c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

19 Mei 2025

10:27 WIB

Hadir Di Cannes, Menbud Undang Filmaker Dunia Buat Film Di Indonesia

Indonesia diharapkan menjadi salah satu episentrum penting, tak hanya jadi tujuan pembuatan film atau syuting, namun juga menjadi tujuan kerja sama atau ko-produksi film internasional.

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p id="isPasted">Hadir Di Cannes, Menbud Undang Filmaker Dunia Buat Film Di Indonesia</p>
<p id="isPasted">Hadir Di Cannes, Menbud Undang Filmaker Dunia Buat Film Di Indonesia</p>

Tim Kementerian Kebudayaan bersama delegasi perfilman Indonesia di Festival Film Cannes 2025, Perancis, 13 s.d 24 Mei. Dok: Kementerian Kebudayaan.

JAKARTA - Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon turut menghadiri Festival Film Cannes 2025 yang berlangsung di Perancis, 13 s.d 24 Mei. Kehadiran pemerintah di samping untuk mendukung partisipasi insan film Indonesia di Cannes, sekaligus juga untuk mempromosikan budaya dan mempromosikan Indonesia sebagai salah satu tujuan pembuatan film bagi para pembuat film dari seluruh dunia.

Di Cannes, pemerintah bersama delegasi perfilman Indonesia menggelar Indonesia Cinema Night pada Sabtu (17/5) waktu setempat. Ini merupakan agenda untuk menyoroti kekayaan budaya dan kekuatan perfilman Indonesia di hadapan audies internasional.

"Saya mengundang seluruh pihak yang hadir di Indonesia Cinema Night malam ini untuk melakukan produksi film di Indonesia, sebuah negeri dengan berbagai keragaman, tempat budaya dan warisan bertemu dengan inovasi dan kreativitas. Kami siap untuk berkolaborasi, menjadikan industri budaya sebagai penggerak perdamaian dan kemakmuran bersama," ungkap Fadli, dikutip dari siaran pers Kementerian Kebudayaan, Senin (19/5).

Festival Film Cannes 2025 menjadi ruang bagi para pelaku film Indonesia untuk berjejaring dan mempromosikan potensi sinema Indonesia. Tahun ini, ada banyak film Indonesia yang berpartisipasi, khususnya di program Marche du Film yang mempertemukan para pembuat film dengan distributor dan investor dari penjuru dunia.

Beberapa film atau proyek film tanah air yang berpartisipasi antara lain Pangku, Renoir, Ikatan Darah, Timur, Sleep No More, dan Jumbo - sebuah karya animasi yang memecahkan rekor hampir 10 juta penonton. Sementara ada banyak sineas dan produser film Indonesia yang hadir, di antaranya Christine Hakim, Reza Rahardian, Iko Uwais, Ario Bayu, dan lain-lain.

Robby Ertanto dan Chelsea Islan turut membawa project terbaru mereka berjudul Rose Pandanwangi untuk bertemu dengan calon investor. Selain itu, Yulia Evina Bhara dari KawanKawan Media juga turut mengharumkan nama Indonesia dengan filmnya, Renoir, ikut berkompetisi di segmen kompetisi Utama Festival Film Cannes. Film tersebut merupakan ko-produksi Jepang, Perancis, Singapura, Filipina dan Indonesia.

Hebatnya lagi, Yulia juga didapuk menjadi juri di salah satu segmen kompetisi, Chritic's Week. Dia menjadi orang Indonesia kedua yang berkesempatan duduk di bangku juri Festival Film Cannes, setelah Christine Hakim pada 2002 silam.

Selain itu, IP animasi, seperti Bandits of Batavia, Locust, dan Jitu juga hadir di Cannes untuk menjajal peluang kerjasama pengembangan.

"Merupakan sebuah kebanggaan untuk melihat banyak film Indonesia dan anak bangsa yang membawa nama Indonesia di panggung perfilman dunia. Berbagai pencapaian ini menjadi bukti bahwa film Indonesia bukan hanya dinikmati di negeri sendiri, namun juga menjadi idola di panggung perfilman global,” ujar Fadli.

Partisipasi d Cannes tahun ini menurut Fadli amat membanggakan. Dia berharap kehadiran film dan para sineas Indonesia di Cannes tak hanya untuk ajang memamerkan film, namun juga ajang untuk memperluas jejaring global bagi perfilman Indonesia.

Sebagai Menteri Kebudayaan, Fadli menjamin Indonesia terbuka untuk praktik-praktik kolaborasi kreatif lintas negara. Dia berharap Indonesia dilihat oleh dunia sebagai salah satu episentrum penting, tak hanya jadi tujuan pembuatan film atau syuting, namun juga menjadi tujuan bagi pelaku industri global untuk menjalankan kerja sama atau ko-produksi film.

"Sebagai negara dengan keragaman budaya yang luar biasa, mega diversity, Indonesia siap mewarnai dunia perfilman global, mengangkat kekayaan budaya bangsa melalui kolaborasi dengan seluruh pihak baik di dalam maupun luar negeri, antara lain melalui kegiatan produksi film bersama," imbuhnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar