c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

03 Juni 2022

20:37 WIB

Indonesia International Book Fair 2022 Dihelat 9-13 November

Penyelenggaraan IIBF 2022 merupakan momentum yang telah ditunggu-tunggu oleh para pecinta buku. Hal ini sejalan dengan kembalinya aktivitas konsumsi masyarakat ke tahap normal

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Rendi Widodo

Indonesia International Book Fair 2022 Dihelat 9-13 November
Indonesia International Book Fair 2022 Dihelat 9-13 November
Peluncuran Indonesia International Book Fair (IIBF) 2022. Dok. IIBF

JAKARTA - Indonesia International Book Fair (IIBF) kembali dihelat tahun ini. Festival berskala internasional bagi para pecinta buku ini mengusung konsep hybrid, dengan helatan offline berlangsung di Jakarta Convention Centre pada 9-13 November mendatang.

Hadir di masa pemulihan pasca tekanan pandemi, IIBF 2022 menjadi angin segar untuk kebangkitan industri perbukuan Indonesia. Ditambah lagi dengan penyelenggaraannya yang melibatkan pelaku perbukuan dari mancanegara, maka agenda ini akan menjadi momen penting bagi gerakan literasi tanah air tahun ini.

Ketua Umum IKAPI, Arys Hilman Nugraha mengatakan, IIBF adalah festival yang akan memberi pengalaman lengkap bagi segenap pecinta buku. Di dalamnya ada kegiatan transaksi, promosi, hingga pertemuan antar pelaku industri buku baik dari dalam maupun luar negeri, serta pertemuan para pecinta buku dengan penerbit, penulis maupun pegiat perbukuan lainnya.

“Ini menjadi semacam festival masyarakat pecinta buku, ada seminar, pelatihan, hingga meet and greet dengan penulis idola. Jadi sangat lengkap, jadi di sini nggak sekadar tentang konten, tapi ada experience yang diberikan kepada pecinta buku,” ungkap Hi kepada Validnews, Jumat (3/6).

Menurut Arys, penyelenggaraan IIBF 2022 merupakan momentum yang telah ditunggu-tunggu oleh para pecinta buku. Hal ini sejalan dengan kembalinya aktivitas konsumsi masyarakat ke tahap normal, di mana orang-orang kini mulai kembali ke mol, ke pasar, ke festival-festival serta toko buku.

Tidak itu saja, pola distribusi buku pun kini semakin meluas dengan adanya berbagai lokapasar yang memungkinkan orang-orang untuk belanja buku dari rumah. Karena itu pula, penyelenggaraan IIBF juga mengakomodir budaya daring dengan mengusung konsep hybrid. Selain dapat diakses langsung di Jakarta Convention Centre, publik juga bisa mengakses pameran ini melalui sejumlah lokapasar ataupun IKAPI Store.

“Kita berharap tahun ini adalah momentum untuk kebangkitan para penerbit Indonesia. Kita lihat situasi sudah mulai melandai, sehingga aktivitas perbukuan bisa kembali 100 persen,” harap Arys.

IIBF 2022 hadir dengan tema “Empowering Creative People in a Creative Way”. Agenda ini memuat banyak sekali kegiatan menarik, dimulai dari program pre-event meliputi IIBF Goes to Campus, IIBF Goes to School, serta IIBF Goes to Mall. 

Sementara pada penyelenggaraan di November nanti, akan ada rangkaian kegiatan diskusi, peluncuran buku, workshop menulis, jumpa penulis hingga penganugerahan IKAPI Award bagi kepada tokoh yang berkontribusi untuk perbukuan atau literasi.

Selain itu, adapun kegiatan spesial, Get Inspiring (sharing knowledge) from the Expert, Business Matchmaking, serta Indonesia Rights Fair (IRF).

IRF menjadi salah satu kegiatan yang spesial di IIBF kali ini, yang akan diselenggarakan selama 9-11 November. Dalam sesi ini, para penerbit, penulis ataupun content creator saling bertemu untuk mempromosikan karyanya, melakukan transaksi hak cipta agar suatu karya bisa menjangkau publik lebih luas, kerjasama penerbitan, serta berbagai kerjasama lainnya.

Penyelenggara IIBF tahun ini menjadi semakin spesial karena berbarengan dengan penyelenggaraan International Publishers Association (IPA) World Congress ke-33, yang akan dihelat di Jakarta pada 10 dan 11 November. IKAPI dalam hal ini turut menjadi tuan rumah, dengan didukung oleh Pemprov DKI Jakarta.

Arys menyebutkan, kongres IPA nantinya akan terintegrasi dengan IIBF, di mana para peserta kongres dari 71 negara, akan terlibat baik sebagai peserta maupun pengunjung pameran.

“Ini adalah hal yang penting untuk memperkenalkan buku-buku Indonesia ke luar negeri. Selama ini kita banyak juga terjemahkan buku dari luar, pada kesempatan ini kita berharap bisa memperkenalkan buku-buku dari Indonesia ke pengunjung internasional,” terangnya.

Memerangi pembajakan

Penyelenggaraan IIBF selain fokus pada penguatan industri perbukuan dan ekosistem literasi Indonesia, juga mengusung agenda spesifik lainnya, yakni mengentas pembajakan buku. 

Sebagaimana diketahui, pembajakan menjadi salah satu momok serius bagi industri perbukuan Indonesia selama ini, suatu praktik yang merugikan banyak pelaku perbukuan, termasuk para penulis buku.

Melalui IIBF ini, menurut Arys, pihaknya ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun ekosistem perbukuan Indonesia yang bebas dari praktik pembajakan buku.

“Terutama yang ingin kita tekankan melalui Indonesia International Book Fair juga, adalah tentang keaslian produknya. Karena kita tahu godaan yang terbesar saat ini untuk dunia penerbitan, termasuk juga pembaca, adalah buku-buku bajakan, ini cukup marak di marketplace,” katanya.

“Di sini kita menyediakan buku-buku dengan keaslian terjamin, tapi juga dengan harga yang lebih rendah daripada harga aslinya,” imbuh dia.

IIBF 2022 menargetkan sebanyak 200 penerbit terlibat dalam penyelenggaraannya tahun ini, dengan target pengunjung sekitar 90 ribu orang. Ada lebih dari 100 sesi acara disiapkan dalam penyelenggaraan tahun ini, yang akan melibatkan para peserta pelaku perbukuan dari 20 negara.

IBBF pada 9-13 November nanti akan dihelat tepatnya di Cendrawasih Hall, Jakarta International Centre, dengan waktu operasional mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB setiap harinya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar