c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

12 September 2023

14:31 WIB

Huawei Perlahan Bangkit Dari Tekanan AS Lewat Mate 60 Pro

Huawei berupaya mengurangi ketergantungan dengan suku cadang AS, yang nyata-nyata penggunaannya dibatasi. Mate 60 Pro dengan chip Kirin 9000s menjadi titik balik bangkitnya mereka.

Editor: Rendi Widodo

Huawei Perlahan Bangkit Dari Tekanan AS Lewat Mate 60 Pro
Huawei Perlahan Bangkit Dari Tekanan AS Lewat Mate 60 Pro
Huawei Mate 60 Pro. Dok. Antara

JAKARTA - Peluncuran ponsel terbaru Huawei Mate 60 Pro dan Mate 60 Pro+, di tengah kunjungan Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo ke China, mengundang perhatian banyak pihak, terutama AS.

AS bahkan akan segera melakukan investigasi teknikal terhadap chip yang digunakan di ponsel itu, yakni Kirin 9000s, yang notabene adalah prosesor yang dikembangkan sendiri oleh Huawei melalui mitranya di China, Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC).

"Saya akan menahan komentar mengenai chip tertentu yang dimaksud, sampai kita mendapatkan lebih banyak informasi tentang karakter dan komposisinya," kata penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan dikutip dari Antara, Selasa (12/9).

Lalu, kenapa chip di Huawei Mate 60 Pro begitu menarik perhatian AS?

Kembali ke 2018, bahwa pada Mei Presiden Donald Trump mengeluarkan kebijakan yang melarang perusahaan-perusahaan AS menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dari siapa pun yang dianggap sebagai ancaman keamanan nasional.

Meski tidak secara eksplisit, langkah Trump itu secara luas dipandang ditujukan kepada Huawei. Dan, pada hari yang sama Departemen Perdagangan menempatkan Huawei dan 70 afiliasinya dalam “Daftar Entitas”, yang pada dasarnya merupakan daftar hitam yang melarang perusahaan-perusahaan di dalamnya membeli suku cadang dan komponen dari perusahaan AS.

Keputusan pemerintah AS ini sebagian disebabkan oleh meningkatnya perang dagang antara AS dan Tiongkok. Namun hal ini juga terkait dengan kekhawatiran lama mengenai tuduhan mata-mata oleh Huawei dan ancaman keamanan nasional lainnya.

Pada 17 Agustus 2020, Departemen Perdagangan secara mengejutkan mengumumkan pembatasan baru terhadap kemampuan Huawei untuk membeli chip semikonduktor—sirkuit elektronik yang menyimpan data komputer. Langkah ini melarang semua perusahaan menjual chip apa pun yang dibuat dengan teknologi AS kepada Huawei.

Itu lah latar belakang kenapa chip Kirin 9000s pada perangkat Huawei Mate 60 Pro kemudian diselidiki oleh AS, selain banyak cerita lain dari dampak eskalasi "perang teknologi" AS vs China yang kental dengan motivasi politik.

Kirin 9000s
Maka, sungguh lah wajar apabila Huawei berupaya mengurangi ketergantungan dengan suku cadang AS, yang nyata-nyata penggunaannya dibatasi untuknya, bahkan dilarang. Lalu kemudian, Huawei mengembangkan chip sendiri bersama mitra lokalnya, SMIC.

Kirin 9000s menjadi chip pertama di tengah upaya Huawei keluar dari tekanan AS, dan wajar jika ini mengundang perhatian besar dari banyak pihak secara internasional.

Ini juga menandai langkah besar kedua Huawei setelah sebelumnya ia memilih tidak menggunakan Android secara utuh tapi mengembangkan sistem operasi sendiri bernama Harmony.

Temuan dan klaim para pengguna awal mengenai kinerja ponsel yang kuat menunjukkan bahwa China sedang membuat kemajuan dalam pengembangan chip kelas atas, bahkan ketika Washington sedang meningkatkan sanksi kepada perusahaan-perusahaan China.

Itu lah kenapa keluarnya Huawei Mate 60 Pro yang mengusung chip Kirin 9000s menimbulkan banyak reaksi dan komentar dari berbagai pihak, terutama AS.

Huawei Mate 60 Pro dibekali layar OLED 6,8 inci 120Hz yang melengkung di bagian samping dan memiliki pemindai sidik jari optik di bawahnya, sementara bagian belakang kaca dengan sistem kamera tiga lensa menonjol yang ditempatkan dalam susunan melingkar, kemudian bingkai aluminium yang menampung tombol biasa dan port USB-C.

Ponsel ini dibekali RAM 12GB dan baterai 5.000 mAh di dalamnya, sementara penyimpanan internalnya bisa sampai 1 terabyte. Huawei Mate 60 Pro dijalankan dengan sistem operasi HarmonyOS 4.0.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar