19 Mei 2023
08:17 WIB
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim menjajaki potensi kerja sama pengelolaan dan pengembangan museum dan cagar budaya di lingkup internasional. Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Paris, Prancis, Nadiem membicarakan isu tersebut bersama sejumlah institusi permuseuman dan warisan budaya.
Salah satu yang dipresentasikan yaitu tentang rencana Kemendikbudristek membentuk Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB).
Menurut Nadiem, badan ini akan mampu mengakselerasi pengembangan pengelolaan museum dan cagar budaya ke depannya.
“Kita banyak bertukar pikiran dengan pihak Prancis sebagai salah satu negara dengan pengelolaan museum dan warisan budaya terbaik di dunia. Setelah dijelaskan tentang BLU MCB, banyak dari institusi tersebut berminat kerja sama,” ungkap Nadiem.
Sejak tahun 2022, Kemendikbudristek telah mengkonsolidasikan museum dan situs cagar budaya milik pemerintah ke dalam satu badan, yakni BLU MCB. Konsolidasi tersebut mendukung prioritas pemerintah dalam pelestarian dan peningkatan warisan budaya.
“BLU MCB nantinya akan memfasilitasi sinergi antara pelestarian, pemanfaatan, dan pengelolaan koleksi melalui penelitian dan pengembangan yang bertujuan untuk meningkatkan kebermanfaatan bagi masyarakat,” jelas Nadiem.
Dalam lawatannya, Nadiem menjajaki berbagai potensi kerja sama dengan sejumlah institusi terkait di Prancis. Antara lain terkait manajemen koleksi dan kuratorial, program publik, program pendidikan tenaga permuseuman dan cagar budaya, kemitraan, dan dukungan transformasi institusional.
Setidaknya ada enam institusi Prancis yang ditemui delegasi Indonesia, yakni institut warisan budaya nasional, asosiasi museum dengan proyek khusus, asosiasi museum Kota Paris, museum koleksi Asia Guimet, museum seni modern Palais de Tokyo, dan asosiasi museum nasional.
Direktur Institut Nasional untuk Warisan Budaya, Charles Personaz mengungkapkan, potensi kerja sama dengan Indonesia dalam hal ini dianggap strategis, mengingat Indonesia termasuk salah satu yang paling kaya dalam hal budaya.
Menurutnya, salah satu yang bisa dilakukan secara kolaboratif nantinya yaitu terkait program bersama untuk melatih tenaga permuseuman.
Pandangan senada juga diungkapkan Presiden Museum Guimet, Yannick Lintz mengatakan. Pengelola dari museum dengan koleksi Asia terbanyak di Eropa ini menyebutkan, penting untuk saling berbagi visi ke depan terkait pengelolaan museum, termasuk membicarakan potensi kolaborasi lintas negara.
"Kita dapat melakukan banyak hal bersama. Bagi kami kerja sama dengan Indonesia sangatlah penting. Terima kasih atas visi Anda (Mendikbudristek) untuk perbaikan pengelolaan museum dan cagar budaya," pungkasnya.