22 November 2021
18:31 WIB
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Beberapa waktu lalu ramai di media sosial usai pertandingan semi final Indonesia Masters 2021 di Bali pada Sabtu (20/11). Pertandingan kala itu terjadi antara pebulutangkis Indonesia Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo saat melawan pebulutangkis Malaysia Ong Yew Sin dan Teo Ee Yi.
Ketika game point, pasangan Ong dan Teo memberikan service yang dalam perkiraan Marcus merupakan bola keluar. Namun, dalam tayangan Hawk-Eye, terlihat justru bola masuk sehingga set pertama dimenangkan oleh pasangan Malaysia.
Sementara dalam tayangan kamera dari angle lainnya menunjukkan kalau bola keluar. Buntut insiden itu, Badminton World Federation (BWF) pun meminta maaf.
Dalam unggahannya di Instagram, mereka meminta maaf karena data yang salah dari teknologi Hawk-Eye ini karena memberikan dampak yang cukup besar dalam pertandingan, meskipun berhasil dimenangkan oleh pasangan Indonesia.
Sebenarnya, apa teknologi Hawk-Eye itu?
Teknologi Hawk-Eye merupakan teknologi terbaru yang ada di ajang pertandingan bulutangkis. Menggunakan fitur SMART Replay, Hawk-Eye dapat membantu wasit dan pihak official untuk mengetahui apabila terjadinya pelanggaran dan service faults.
Tracking kamera pada Hawk-Eye menangkap data-data penting, seperti kecepatan kok sehingga bisa memberikan informasi ke pada para penonton.
Tidak hanya itu saja, teknologi Hawk-Eye juga memungkinkan untuk menandai dengan tepat titik kok mendarat sehingga bisa mengetahui apakah bola masuk atau keluar.
Teknologi ini diperkenalkan pada 2014 lalu di ajang turnamen MetLife BWF World Superseries di New Delhi, India. Para penonton baik yang menonton langsung atau di rumah langsung dapat mengetahui apa yang terjadi selama pertandingan melalui teknologi ini.
"Kami telah mencoba berbagai macam sistem dan menentukan bahwa Hawk-Eye merupakan yang paling terpercaya dan pilihan yang bisa diandalkan untuk 'challenges'," tutur BWF Secretary General Thomas Lund dalam laman resmi BWF.
Saat ini, teknologi Hawk-Eye sudah diimplementasikan di hampir semua pertandingan bulutangkis, termasuk Indonesia Masters 2021. Beberapa pertandingan lainnya pun menggunakan teknologi yang sama, seperti tenis, kriket, baseball, sepak bola, hoki, rugby, dan masih banyak lagi.