c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

23 Mei 2025

14:41 WIB

Indonesia - Tunisia Bahas Kerja Sama Film

Sambut 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Tunisia, digagas peluang kerja sama bidang kebudayaan, dari film hingga museum. 

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Indonesia - Tunisia Bahas Kerja Sama Film</p>
<p>Indonesia - Tunisia Bahas Kerja Sama Film</p>

uta Besar Tunisia untuk Indonesia, Mohamad Trabelsi (kiri) dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon (kanan) membahas peluang kerja sama budaya dalam rangka memperingati 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara. ANTARA/ (HO-Kementerian Kebudayaan)

JAKARTA - Indonesia lewat Kementerian Kebudayaan membahas peluang kerja sama di bidang kebudayaan dengan Tunisia, baik secara bilateral maupun multilateral. Salah satunya lewat produksi film dokumenter Harrel El Makki, seniman Tunisia yang lahir di Jakarta. 

"Inisiatif ini juga bertujuan untuk lebih memperkenalkan dan mempromosikan karya seninya kepada bangsa dan dunia. Saya juga mendapatkan kesempatan untuk bertemu langsung dengan anggota keluarga (Hatem El Makki)," ujar Menteri Kebudayaan, Fadli Zon dalam keterangannya.

Dalam pertemuan dengan Duta Besar Tunisia untuk Indonesia, Mohamad Trabelsi menjelang perayaan 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara ini, Fadli juga menyinggung perlunya pembaruan MoU yang mengeksplorasi kerja sama di dibilang kebudayaan.

Menurutnya, banyak bidang yang memiliki potensi untuk diselenggarakan kerja sama di antara kedua negara, mulai dari kerja sama di bidang film, co-production, museum dan berbagai bidang lainnya.

Sementara itu, Dubes Trabelsi, menyampaikan bahwa hubungan Tunisia dan Indonesia dekat secara sejarah, budaya dan politik.

"Mulai dari dukungan Presiden Soekarno atas upaya Tunisia dalam melepaskan diri dari penjajahan Prancis, hingga Zoom pelukis hebat Tunisia, Hatem El Makki yang lahir di Batavia 16 Mei 1918. Karya-karyanya dipengaruhi oleh visualisasi hutan tropis Indonesia dan berbagai motif kain batik,” katanya, seperti dikutip dari Antara.

Dirinya juga menyepakati perlunya memperbarui program eksekutif, terutama melibatkan seniman perempuan dalam sektor kebudayaan. Ia turut menyampaikan jika budaya dapat mengembangkan sektor lain terutama ekonomi dan investasi dan memperkenalkan pada masyarakat melalui budaya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar