13 Maret 2023
20:48 WIB
Penulis: Mahareta Iqbal
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Indonesia International Furniture Expo (IFEX) selalu menjadi magnet bagi buyers internasional yang mencari produk furnitur dan kerajinan yang unik dan inovatif, dengan teknik pengerjaan yang halus.
Sebagai pameran furnitur B2B terbesar di Indonesia, IFEX 2023 sendiri telah sukses digelar dari tanggal 9 Maret hingga 12 Maret 2023 di JiExpo Kemayoran, Jakarta.
Kehadiran buyers internasional pada tahun ini juga mengalami kenaikan, mengingat tahun ini IFEX kembali masuk dalam siklus pameran furnitur Asia.
Bagaimana tidak, jika ditilik lebih jauh, industri furnitur dan kerajinan menjadi salah satu kontributor penting bagi perekonomian nasional. Sektor ini masuk dalam 5 besar industri dengan pertumbuhan tertinggi pada lini industri pengolahan non-migas pada tahun 2021.
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) industri furnitur pada tahun 2021 mencapai 8,16%, jauh di atas pertumbuhan industri pengolahan non-migas yang berada di level 3,67%.
Kinerja ekspor industri furnitur dan kerajinan juga terus menunjukkan hasil yang positif. Dalam lima tahun terakhir, peningkatan kinerja ekspor industri mencapai 78%. Tahun lalu, nilai ekspor industri furnitur dan kerajinan menyentuh angka US$3,5 milliar.
Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur mengatakan, indikator ekonomi secara umum menunjukkan pertumbuhan positif, termasuk di industri furnitur dan kerajinan. Hal demikian menjadi sinyal yang baik untuk terus melanjutkan tren positif dan meningkatkan produksi dan promosi.
"Penyelenggaraan IFEX menjadi medium yang berperan besar dalam mendukung kinerja industri furnitur dan kerajinan,” ujar Abdul Sobur.
Transaksi IFEX 2023
Tambahnya, tren positif tersebut juga dibarengi dari sisi transaksi. Dari sisi ini, IFEX 2023 berhasil mencatatkan nilai transaksi sebesar US$250 juta. Ia menyampaikan keoptimisannya bahwa nilai transaksi follow-up bisa mencapai US$700 juta, sehingga nilai transaksi yang ditargetkan di awal bisa tercapai.
Ia juga menyatakan, tahun depan HIMKI siap hadir dengan lebih banyak peserta dan produk yang jauh lebih baik. HIMKI dengan berbagai pihak akan terus mendorong IFEX menjadi salah satu andalan untuk mendongkrak pertumbuhan industri furnitur dan kerajinan Indonesia.
"Masih banyak corak dan ragam nusantara yang masih bisa digali dan dihadirkan oleh para peserta. Kami berharap, tahun depan akan semakin banyak produk unik yang dihadirkan dari tangan para pengrajin dan pengukir yang bisa menjadi keunggulan kompetitif yang tidak bisa disaingi negara lain," ujarnya.
Menanggapi rencana penyelenggaraan IFEX 2024, Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung menyatakan, pihaknya selalu siap mendukung HIMKI. Menurutnya, bersama dengan HIMKI, ia selalu siap mendukung pertumbuhan industri furnitur dan kerajinan Indonesia.
"Berbagai catatan yang kami dapatkan pada penyelenggaraan tahun ini akan menjadi bahan perbaikan bagi kami untuk memperbaiki penyelenggaraan IFEX di tahun depan dari berbagai sisi,” ujar Daswar.
Respon Buyers dan Eksibitor Terhadap IFEX 2023
Rohaan Sulaiman, buyer internasional asal India mengatakan, pengalamannya mengunjungi IFEX adalah pengalaman yang luar biasa.
"Kualitas produknya sangat bagus dan desain-desainnya semakin baik setiap tahun," jelas Rohaan.
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Jaulim Shek Rahmuth, buyer international dari Mauritius. Menurutnya, kualitas produk yang ditampilkan pada IFEX tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Dari sisi finishing, sentuhan dan kualitas secara umum selalu terlihat lebih bagus,” ujarnya.
Lili Herlina & Jose Maria Almuzara, salah satu eksibitor yang hadir dengan brand Agora mengatakan, sangat senang melihat banyaknya buyers yang hadir pada pameran kali ini. Booth mereka berhasil menarik beberapa buyers potensial yang berasal dari beberapa negara.
Berdasarkan catatan panitia, sampai dengan 12 Maret 2023, pameran IFEX berhasil menarik 12.118 pengunjung yang berasal dari 115 negara.
Sepuluh besar negara asal pengunjung IFEX 2023 adalah: Australia, India, Amerika Serikat, Perancis, China, Belanda, Singapura, Jepang, Malaysia, dan Spanyol.