c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

25 November 2024

12:54 WIB

Hati-Hati, Mencium Bayi Bisa Bikin Bayi Kena Infeksi

Bayi yang baru lahir lebih rentan tertular bakteri, karena sangat rentan terhadap infeksi patogen intraseluler seperti streptokokus grup B, yang bisa menyebabkan sepsis, pneumonia, dan meningitis

<p>Hati-Hati, Mencium Bayi Bisa Bikin Bayi Kena Infeksi</p>
<p>Hati-Hati, Mencium Bayi Bisa Bikin Bayi Kena Infeksi</p>

Petugas Tenaga Kesehatan melakukan skrining atau uji saring hipotiroid kongenital pada bayi di Puske smas Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (31/8/2022). Antara Foto/Novrian Arbi

JAKARTA - Sistem kekebalan tubuh bayi belum sepenuhnya berkembang ketika lahir. Karena itu, mereka lebih berisiko terkena infeksi virus maupun bakteri. Nah, karena sistem kekebalan tubuhnya masih lemah, bayi lebih rentan tertular virus atau bakteri dari orang yang berinteraksi dengan mereka.

Dosen senior mikrobiologi klinis dari University of Leicester, Primrose Freestone, menyampaikan, pada tiga bulan pertama setelah lahir, sistem kekebalan bayi memiliki lebih sedikit sel kekebalan bawaan untuk melawan infeksi dibandingkan dengan orang dewasa.

Dalam artikel yang diterbitkan di The Conversation pada 22 November 2024, dia mengemukakan, kondisi yang demikian membuat infeksi yang menyebabkan gejala ringan pada orang dewasa atau anak-anak yang lebih besar dapat membahayakan bagi bayi.

Menurut dia, bayi yang baru lahir lebih rentan tertular bakteri daripada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi patogen intraseluler atau bakteri yang dapat masuk dan bertahan hidup di dalam sel organisme inang, seperti streptokokus grup B, yang bisa menyebabkan sepsis, pneumonia, dan meningitis.

Freestone pun mengemukakan perlunya kehati-hatian dalam menunjukkan kasih sayang terhadap bayi yang baru lahir, guna menghindarkan mereka dari risiko infeksi. Pastikan mencuci tangan sampai bersih sebelum menyentuh bayi. Hindari mencium mulut atau wajah bayi, lebih aman mencium bayi di bagian belakang kepala atau kaki.

"Jika Anda mengalami infeksi aktif apa pun, pikirkan apakah Anda benar-benar perlu mengunjungi bayi, terutama jika usianya kurang dari satu bulan," tulis Freestone.

Apabila tubuh sedang tidak sehat tetapi tidak dapat menjauh dari bayi, maka sebaiknya memakai masker untuk meminimalkan risiko penularan penyakit

Pentingnya Vaksinasi
Sebelumnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan pentingnya langkah pencegahan yang efektif untuk mengatasi masalah penyebaran wabah penyakit infeksi di lingkungan anak sekolah, melalui vaksinasi.

"Vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit di kalangan anak-anak. Dengan vaksinasi, anak-anak dapat membangun kekebalan tubuh yang kuat terhadap berbagai penyakit menular dan berbahaya," kata Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K).

Piprim mengatakan, anak-anak yang terinfeksi tidak hanya berisiko mengalami komplikasi kesehatan, tetapi juga dapat menularkan penyakit kepada teman-teman dan lingkungan sekitarnya. Bahkan, ada beberapa sekolah asrama yang harus menutup sekolah karena Kejadian Luar Biasa yang tentunya dapat mengganggu proses belajar anak.

Anak-anak yang sakit seperti Hepatitis A dengan gangguan fungsi hati berat perlu beristirahat lama, hingga beberapa minggu dan ini amat mengganggu proses belajarnya.

"Program imunisasi yang lengkap dan tepat waktu dapat membantu menciptakan kekebalan kelompok, sehingga melindungi mereka yang tidak dapat divaksinasi," ujar Piprim.

IDAI juga meminta Pemerintah dan lembaga kesehatan terus meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya vaksinasi dan Perilaku Hudup Bersih Sehat (PHBS). Pelaksanaan program vaksinasi di sekolah-sekolah harus diperkuat, termasuk penyuluhan tentang manfaat vaksinasi dan penerapan PHBS.

Selain itu, kerja sama dan kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan tenaga kesehatan sangat penting untuk memastikan cakupan vaksinasi yang tinggi. Termasuk menerapkan PHBS, menjaga kebersihan lingkungan sekolah agar kesehatan anak tetap terjaga.

"Pencegahan wabah penyakit di sekolah dan asrama sangat bergantung pada upaya vaksinasi yang efektif. Dengan meningkatkan cakupan vaksinasi dan kesadaran masyarakat, kita dapat melindungi anak-anak kita dari penyakit menular dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman. Mari bersama-sama berkomitmen untuk kesehatan anak-anak kita melalui vaksinasi," tuturnya.

Untuk diketahui, dalam beberapa bulan terakhir, sempat terjadi peningkatan kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit di kalangan anak-anak di sekolah dan asrama. Anak anak pula lebih rentan terkena penyakit menular karena kontak erat selama hampir 24 jam bersama dengan teman-teman di sekolah atau di asrama sehingga potensi penularan penyakit menular lebih tinggi.

Beberapa penyakit infeksi yang rentan ditularkan di lingkungan sekolah, yaitu Mumps, Varicella, Hepatitis A, dan Hand Foot Mouth Disease. Penyebaran penyakit ini dapat berdampak serius pada kesehatan anak dan proses belajar mengajar.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar