21 November 2023
17:03 WIB
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Jika mendengar kata ‘Kebun Raya’, tempat yang pertama kali langsung terlintas di pikiran bagi kebanyakan orang pastinya adalah Kebun Raya Bogor (KRB) yang ada di Kota Hujan. Memang tidak salah, tapi sebenarnya masih ada puluhan kebun raya yang tak kalah luas dan tersebar di berbagai wilayah negeri.
Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), tercatat jika setidaknya ada sebanyak 47 kebun raya yang dikelola oleh pemprov, pemkot/pemkab, dan instansi perguruan tinggi. Namun, dari puluhan kebun raya tersebut memang hanya 5 yang secara fokus dikelola oleh BRIN sebagai lokasi konservasi flora endemik atau langka yang perlu dipelihara.
Selain sebagai kawasan konservasi ex-situ, KRB selama ini telah menjadi salah satu tujuan destinasi singkat yang banyak dikunjungi oleh masyarakat lokal atau luar kota.
Tapi tak banyak yang tahu, jika sebenarnya ada destinasi kebun raya baik yang berada di satu wilayah terdekat ataupun di wilayah lainnya, dengan daya tarik yang menjual untuk dikunjungi. Berikut di antaranya.
Kebun Raya Cibinong
Luas kebun raya satu ini mungkin tak seluas kebun raya yang ada di Bogor. Karena memang, Kebun Raya Cibinong lebih difokuskan menjadi lokasi riset dan konservasi tumbuhan, yang dibangun dengan konsep Ekoregion.
Berlokasi di Kompleks Cibinong Science Center - Botanical Garden, Kebun Raya Cibinong menempati lahan seluas 34 hektar dan kawasannya dibagi menjadi 7 region pulau besar yang terdiri dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua. Di mana dari masing-masing region tersebut mempunyai luasan dan kekhasan tumbuhan tertentu.
Sedikit mengulik asal-usulnya, pembangunan Kebun Raya Cibinong dulunya berawal dari taman ekologi (Ecopark) atau Taman Konservasi Alam pada tahun 2002, yang masih menjadi bagian Pusat Konservasi Tumbuhan dari Kebun Raya Bogor.
Selain sebagai tempat konservasi dan menjadi lokasi pengenalan tentang dunia flora, pengunjung yang datang ke Kebun Raya Cibinong dapat menikmati pemandangan eksotis di area danau buatan, yang diberi nama danau Dora.
Danau Dora menarik karena memiliki hamparan tanaman air bernama ‘tetepok’ dengan bunga berwarna putih kecil berbentuk bintang laksana serpihan salju yang tersebar di permukaan kolam.
Kebun Raya Cibodas
Selain KRB, kebun raya satu ini juga jadi salah satu yang paling populer dan banyak dikunjungi, khususnya bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana sejuk khas pegunungan. Karena nyatanya, Kebun Raya Cibodas memang berada di wilayah dataran tinggi tepatnya di kaki Gunung Gede dan Pangrango pada ketinggian kurang lebih 1.300-1.425 mdpl.
Sedikit informasi, Kebun Raya Cibodas juga merupakan hasil pengembangan dari KRB yang pembangunannya pada tahun 1852 didirikan oleh ahli botani berkebangsaan Belanda yakni Johannes Ellias Teijsmann.
Saat itu, Johannes yang mengkurasi tanaman dan koleksi flora apa saja yang akan dibawa atau dipindahkan dan dikonservasi di Kebun Raya Cibodas. Menempati lahan seluas 84,99 hektar, Kebun Raya Cibodas memiliki ragam koleksi berupa 2.311 jenis tanaman hidup yang terdiri dari sebanyak 11.746 spesimen.
Kebun Raya Cibodas juga menjual dari segi keindahan lanskap bagi wisatawan lantaran hamparan rumput, pemandangan gunung, aliran sungai dari mata air serta beberapa danau buatan yang membuat tempat ini sering kali dijadikan lokasi untuk pemotretan.
Ada beberapa bagian dari Kebun Raya Cibodas yang terkenal di kalangan pengunjung, salah satunya Taman Sakura yang menampung keelokan bunga sakura khas Jepang. Di tempat ini juga terdapat rumah kaca yang menyimpan sekitar 350 jenis kaktus dan 360 anggrek.
Kebun Raya Purwodadi
Meski tak setua Kebun Raya Bogor atau Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi yang berada di Pasuruan, Jawa Timur, tetap menjadi cabang pengembangan kedua dari KRB itu sendiri.
Pengembangannya baru dilakukan pada tahun 1941, secara spesifik Kebun Raya Purwodadi dikhususkan menjadi lokasi konservasi bagi tumbuhan yang hanya bisa hidup dan berhabitat di dataran rendah dengan karakteristik kering.
Meski sudah didirikan sejak 1941, namun pembukaan Kebun Raya Purwodadi untuk publik nyatanya baru dilakukan pada tahun 1963. Menempati lahan seluas 85 hektar, kebun raya ini memiliki sebanyak 14.534 spesimen tanaman.
Koleksi tanaman yang ada di Kebun Raya Purwodadi didominasi oleh anggrek, tanaman paku-pakuan, tanaman obat, palem, dan masih banyak lagi.
Kebun Raya Bali
Kebun raya satu ini dikenal juga dengan dua nama, yaitu Kebun Raya Eka Karya dan Kebun Raya Bedugul. Tempat ini yang nyatanya menjadi cabang ke-3 dari pengembangan KRB di Bogor, sekaligus menjadi kebun raya pertama yang ada di luar Pulau Jawa saat pertama kali dikembangkan pada tahun 1959.
Berada di Kabupaten Tabanan, Kebun Raya Bali menempati lahan seluas 157,5 hektar, lebih luas bahkan dari Kebun Raya Bogor sendiri dan menjadi kebun raya terluas di Indonesia.
Kebun Raya Bali memiliki daya tarik berupa pemandangan alami danau Beratan atau dikenal juga dengan nama danau Bedugul. Di sini, biasanya banyak pengunjung yang menghabiskan waktu mengelilingi kebun raya dengan menaiki skuter yang disewakan di dalam kawasan.
Bicara soal koleksi, Kebun Raya Bali memiliki sebanyak 2.100 spesies tumbuhan. Namun bukan hanya itu, dengan luas kawasan yang ada dan wilayah yang lebih alami serta nampak seperti hutan asli, kebun raya ini juga menjadi habitat sekaligus tempat pengamatan burung.
Disebutkan jika setidaknya ada lebih dari 79 jenis burung langka hingga endemik yang berlalu-lalang di kebun raya ini.