11 Oktober 2025
14:08 WIB
Ini Dia Makanan Pahit Yang Baik Untuk Kesehatan Tubuh
Banyak orang tidak suka dengan makanan pahit. Tapi di balik rasanya itu tersimpan segudang manfaat untuk kesehatan, dan baik dikonsumsi secara rutin.
Editor: Satrio Wicaksono
Ilustrasi sayuran pare. Sumber foto: Pixabay/ VitaminaMov.
JAKARTA - Kebanyakan orang pasti tidak akan suka dengan makanan yang memiliki rasa pahit. Hal itu mungkin wajar, karena soal rasa adalah selera. Tapi di balik rasanya itu, memilikisegudang manfaat untuk kesehatan tubuh.
Kandungan alami di dalamnya, seperti antioksidan dan vitamin misalnya, mampu membantu menjaga fungsi organ, memperkuat sistem imun, hingga menyeimbangkan kadar gula darah. Beberapa jenis makanan pahit bahkan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional, karena dipercaya bisa membersihkan racun dari tubuh dan meningkatkan metabolisme.
Nah, bagi Anda yang ingin hidup sehat, tidak ada salahnya coba mencicipi beberapa makanan pahit yang punya manfaat luar biasa. Apa saja? Dilansir dari Antara, berikut beberapa makanan pahit yang baik dikonsumsi secara rutin.
Pare
Pare dikenal memiliki rasa pahit, terutama jika tidak diolah dengan cara yang tepat. Di Indonesia, pare sering dijadikan pelengkap siomay atau disajikan dengan bumbu kacang. Meski rasanya pahit, banyak orang yang justru menyukainya.
Di balik rasa pahitnya, pare menyimpan beragam manfaat untuk tubuh. Kandungan seperti triterpenoid, polifenol, dan flavonoid di dalamnya dipercaya dapat membantu memperlambat pertumbuhan berbagai jenis sel kanker. Selain itu, pare juga dikenal sebagai bahan alami yang mampu membantu menurunkan kadar gula darah, sehingga baik untuk penderita diabetes.
Kulit Citrus
Buah-buahan dari keluarga citrus seperti jeruk, lemon, dan anggur dikenal dengan rasa asam manis yang menyegarkan sekaligus kaya vitamin C. Namun, bukan hanya daging buahnya saja yang bergizi kulitnya pun punya manfaat tersendiri meski terasa pahit.
Kulit buah citrus mengandung flavonoid seperti hesperidin dan naringin, dua senyawa dengan sifat antioksidan tinggi yang membantu melindungi tubuh dari radikal bebas. Kandungan antioksidan ini juga mampu meredakan peradangan serta menurunkan risiko kanker.
Keluarga Sayuran Cruciferous
Jenis sayuran cruciferous mencakup kol, brokoli, kembang kol, sawi hijau, hingga lobak. Walau sering dikonsumsi, tak sedikit orang yang kurang menyukainya karena rasanya agak pahit.
Rasa pahit tersebut berasal dari senyawa glukosinolates yang terkandung di dalamnya. Selain itu, sayuran cruciferous juga mengandung fitonutrien seperti flavonoid, karotenoid, dan sulforaphane semuanya berperan sebagai antioksidan alami.
Kombinasi senyawa ini membantu organ hati dalam proses detoksifikasi dan melindungi tubuh dari racun. Berdasarkan penelitian pada hewan, glukosinolates dan antioksidan dari sayuran ini juga dapat memperlambat pertumbuhan serta penyebaran sel kanker.
Bubuk Kakao
Bubuk kakao adalah bahan utama dalam pembuatan cokelat maupun aneka kue. Walau rasanya cenderung pahit, kandungan gizi-nya justru luar biasa bagi kesehatan.
Menurut sebuah studi dalam Frontiers in Bioscience, bubuk kakao mengandung polifenol dan antioksidan yang mampu menjaga kesehatan jantung, memperlebar pembuluh darah, serta mengurangi peradangan. Tak hanya itu, bubuk kakao juga kaya akan mineral penting seperti tembaga, mangan, magnesium, dan zat besi yang menambah nilai gizi-nya.
Cranberry
Cranberry dikenal sebagai buah beri berwarna merah dengan cita rasa asam pahit yang khas. Buah ini mengandung polifenol yang membantu mencegah bakteri menempel pada jaringan tubuh manusia.
Senyawa tersebut bermanfaat dalam mencegah infeksi pada mulut, lambung, usus, hingga saluran kemih. Selain itu, cranberry juga memiliki kadar antioksidan yang sangat tinggi bahkan tertinggi dibandingkan 24 jenis buah umum lainnya.
Rasa pahit memang bisa terasa kurang menyenangkan di lidah. Untuk menyiasatinya, Anda bisa mencoba memadukan rasa pahit dengan unsur lain seperti manis, asam, atau asin agar lebih seimbang.
Contohnya, tambahkan sedikit madu pada jus pare atau beri perasan lemon saat menumis sawi hijau supaya rasanya lebih segar. Selain itu, penggunaan rempah-rempah seperti bawang putih, cabai, atau jahe juga bisa membantu menutupi rasa pahit sekaligus menambah aroma yang membuat masakan terasa lebih menggugah selera.