c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

18 September 2023

11:05 WIB

Hutan Bakau Bedul, Amazon-nya Indonesia Di Banyuwangi

Hutan Bakau Bedul dikenal juga dengan nama Segoro Anak atau anak laut karena airnya yang mengalir hingga ke Samudra.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Rendi Widodo

Hutan Bakau Bedul, Amazon-nya Indonesia Di Banyuwangi
Hutan Bakau Bedul, Amazon-nya Indonesia Di Banyuwangi
Lanskap hutan mangrove Bedul di Banyuwangi. Gmaps/Alan Nobita

JAKARTA - Hutan bakau selama ini dipandang sebagai kawasan konservasi yang dikelola dengan tujuan pelestarian lingkungan. Namun di Indonesia sendiri, banyak wilayah hutan bakau yang karena memiliki lanskap memanjakan mata juga sekaligus dikelola sebagai destinasi wisata, salah satunya Hutan Bakau Bedul, di Banyuwangi.

Bagi Anda yang mungkin belum pernah mendengar hutan bakau Bedul, lokasinya berada di dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo dan pertama kali dikelola sebagai tempat wisata mulai tahun 2009.

Di dalam area hutan yang memiliki luas sekitar 16 kilometer tersebut, juga terdapat aliran sungai payau dengan panjang 18,8 kilometer. Menariknya, sungai payau di hutan Bedul oleh masyarakat setempat dikenal juga dengan nama ‘Segoro Anak’, yang artinya anak laut. Nama tersebut diberikan lantaran aliran di sungai ini mengalir langsung ke Samudra.

Jelajah Wisata Pelestarian Alam
Sedikit informasi mengenai hutan bakau Bedul, sebenarnya awal mula tempat ini dikembangkan untuk mencegah pencurian kayu mahoni yang banyak tumbuh di kawasan Alas Purwo.

Selain untuk mencegah pencurian kayu, upaya pelestarian lingkungan juga diupayakan melihat titik tersebut merupakan wilayah pesisir yang kemudian menjadi habitat bagi 27 jenis pohon bakau yang tumbuh dengan subur.

Selain pohon bakau, area hutan bakau Bedul nyatanya juga menjadi rumah bagi aneka ragam satwa bahkan yang berstatus langka, seperti raja udang, dara laut jambul, cekakak sungai, beberapa jenis burung kuntul, dan masih banyak lagi.

Namun perlu dicatat, meski dibuka juga sebagai destinasi wisata alam, tak semua kawasan di hutan bakau Bedul ini dibuka untuk akses umum.

Nyatanya tetap ada pembagian area berdasarkan blok yang dapat dikunjungi dan tidak oleh wisatawan, dengan tujuan untuk merawat kelestarian ekosistem yang ada, agar tetap alami dan satwa yang hidup di sana terlindungi dari tangan manusia.

Ragam Aktivitas Wisata Hutan Bedul
Agar bisa sampai ke kawasan hutan bakau Bedul, Anda perlu melakukan perjalanan berjarak 50 kilometer ke selatan Banyuwangi. Saat sudah tiba di pintu masuk utama, pengunjung masih perlu berjalan lagi sekitar 10 menit menuju dermaga.

Baru untuk menjelajah sungai yang membelah hutan bakau Bedul, pengunjung dapat menaiki perahu sewa yang dikelola oleh warga setempat. Soal harga, setiap jenis perahu disewakan berbeda tergantung jenis atau pilihan paket aktivitas yang dipilih.

Sebagai gambaran, ada tiga paket yang tersedia dan bisa dipilih untuk merasakan pengalaman wisata pelestarian alam di hutan bakau Bedul. Pertama, paket Bedul-Pantai Cungur untuk aktivitas pengamatan burung yang cocok bagi pengunjung dengan hobi fotografi, yang dibanderol seharga Rp260 ribu untuk 10 orang dalam satu kapal.

Kedua, terdapat paket Bedul-Sungai Kere, di mana pengunjung akan diajak untuk mengamati dan mengenal lebih detail mengenai puluhan jenis pohon mangrove hingga ke akarnya. Paket yang cocok bagi para pencinta lingkungan ini dihargai Rp200 ribu per 10 orang rombongan.

Terakhir ada paket Bedul-Ngagelan seharga Rp500 ribu untuk 10 orang, berupa penelusuran hutan mangrove, yang di akhir tujuan akan dipandu menuju tempat penetasan telur penyu sejauh dua kilometer. Pengunjung juga akan disuguhkan atraksi tukik dalam bak pemeliharaan.

Tertarik untuk menjelajah wisata pelestarian alam di hutan Bedul Banyuwangi?


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar