28 April 2025
15:02 WIB
Hati-Hati Kena Penyakit Kulit Dari Kebiasaan Thrifting
Seseorang bisa terkena penyakit kulit dari kebiasaan membeli baju thrifting. Moluskum kontagiosum adalah penyakit kulit berupa munculnya bintil di kulit yang disebabkan oleh infeksi virus
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Pengunjung memilih pakaian bekas impor untuk dibeli di Pasar Senen, Jakarta, Jumat (24/2/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni
JAKARTA - Selama beberapa tahun belakangan, membeli baju bekas atau baju thrifting banyak digemari, khususnya di kalangan anak muda. Baju thrifting kerap dianggap unik, berbeda dari pasaran, hingga cenderung dijual dengan harga yang murah.
Namun masyarakat perlu hati-hati dalam belanja baju bekas. Pasalnya, seseorang bisa terkena penyakit kulit dari baju thrifting yang dibeli, terlebih kalau dipakai tanpa dicuci terlebih dahulu. Salah satunya adalah penyakit moluskum kontagiosum.
Dijelaskan oleh spesialis kulit Eka Hospital Permata Hijau dr. Prissilma Tania Jordi, moluskum kontagiosum adalah penyakit kulit berupa munculnya bintil di kulit yang disebabkan oleh infeksi virus. Kondisi ini biasanya berlangsung dalam jangka waktu lama atau kronis dan mudah menyebar, jika terdapat kontak langsung dengan bintil atau benda yang telah terkontaminasi, seperti handuk dan pakaian.
"Penyebab utamanya adalah infeksi virus dari famili pox-virus, yaitu M. contagiosum. Pada seseorang yang sudah terinfeksi, virus tersebut bisa menyebar ke bagian tubuh lain ketika penderita menggaruk pada kulit yang terdapat virus, lalu menyentuh bagian tubuh lainnya. Pada lokasi baru, virus akan berkembang biak dan menimbulkan gejala," ungkap dr. Prissilma dalam keterangannya.
Untuk gejalanya sendiri adalah munculnya bintil-bintil yang berkumpul di satu area kulit maupun tersebar di beberapa bagian tubuh. Biasanya gejala ini baru muncul pada 2 sampai 7 minggu setelah kontak dengan virus. Bintil tersebut juga mempunyai karakteristik, seperti berukuran kecil, berdiameter 2 sampai 5 mm, menyerupai kacang tanah atau biji kacang hijau.
Bintil muncul di area wajah, leher, ketiak, perut, organ intim, dan tungkai, kecuali di telapak tangan dan kaki. Bintil juga menyerupai warna kulit, putih, kemerahan, atau merah muda, tidak terasa nyeri, tetapi menimbulkan rasa gatal. Pada beberapa kondisi, terdapat titik berwarna putih kekuningan di bagian tengah bintil dan jumlah bintil yang muncul biasanya sekitar 20 sampai 30 bintil.
"Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, jumlahnya bisa lebih banyak. Virus penyebab moluskum kontagiosum juga bisa menyebar dari penderita ke orang lain melalui kontak langsung kulit ke kulit dan menggunakan barang sudah terkontaminasi virus secara bersama-sama," dr. Prissilma menambahkan.
Dia pun menambahkan, jika terdapat benjolan atau bintil yang bertambah banyak atau tidak kunjung sembuh meski sudah melakukan pengobatan, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat. Bagi mereka yang senang belanja baju thrifting pun diharapkan jangan pernah langsung memakai baju yang dibeli. Pastikan selalu mencuci baju sebelum dipakai agar terhindar penyakit moluskum kontagiosum.