11 Maret 2025
12:47 WIB
Indonesia Dan Vietnam Jalin Kerja Sama Di Bidang Sains Dan Teknologi
Kerja sama ini akan didorong untuk mendukung berbagai program prioritas pemerintah yang berfokus pada kemandirian pangan, energi, dan hilirisasi inovasi.
Editor: Rendi Widodo
Penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Indonesia dan Vietnam, yang diwakili Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) RI Brian Yuliarto (kanan). Dok. Antara
JAKARTA - Indonesia dan Vietnam menjalin kerja sama di bidang sains dan teknologi melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Kesepakatan tersebut dinyatakan melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara kedua negara, yang diwakili Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) RI Brian Yuliarto dengan Menteri Sains dan Teknologi Vietnam Nguyen Manh Hung pada Minggu (9/3).
"Kerja sama ini akan didorong untuk mendukung berbagai program prioritas pemerintah yang berfokus pada kemandirian pangan, energi, dan hilirisasi inovasi," kata Mendiktisantek dikutip dari Antara, Selasa (11/3).
Mendiktisaintek mengungkapkan saat ini terdapat 47 mahasiswa Vietnam yang sedang belajar di Indonesia, tersebar dari berbagai program studi dari mulai tingkat sarjana hingga doktoral.
Atas dasar ini, lanjutnya, kedua negara sepakat mengadakan pendanaan penelitian bersama untuk meningkatkan partisipasi sektor swasta dalam pendanaan penelitian. Indonesia menargetkan rasio 4:1 antara pengeluaran industri dan pemerintah.
Adapun penelitian bersama yang diusulkan, direncanakan antara US$10.000-US$50.000 untuk proyek percontohan. Selanjutnya potensi dana yang lebih besar mencapai US$50 juta untuk kolaborasi masa depan, termasuk pertukaran pelajar dan proyek penelitian.
Kedua belah pihak menyatakan antusiasme untuk implementasi yang cepat, dengan tujuan meluncurkan proyek kolaboratif pertama ini.
"Saya percaya pada semangat solidaritas Asia Tenggara, kita dapat memperdalam pemahaman kita melalui pertukaran pandangan dan berbagai perspektif dari pengalaman kedua negara," ujar Mendiktisaintek Brian.
Diketahui, terdapat enam poin yang disepakati kedua belah pihak, antara lain pertukaran informasi dan pengalaman mengenai praktik terbaik, kebijakan, hukum, dan peraturan perundang-undangan terkait sains dan teknologi.
Kedua, kerja sama dalam penelitian dan pengembangan teknologi seperti manufaktur, pertanian, kecerdasan buatan, big data, Internet of Things (IoT), dan lain-lain. Ketiga, pertukaran tenaga ahli, peneliti, ilmuwan, mahasiswa, dan dosen untuk kegiatan ilmiah dan teknologi bilateral.
Keempat, menyelenggarakan konferensi, seminar, dan pelatihan tentang sains dan teknologi. Kelima, koordinasi dalam penyelenggaraan program dan konten mengenai hilirisasi dan inovasi, dan keenam mengadakan kegiatan lain yang disepakati bersama oleh kedua belah pihak.