c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

14 Juni 2022

12:31 WIB

Hollywood Dukung Kebijakan Senjata Api Dalam Film

Kebijakan senjata api pun menjadi isu penting yang dibahas dalam industri film Hollywood. Ratusan pelaku industri menandatangani surat terbuka.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Rendi Widodo

Hollywood Dukung Kebijakan Senjata Api Dalam Film
Hollywood Dukung Kebijakan Senjata Api Dalam Film
Ilustrasi sinematik penggunaan senjata api dalam industri film. Pixabay

JAKARTA - Ratusan pelaku industri film Hollywood berkumpul dan menandatangani surat terbuka terkait penggunaan senjata api di dalam film. Mereka yang terdiri dari sutradara, produser hingga aktor, mengikrarkan komitmen untuk menjalankan praktik terbaik terkait keamanan senjata ke dalam film.

Para pegiat yang menandatangani kesepakatan itu di antaranya termasuk sutradara dan penulis skenario Shonda Rhimes, J.J. Abrams, hingga Robert King. Ada juga produser seperti Todd Garner, David Kissinger, Jimmy Kimmel, serta banyak aktor seperti Debbie Allen, Lisa Harrison hingga Adam McKay.

Surat terbuka itu menyorot senjata api sebagai masalah sosial yang mendesak bagi masyarakat Amerika Serikat (AS) dewasa ini. Isu itu perlu dirangkul oleh industri, untuk menyebarkan praktik-praktik baik dan disiplin kepada masyarakat.

Para sineas Hollywood sadar bahwa film punya pengaruh yang besar. Tampak dengan bagaimana film-film Amerika selama ini  turut mendorong perubahan sikap terkait isu-isu lainnya bagi warga Amerika.

“Sebagai pendongeng Amerika, tujuan kami terutama untuk menghibur, tetapi kami juga mengakui bahwa cerita memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perubahan. Sikap budaya terhadap merokok, mengemudi dalam keadaan mabuk, sabuk pengaman, dan kesetaraan pernikahan semuanya telah berkembang sebagian besar karena pengaruh film dan TV. Sudah waktunya untuk mengambil tanggung jawab untuk keamanan senjata,” bunyi surat itu, dikutip dari Variety.

Surat terbuka para sinea ini muncul beberapa pekan setelah negara itu dikejutkan oleh penembakan massal terhadap 19 anak-anak dan dua orang dewasa pada 24 Mei di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas. Dan itu hanya 10 hari setelah seorang pria bersenjata membunuh 10 korban kulit hitam di sebuah supermarket di Buffalo, N.Y.

“Setiap orang setuju bahwa kita tidak hanya membutuhkan undang-undang senjata yang lebih baik, tetapi juga memodelkan keamanan senjata di layar dapat memiliki efek positif pada budaya di negara dengan 400 juta senjata yang beredar. Ini berhasil dengan merokok dan sabuk pengaman, saatnya mencoba dengan keamanan senjata,” ucap mereka.

Surat terbuka yang ditandatangani bersama itu mendorong film mengampanyekan penggunaan yang aman dan bertanggung jawab, termasuk dengan menjauhkannya dari anak-anak. 

Namun yang lebih utama lagi, para sineas hingga aktor bersepakat untuk lebih ketat lagi dalam menilai kebutuhan setiap produksi akan senjata api.

Surat itu juga mewakili kemarahan para sineas atas peristiwa massal baru-baru ini, tetapi tidak masuk ke dalam diskusi yang lebih serius tentang perubahan kebijakan yang diperlukan untuk membantu mengurangi kekerasan senjata. Termasuk larangan atau pembatasan senjata serbu seperti yang digunakan dalam penembakan sipil diUvalde dan Buffalo.

“Kami tidak berada di bawah ilusi bahwa tindakan ini adalah pengganti undang-undang senjata. Selain itu, daftar ini tidak memasukkan setiap nuansa senjata di layar. Namun, ini adalah hal-hal kecil yang dapat kita lakukan sebagai komunitas untuk mencoba dan mengakhiri mimpi buruk nasional ini,” seru para sineas.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar