21 Februari 2025
08:00 WIB
Hal Luncurkan Mini Album The Folk: Side B Sekaligus Nama Panggung Baru
Hal resmi melepas album mini The Folk: Side B. Bersamaan dengan itu dia juga mengumumkan nama panggung barunya, Halstage.
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Satrio Wicaksono
Artwork album mini The Folk: Side B dari Hal alias Halstage. Dok: Typeast Record.
JAKARTA - Penyanyi dan penulis lagu, Hal resmi melepas album mini The Folk: Side B. Lewat rilisan terbarunya, penyanyi bernama lengkap Halim Wicaksono ini sekaligus mengumumkan nama panggungnya yang baru, kini menjadi Halstage.
Setelah kesuksesan lagu "L" yang mencatat ratusan juta stream, Halstage melanjutkan jalannya mewarnai belantika musik Indonesia. Album mini dengan tiga track di dalamnya ini merupakan lanjutan dari proyek album The Folk, setelah sebelumnya meluncurkan The Folk: Side A.
Album mini ketiga di sepanjang kariernya ini menghadirkan 3 nomor yaitu “Di Sore Hari yang Lucu” sebagai trek fokusnya, “Kamu”, dan “Bagaimana Bisa Seseorang”.
Hal menjelaskan, bagian kedua dari mini album The Folk ini merangkum eksplorasi bermusiknya dari waktu ke waktu. Lagu-lagu di dalamnya merupakan buah dari proses pembelajaran, menjelajahi berbagai kemungkinan musikal dan terus berupaya mencipta sebagai seorang musisi independen.
Dia pun berharap lagu-lagu dalam album ini dapat dinikmati oleh para pecinta musik Indonesia.
“Aku benar-benar mengulik bagaimana caranya rekaman, mixing, dan mastering yang bagus. Keluarnya Perspektif (album debut tahun 2018-red), kemudian The Folk: Side A, dan sekarang The Folk: Side B. Ini prosesku untuk bikin karya yang bagus. Setiap rilis 3 lagu pun gak ada konsepnya, namun berdasarkan merasa 3
lagu itu materi yang cukup,” ungkap Hal dalam keterangan pers, Rabu (20/2).
Tentang nama panggungnya, Hal menjelaskan bahwa nama Halstage sejatinya telah dikenal luas oleh para pendengarnya. Namun kali ini dia mencoba menegaskan lagi nama tersebut, untuk memisahkannya dengan entitas Hal sebagai personal. Pendeknya, Halstage adalah identitas kreatif seorang Hal.
“Orang lebih mengenalku sebagai Halstage, bukan Hal yang aku bikin sebagai nama panggung. Kenapa dulu media sosialku dinamakan Halstage karena menurut aku, sesuatu yang aku keluarkan di internet sebagai panggungku saja, bukan pribadiku. Halstage itu panggungnya Hal. Seiring berjalannya waktu, orang-orang juga lebih mengenal Halstage daripada Hal,” jelas Hal
soal pergantian namanya.
Berbicara soal proyek The Folk, Hal memulainya bulan Januari 2020 sebagai nama program di kanal YouTube pribadinya hingga Side A resmi diperdengarkan Desember di tahun yang sama. Dan lewat perilisan Side B, musisi kelahiran Bandung ini ingin mempersembahkan sesuatu yang lebih personal dan reflektif dengan masih mengadopsi puisi kiriman pendengar sebagai inspirasi utama pembuatan lagunya.
Album The Folk: Side A menurut Hal berisi cerita tentang kehidupan dan Side B ini khususnya tentang asmara. Lagu-lagu yang tercipta berasal dari puisi para pendengar yang tentu sudah seizin mereka untuk dirilis.
"Lucunya, kami belum pernah bertatap muka sampai sekarang, hanya berkontak via internet,” ungkapnya tentang proses unik penciptaan lagu dari puisi pendengar.
Dengan aransemen musik olahan sendiri, yang terdengar sederhana namun mengena, Hal punya penjelasan mengenai satu per satu arti lagunya. Lagu “Di Sore Hari yang Lucu” yang dipilih sebagai trek fokus berbicara tentang kesederhanaan untuk merepresentasikan esensi dari The Folk: Side B yaitu kehangatan dan kesederhanaan.
Sementara lagu “Kamu”, Hal mengatakan bahwa pencipta puisinya ingin menyampaikan perasaan ke orang yang dicintai tanpa kata cinta, melainkan kata kata lain yang lebih bisa menggambarkan perasaan tersebut. Dan terakhir “Bagaimana Bisa Seseorang” berisi cerita pasangan yang saling mencintai, namun tidak bisa bersama.
Perilisan album mini The Folk: Side B juga menandai usia karier Hal yang sudah menginjak tahun yang ke-7 di industri musik Indonesia. Ia merasa bersyukur karyanya bisa diterima sesuai dengan harapan, dikenal karena karya bukan personalitas.
“Sebetulnya ini adalah karya terakhir menggunakan nama Hal. Ke depannya ada karya lagi apa tidak, semoga ada dan tetap bisa menyenangkan banyak pendengar,” tutupnya," tandasnya.