c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

25 Januari 2024

13:30 WIB

Guru Besar UI Buat Terobosan Atasi Kebotakan Rambut

Kerontokan dan kebotakan rambut bisa diatasi dengan pemanfaatan sel punca. Sel cikal bakal yang belum membelah ini, berpotensi menjadi sel dengan fungsi spesifik dan membentuk berbagai jaringan tubuh

Guru Besar UI Buat Terobosan Atasi Kebotakan Rambut
Guru Besar UI Buat Terobosan Atasi Kebotakan Rambut
Sejumlah pria botak berpose bersama. dok. Shutterstock/Zurijeta

DEPOK - Guru Besar Bidang Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI), Prof Dr dr Lili Legiawati, Sp. D.V.E, Subsp. D.K.E., membuat terobosan baru untuk mengatasi kebotakan dan kerontokan rambut. Salah satunya, dengan memanfaatkan sel punca dan turunannya untuk mengatasi fenomena yang banyak dialami banyak orang tersebut.

"Sel punca dan turunannya menjadi salah satu harapan yang menjanjikan di masa depan, untuk dimanfaatkan penggunaannya dalam mengatasi masalah kerontokan dan kebotakan rambut," kata Prof Lili Legiawati di Kampus UI Depok, Kamis (25/1).

Sel punca atau sel induk merupakan sel cikal bakal yang belum membelah. Sel punca memiliki potensi untuk berkembang menjadi sel dengan fungsi spesifik dan membentuk berbagai macam jaringan tubuh.

Prof Lili menjelaskan, karakteristik khas sel punca adalah dapat memperbarui dirinya sendiri dengan cara membelah secara ekstensif, dengan tetap mempertahankan bentuk awalnya.

"Sel punca yang memiliki potensi regenerasi pada folikel rambut dapat diperoleh dari berbagai sumber, contohnya jaringan adiposa, sumsum tulang atau folikel rambut pada area yang tidak terdampak gangguan kebotakan," ujarnya.

Terapi sel punca memiliki tiga mekanisme prospektif, yakni tandur sel punca, medium terkondisikan sel punca (sekretom), dan aplikasi eksosom sel punca. Beberapa penelitian di luar dan dalam negeri telah dilakukan, untuk membandingkan berbagai penggunaan sel punca dan turunannya dengan plasebo atau pengobatan lainnya.

“Penelitian kami terkait penggunaan sekretom pada pengobatan kebotakan berpola (Alopesia androgenetik) di tahun 2021 dan 2023, mendapatkan hasil yang baik. Subjek yang mendapatkan terapi sekretom menunjukkan perbaikan pada jumlah, kepadatan, dan diameter rambut yang bermakna,” imbuhnya.

Terapi Sekretom
 Sekretom adalah keturunan dari sel punca yang disekresikan atau dikeluarkan ke dalam ruang ekstraseluler yang berisi growth factor. Sebagai derivasi dari sel punca, sekretom tidak mengandung sel.

Terapi sekretom untuk pemulihan rambut lebih baik dari terapi sel punca, karena kemungkinan reaksi alergi atau penolakan jaringan dalam terapi sekretom lebih kecil. Hal itu adalah karena sekretom tidak mengandung sel.

“Selain itu, dengan kualitas hasil terapi yang sama, biaya terapi sekretom juga lebih terjangkau dari biaya terapi sel punca,” kata dokter yang menyelesaikan pendidikan spesialisnya di Universitas Indonesia itu.

Lebih lanjut, ia mengatakan penggunaan cairan darah yang kaya trombosit untuk pengobatan kerontokan dan kebotakan rambut juga terbukti memberikan hasil yang baik.


Cairan darah yang kaya trombosit adalah, sediaan yang berasal dari darah pasien atau orang lain (donor) yang mengandung trombosit dengan konsentrasi tinggi. Termasuk, berbagai macam faktor pertumbuhan rambut, serta berbagai protein yang memiliki peranan penting untuk pertumbuhan rambut.

“Pada tahun 2022, kami melakukan penelitian untuk menguji penggunaan cairan darah kaya trombosit untuk pengobatan kebotakan berpola. Hasil penelitian terdapat perbaikan pada jumlah, kepadatan, dan diameter rambut yang bermakna,” tuturnya.

Ia menambahkan, banyaknya penelitian sel punca dan turunannya di dalam dan luar negeri dengan hasil yang memuaskan, menunjukkan sel punca dan turunannya merupakan pilihan yang potensial. Juga, dapat menjadi pengobatan yang menjanjikan di masa yang akan datang, khususnya untuk kelainan kerontokan dan kebotakan rambut, selain untuk pengobatan berbagai penyakit lainnya.

Penelitian terkait dengan topik serupa juga telah dilakukan oleh Prof. Lili dan diterbitkan di berbagai jurnal nasional maupun internasional. Salah satunya, yang terbit pada 2023 berjudul “Combination of adipose-derived stem cell conditioned media and minoxidil for hair regrowth in male androgenetic alopecia: A randomized, double blind clinical trial; Stem cells as a therapeutic choices in dermatological disorders”.

Selain itu, “Comparing Single-spin Versus Double- spin Platelet-rich Plasma (PRP) Centrifugation Methods on Thrombocyte Count and Clinical Improvement of Androgenetic Alopecia: A Preliminary, Randomized, Double-blind Clinical Trial”.

Faktor Kerontokan
 Kerontokan rambut yang menyebabkan kebotakan bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti genetika dan gejala suatu penyakit. Penanganan medis diperlukan apabila tingkat kerontokan rambut terus melampaui 100 helai per harinya. Pada kasus yang tidak terlalu berat, dokter bisa terlebih dahulu meresepkan obat oles atau sejenisnya.
 
 Meskipun tidak mengancam nyawa, Lili berkata bahwa kerontokan dan kebotakan rambut mengganggu aspek kosmetik sehingga bisa menurunkan kualitas hidup penderitanya, apalagi jika diderita sebelum usia 30 tahun.
 
 "Masalah ini membuat yang masih muda jadi kelihatan tua, mereka jadi tidak percaya diri, bahkan ada pula yang sampai stres dan depresi,” kata Lili.
 
 Sementara itu, asupan nutrisi yang baik dapat memperkuat rambut serta mengurangi risiko kerontokan rambut dan kebotakan. “Vitamin B1, B6, B12, B7 itu penting sekali untuk rambut, kemudian juga zat besi,” ucap Lili.
 
 Apabila konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang menjadi kebiasaan, suplemen pun tidak diperlukan. “Kecuali untuk mereka yang kesehatannya kurang baik,” tandasnya.

Metode Transplantasi
 Sebelumnya, ahli kesehatan dr Yassin Yanuar MIB, SpOG,-KFER, MSc menuturkan, masyarakat yang mengalami masalah kebotakan dan rambut tipis, bisa memiliki pilihan terapi dengan metode transplantasi.

"Apabila mengalami kebotakan dan rambut tipis maka transplantasi rambut bisa menjadi pilihan terapi. Dengan terapi yang tepat akan membantu memperbaiki kualitas hidup pasien," serunya.

Ia menjelaskan dengan transplantasi rambut, pasien dapat memiliki rambut kembali secara permanen. Namun, untuk menentukan terapi ini, pasien wajib berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kulit dan kelamin yang tepat, untuk menentukan tindakan dan obat yang sesuai dengan kebutuhan pasien.

Ia menyatakan berbagai masalah kesehatan kulit kepala dan rambut sebagai mengganggu dan sering kali memengaruhi kualitas hidup seseorang. Masalah kulit kepala dan rambut, kata dia, termasuk rambut rontok, rambut ketombe, rambut kering dan rusak serta akibat hormon yang terjadi dengan ibu hamil dan setelah melahirkan.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar