c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

16 Maret 2023

18:09 WIB

Idea: Edukasi Soal Metode COD Harus Terus Digaungkan

Masih banyak konsumen yang belum paham dengan ketentuan COD, sehingga kurir kerap menjadi sasaran protes

Idea: Edukasi Soal Metode COD Harus Terus Digaungkan
Idea: Edukasi Soal Metode COD Harus Terus Digaungkan
Ilustrasi cash on delivery (COD). Shutterstock/Motortion Films

JAKARTA – Edukasi perihal metode bayar cash on delivery (COD) atau bayar di tempat pada transaksi lokapasar (e-commerce) harus terus digaungkan. Pasalnya, sejauh ini masih saja terdengar perselisihan atau kesalahpahaman yang terjadi antara pemesan dengan kurir di lapamngan

"Yang perlu dipahami adalah mekanismenya, dalam hal ini ketentuannya. Itu sebenarnya sudah diberitahukan secara jelas bagaimana ketentuan COD, dan perlu digaungkan jadi enggak bisa sekali. Jadi edukasi-edukasi itu harus terus dilakukan," ujar Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga dalam bincang media "E-Commerce Update 2023" di Jakarta, Kamis (16/3).

Bima mengatakan, metode pembayaran COD sampai saat ini masih menjadi pilihan utama bagi para pembeli yang tidak memiliki akun perbankan ataupun uang digital. Begitu juga buat konsumen yang berada di kota kecil.

Lebih lanjut, katanya dalam metode COD pembeli harus membayar belanjaan, setelah itu diperkenankan untuk membuka paketnya dan bukan sebaliknya. Apabila barang yang diterima tidak sesuai dengan keterangan penjual, maka pembeli/konsumen dapat mengajukan protes atau komplain ke penjual, bukan kepada kurir pengantar barang.

Menurut Bima, masih banyak konsumen yang belum paham dengan ketentuan COD, sehingga kurir kerap menjadi sasaran protes.

"Logistik (kurir) itu bukan yang punya barang. Orang mikirnya yang nganter barang adalah yang punya barang. Kalau ada ketidaksesuaian harus menggunakan fitur yang telah ditetapkan. Dalam hal ini adalah komplain dan akan benaran dijalani (tindaklanjuti), kok, sesuai prosedur," kata Bima.

Ia melanjutkan, metode COD tidak bisa dihilangkan begitu saja. Menurutnya, dari 1.000 transaksi, kasus komplain terhadap kurir hanya sekitar satu sampai dua saja.

"Masyarakat yang ingin membeli barang tapi belum memahami ketentuan COD, kalau ada yang marah, itu dilihat ada berapa transaksi yang terjadi kejadian seperti itu. Itu yang harus kita lihat, dari 1.000 transaksi ada berapa yang bermasalah satu atau dua? Semuanya tentu ada garisnya," ujarnya.

Metode COD Masih Dibutuhkan
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Lazada Indonesia Ferry Kusnowo mengatakan, metode COD masih diperlukan sampai sekarang. Ini karena masih ada masyarakat yang belum memiliki akun perbankan yang perlu diberi kesempatan untuk berbelanja secara online.
 
"Mereka bisa berbelanja online tanpa harus punya kartu kredit," kata Ferry.
 
Bagi mereka, jika penggunaan metode COD bisa berkurang, akan berdampak baik, namun, jika tidak pun bukan masalah. Metode COD tercipta pada masa awal berbelanja online diperkenalkan kepada masyarakat.
 
Ketika itu, masyarakat belum memiliki kepercayaan berbelanja secara online, apakah barang akan betul-betul diantar. Agar aman, platform menyediakan metode COD sehingga masyarakat bisa membayar ketika barang sudah diantar ke rumah.
 
Pada perkembangannya, metode COD memang memiliki kelemahan, yaitu jika konsumen tidak ada di rumah, maka transaksi gagal dan kurir harus kembali lagi keesokan hari.
 
Tapi, metode COD juga bisa menjadi cara edukasi kepada masyarakat tentang belanja online. Dalam hal ini platform harus membekali kurir dengan pengetahuan dasar COD supaya mereka bisa meneruskan kepada pembeli.
 
Salah satu informasi dasar soal COD, misalnya, konsumen harus membayar belanjaan, setelah itu baru membuka paket dan bukan sebaliknya. Jika barang tidak sesuai, maka konsumen harus mengajukan protes ke penjual, bukan ke kurir.
 
Lazada memiliki sistem untuk menilai kebiasaan COD pengguna. Jika akun pengguna terdeteksi sering gagal COD, misalnya jarang ada di rumah, maka platform bisa saja menghapus opsi COD untuk pengguna itu dan menyarankannya menggunakan metode pembayaran lain.

 

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar