart Card</em> Untuk Jemaah Haji</p>
<p>Ini Fungsi <em>Smart Card</em> Untuk Jemaah Haji</p>

Smart card Ibadah Haji 2024. Foto: himpuh.or.id.

JAKARTA - Tahun ini, Indonesia mendapatkan kuota haji sebesar 241.000 orang. Dari jumlah tersebut, 213.320 adalah jemaah haji reguler, sementara 27.680 adalah jemaah haji khusus. Sebagian dari jemaah ini sudah mulai melakukan keberangkatan dari berbagai daerah di Indonesia untuk melaksanakan ibadah haji 1445 H/2024 di Tanah Suci. 


Ada yang berbeda dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kartu pintar (smart card) untuk dibagikan kepada jemaah haji. 

Melansir laman Kementerian Agaman (Kemenag), kartu pintar ini berfungsi sebagai akses untuk mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). 

"Smart card adalah kartu yang nanti akan dipakai oleh jemaah haji ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap jemaah ke Armuzna, wajib memakainya," ujar Anna Hasbie, Juru Bicara Kementerian Agama melalui keterangannya.

Jemaah haji Indonesia diminta membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna. Adapun saat puncak haji di Armuzna, jemaah haji melakukan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, mabit di Muzdalifah untuk mengumpulkan kerikil dan bermalam, serta lempar jumrah di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah, disertai dengan penyembelihan hewan kurban, tahallul, dan melanjutkan lempar jumrah selama hari-hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).

Penggunaan kartu pintar ini diharapkan dapat mempermudah pengelolaan dan pelaksanaan ibadah haji, serta meningkatkan kenyamanan dan keamanan para jemaah. Nantinya, kartu pintar akan didistribusikan melalui kepala sektor untuk diberikan kepada ketua kloter. 

"Kami mengimbau ketua regu kloter dan jemaah haji benar- benar menjaganya agar tidak hilang," jelasnya.

Meski begitu, pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan cadangan kartu bagi jemaah apabila kehilangan smart card. Namun, jumlahnya sangat terbatas yakni hanya 10% dari total jemaah haji Indonesia.

Kartu pintar yang digunakan kepada para jemaah haji ini didominasi warna coklat dan putih. Pada bagian depan kartu terdapat foto dan data profil jemaah, serta sebuah barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data lengkap jemaah. 

Adapun data yang tersaji dalam barcode tersebut antara lain nama jemaah, foto jemaah, tempat dan tanggal lahir, nomor visa, provider yang menerbitkan visa, serta lokasi pemondokan jemaah di Makkah. Dengan adanya barcode ini, pengelolaan dan pemantauan jemaah haji menjadi lebih mudah dan terintegrasi.




KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar