24 September 2025
14:32 WIB
IBM-NASA Luncurkan AI Pendeteksi Aktivitas Matahari
Meningkatnya ketergantungan manusia akan teknologi berbasis luar angkasa, prediksi cuaca matahari yang akurat menjadi semakin krusial.
Editor: Satrio Wicaksono
Hasil penelitian IBM bersama NASA yang ditemukan oleh Surya. (ANTARA/HO-IBM)
JAKARTA - Perusahaan teknologi asal AS bersama dengan Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) meluncurkan kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) Open-Source untuk mendeteksi aktivitas Matahari, yang dinamakan Surya.
Dihadirkannya AI bernama Surya itu untuk memahami data observasi matahari beresolusi tinggi, guna memprediksi aktivitas matahari memengaruhi Bumi serta teknologi di luar angkasa. Dengan meningkatnya ketergantungan manusia pada teknologi berbasis luar angkasa, serta rencana eksplorasi ruang angkasa yang lebih dalam, prediksi cuaca matahari yang akurat menjadi semakin krusial.
Apalagi, fenomena perubahan cuaca terutama akibat matahari baru-baru ini menunjukkan risiko, misalnya mengganggu layanan GPS, memaksa pengalihan penerbangan, menurunkan produksi pangan, serta merusak satelit.
AI Surya dapat diakses melalui platform Hugging Face dan dimanfaatkan untuk aplikasi cuaca dan iklim. "Dengan merilis Model AI ini di Hugging Face, kami membuka akses bagi para ilmuwan, pelaku bisnis, dan pembuat kebijakan membangun di atas fondasi bersama untuk meningkatkan kesadaran iklim," kata Presiden Direktur IBM Indonesia, Roy Kosasih dalam keterangannya.
Bursa asuransi asal London Lloyd's dalam analisisnya menjelaskan perekonomian global dapat menghadapi potensi kerugian sebesar US$2,4 triliun dalam periode lima tahun, dengan kerugian yang diperkirakan mencapai US$17 miliar akibat ancaman kemungkinan badai matahari.
Maka dari itu, IBM mengembangkan Surya, AI untuk interpretasi citra matahari dan penelitian perkiraan cuaca antariksa, yang dapat menjadi alat baru untuk membantu melindungi berbagai hal seperti navigasi GPS, jaringan listrik, hingga telekomunikasi dari sifat Matahari yang selalu berubah.
Surya merupakan bagian dari upaya IBM yang lebih luas guna mengadopsi pendekatan generatif dan otomatis untuk algoritma yang dapat ditemukan, diuji, dan dikembangkan dalam skala besar.
Karena desain dan metode pelatihannya yang unik, foundation model cuaca dan iklim ini dapat menangani jauh lebih banyak aplikasi dibandingkan model AI cuaca yang digunakan saat ini.
Potensi aplikasi ini mencakup pembuatan perkiraan berdasarkan observasi lokal, mendeteksi dan memprediksi pola cuaca ekstrem, meningkatkan resolusi spasial simulasi iklim global, serta memperbaiki cara proses fisik yang direpresentasikan dalam model numerik cuaca dan iklim.
Foundational model ini telah melalui pra-pelatihan menggunakan data observasi Bumi selama 40 tahun terakhir dari Modern-Era Retrospective analysis for Research and Applications, Versi 2 (MERRA-2) milik NASA, sehingga memungkinkan untuk disesuaikan pada skala global, regional, maupun lokal untuk berbagai studi cuaca.
Dengan merilis Surya di Hugging Face, IBM dan NASA mendemokratisasi akses terhadap alat-alat canggih untuk memahami dan memprediksi cuaca matahari serta eksplorasi ilmiah.
Para peneliti di seluruh dunia kini dapat membangun di atas fondasi ini untuk mengembangkan aplikasi khusus bagi wilayah dan industri mereka.