c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

25 Januari 2025

17:59 WIB

Indonesia-India Perkuat Kerja Sama Bahasa, Sastra Hingga Arkeologi

Indonesia dan India memiliki hubungan budaya yang erat sejak ribuan tahun lalu. Kini, hubungan bilateral tersebut diperkuat lewat kesepakatan kerja sama di berbagai sektor. 

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Indonesia-India Perkuat Kerja Sama Bahasa, Sastra Hingga Arkeologi</p>
<p>Indonesia-India Perkuat Kerja Sama Bahasa, Sastra Hingga Arkeologi</p>

Pertemuan Kementerian Kebudayaan Indonesia dan India di Kolkata, guna membahas kerjasama bidang kebudayaan, Jumat (24/1). Sumber foto: Kementerian Kebudayaan.

JAKARTA – Pemerintah Indonesia memastikan kerja sama bidang kebudayaan dengan India berlanjut dan akan diperkuat. Kementerian Kebudayaan RI bersama Kementerian Kebudayaan India sepakat untuk menjalankan pertukaran budaya untuk periode 2025 hingga 2028, mencakup program kerjasama bidang bahasa, sastra, museum hingga arkeologi.

Kesepakatan itu dipertegas oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon kala mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke India sebagai tamu kehormatan pada Hari Republik India ke-76 tanggal 24-26 Januari 2025. Dalam kesempatan tersebut, Kementerian Kebudayaan dua negara menandatangani kesepakatan kerja sama kebudayaan di masa mendatang.

Fadli Zon mengatakan, Indonesia dan India memiliki hubungan budaya yang erat sejak ribuan tahun lalu, dengan akar yang kuat pada pengaruh Hindu-Buddha yang melintasi batas geografis. Menurutnya, hubungan itu perlu untuk terus diperkuat dengan kerja sama bilateral di era sekarang.

“Kunjungan ini adalah kesempatan besar untuk memperkuat kerja sama budaya dan memperdalam hubungan historis antara kedua negara,” ungkap Fadli dalam keterangan pers, dikutip Sabtu (25/1).

Dalam kunjungan ini, Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Menteri Kebudayaan India Shri Gajendra Singh Shekhawat menandatangani Program Pertukaran Budaya Periode 2025-2028 yang mencakup kerja sama di bidang bahasa dan sastra, museum, seni visual, seni pertunjukan, sejarah, arkeologi, film, serta pelindungan pengetahuan tradisional.

“Melalui kerja sama ini, kita berharap hubungan diplomatik dan budaya antara Indonesia dan India semakin erat, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara,” lanjut Fadli.

Di India, Fadli juga akan melakukan kunjungan ke Museum India di Kolkata dalam rangka meninjau Prasasti Pucangan atau yang sering dikenal dengan Calcutta Stone. Prasti yang saat ini disimpan di Museum India di Kolkata. Kunjungan itu sebagai bagian dari upaya diplomasi kebudayaan untuk mengembalikan benda bersejarah yang merupakan warisan budaya ke tanah asalnya, melalui upaya repatriasi.

Sebagaimana diketahui, bahwa Indonesia telah secara resmi mengajukan permintaan kepada pihak India untuk melakukan repatriasi Prasasti Pucangan dalam pertemuan resmi antara Menteri Fadli Zon dan Menteri Shri Gajendra pada pertemuan Menteri Kebudayaan Negara G20 di Salvador da Bahia, Brasil, November lalu. Sebagai tindak lanjut, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia berupaya agar terwujud kerjasama antara Indonesia dan India melalui tim repatriasi bersama yang di dalamnya melibatkan upaya pelindungan dan pemulihan benda bersejarah.

“Indonesia mengapresiasi India yang berkomitmen dalam upaya pelindungan benda bersejarah dan warisan budaya dunia. Sebagaimana tertera dalam Kashi Cultural Pathway pada Pertemuan Menteri Kebudayaan G20 di India 2023 lalu,” ucap Fadli.

“Ini menjadi landasan upaya bersama negara G20 dalam mendorong upaya inklusif dan dialog dalam pengembalian benda budaya sebagai upaya mempererat hubungan diplomatik dengan negara-negara, maka kami berharap melalui penandatanganan Program Pertukaran Budaya periode 2025-2028 dapat mendorong terwujudnya upaya bersama dalam pengembalian, pelindungan, dan pemulihan benda bersejarah antara Indonesia dan India,” tandasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar