c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

21 Maret 2025

12:20 WIB

Ingat! Cabut Steker Listrik Sebelum Mudik Lebaran

Lampu-lampu juga harus dimatikan. Sebab, lampu yang dalam kondisi menyala terus-menerus akan memicu panas pada bagian komponen elektroniknya dan dapat memicu korsleting

<p>Ingat! Cabut Steker Listrik Sebelum Mudik Lebaran</p>
<p>Ingat! Cabut Steker Listrik Sebelum Mudik Lebaran</p>

Steker atau colokan listrik yang digunakan untuk mengisi daya perangkat elektronik di salah satu pusat perbelanjaan Jakarta Selatan, Jakarta, Minggu (4/8/2019). ANTARA/Livia Kristianti

JAKARTA- Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan mengingatkan warga untuk mencabut steker (colokan) listrik, sebelum meninggalkan rumah untuk mudik Lebaran 2025 atau Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah

"Masyarakat diminta untuk mencabut colokan perangkat elektronik yang berpotensi menyebabkan korsleting listrik seperti, dispenser, kipas angin, mesin air, AC, televisi, charger, hingga kulkas," kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan Syamsul Huda di Jakarta, Jumat (21/3).

Huda mengatakan, libur Lebaran banyak dimanfaatkan masyarakat untuk merayakan Hari Raya Idulfitri di kampung halaman atau berekreasi ke luar kota. Nah, meninggalkan rumah dalam kondisi kosong tentu juga diperlukan kehati-hatian untuk mencegah terjadinya kebakaran.

"Mereka juga harus memastikan instalasi listrik dalam kondisi baik dengan dilakukannya pengecekan terhadap kabel-kabel," ujarnya.

Hal yang tak kalah penting, ujar Syamsul, lampu-lampu juga harus dimatikan. "Sebab, lampu yang dalam kondisi menyala terus-menerus akan panas, termasuk pada bagian komponen elektroniknya dan dapat memicu korsleting," serunya.

Ia menambahkan, hal dasar yang juga harus diperhatikan yakni mencabut selang regulator dari tabung gas apabila tidak digunakan dalam waktu lama. Jangan lupa untuk menitipkan rumah beserta kuncinya ke tetangga terdekat atau saudara yang tidak mudik Lebaran.

"Sehingga, dapat memudahkan pengecekan kondisi rumah maupun untuk menyalakan atau mematikan lampu," ujarnya.

Ia juga meminta masyarakat jika melihat penyalaan api yang berpotensi menyebabkan kebakaran, segera melakukan isolasi dengan menjauhkan barang-barang yang mudah terbakar untuk mencegah perambatan. "Harus tetap tenang dan tidak panik agar upaya langkah yang dilakukan terukur serta tepat. Saya ada kondisi membahayakan bisa menghubungi nomor darurat 112," ungkapnya.

Ia menyarankan agar di tiap rumah tersedia Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk percepatan penanganan dini kebakaran. Selama libur Lebaran, personel Gulkarmat tetap bersiaga untuk memberikan pelayanan kepada warga yang membutuhkan bantuan, baik terkait penanganan kebakaran ataupun penyelamatan lainnya.

"Personel serta sarana dan prasarana kita selalu pastikan siap dikerahkan sewaktu-waktu," tuturnya.

Didominasi Arus pendek
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut, kebakaran mendominasi bencana di Provinsi DKI Jakarta sepanjang 2024 dengan 787 kejadian. Sebagian besar akibat arus pendek listrik (korsleting).

"Penyebab utama kejadian kebakaran pemukiman dan perkotaan, 69% disebabkan oleh korsleting listrik," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, data terakhir hingga 29 Desember 2024 dari empat kategori kejadian bencana, yaitu tanah longsor, pohon tumbang, kebakaran dan banjir secara keseluruhan berjumlah 1.386 kejadian. Dari jumlah tersebut, bencana kebakaran mencapai 787 kejadian, tanah longsor 42 kejadian, pohon tumbang 425 kejadian dan banjir sebanyak 132 kejadian.

Menurut dia, kerugian akibat kebakaran mencapai Rp426 miliar rupiah, sementara untuk kerugian akibat banjir selama 2024 sebesar Rp5 miliar. Terkait dominasi bencana akibat kebakaran, BPBD DKI Jakarta bersama Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), PLN dan institusi lainnya melakukan operasi pemeriksaan instalasi listrik atau bedah listrik bersama.

"Pada tahap awal tim gabungan diturunkan untuk mengecek penggunaan instalasi listrik yang ada di dalam dan luar ruang sekaligus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat setempat," tuturnya.

Selain itu, BPBD DKI Jakarta juga mengedukasi, sosialisasi dan simulasi mitigasi kebakaran melalui Ruang Literasi Kebencanaan, media sosial dan Sekolah Aman Bencana. Pihaknya melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai risiko kebakaran dan instalasi listrik.

"Dan menggandeng PLN serta perusahaan terkait untuk melakukan pergantian instalasi listrik di kawasan padat hunian," tuturnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar