20 Juli 2023
13:47 WIB
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Indonesia dan Malaysia memperkuat kerja sama dan kolaborasi di sektor pendidikan tinggi, riset dan inovasi. Hal itu ditandai dengan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU), nota perjanjian (MoA), dan nota kerja sama (MoC).
Perjanjian kerja sama itu dilakukan antara beberapa universitas Malaysia dengan perguruan tinggi di Indonesia dan mitra lainnya. Yakni, Universiti Teknologi Malaysia (UTM) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mempromosikan kegiatan penelitian dan pembangunan, dan kerja sama yang mengangkat 17 agenda Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) antara Majlis Profesor Negara (MPN) dengan Forum Guru Besar Indonesia (FGBI).
Kemudian, kerja sama antara Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dengan PT Tracol Asia untuk membuka Pusat Pesisir (Offshore Center) UKM di Jakarta; UKM dan Universitas Padjajaran (Unpad) untuk menghasilkan 250 lulusan doktor bidang pengobatan; dan UKM dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk menghasilkan tiga ribu sarjana dan pascasarjana.
Selanjutnya kerja sama antara Universiti Utara Malaysia (UUM) dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang; UUM dengan UIN Sunan Ampel Surabaya; serta Universiti Malaya (UM) dengan Universitas Negeri Malang (UNM) dalam bidang sains dan sumber daya manusia.
Kerja sama antara Agensi Kelayakan Malaysia (MQA) dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) untuk meningkatkan kelayakan akademik. Terakhir, kerja sama antara Universiti Tenaga Nasional (UNITEN) dengan Institut Teknologi PLN (IT PLN) untuk mewujudkan inisiatif strategis antarbangsa yang berfokus pada bidang energi.
"Dengan kerja sama ini kita akan tingkatkan networking, kolaborasi dan semakin memantapkan perguruan tinggi," ujar Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia, Mohd Khaled Nordin.
Sementara itu, Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendibudristek, Prof. Nizam mengatakan Indonesia dan Malaysia telah memiliki banyak sekali kerja sama pendidikan tinggi dan riset. Menurutnya, ke depan hubungan kerja sama di sektor double degree, twinning program, exchange studies antara kedua negara perlu lebih diperkuat.
"Kita dorong dengan tetangga ini akan semakin banyak program untuk menjadi pondasi dalam membangun masyarakat ASEAN yang maju bersama," harapnya.
Dalam hal penelitian dan pengabdian masyarakat, sudah banyak agenda riset yang menjadi ketertarikan bersama antar dua negara. Misalnya saja tentang konservasi, teknologi, seni, budaya, dan bahasa.
"Pemerintah Indonesia sangat komit untuk membiayai program-program semacam ini," imbuhnya.
Sekali lagi dia menegaskan, manfaat dari kerja sama antara Indonesia-Malaysia menjadi dasar untuk membangun masyarakat ASEAN sebagai episentrum ekonomi global.
"Ini bisa dibangun melalui kolaborasi inovasi," imbuh Prof. Nizam.